Mapel favorit

134 78 43
                                    

Part 3 nih! Suka ga?

Enjoy guysss!

💢

|MAPEL FAVORIT|

Dikelas X IPA 3 sedang berlangsung pelajaran biologi. Pelajaran yang untuk sebagian siswa membosankan dan sebagian lainnya mengasyikkan.

Mungkin Farel masuk ke dalam golongan membosankan. Tapi tidak dengan Ajeng. Menurutnya mata pelajaran biologi adalah mata pelajaran yang sangat-sangat mengasyikkan dan ia tunggu-tunggu.

Jika kalian bertanya apakah Farel dan Ajeng itu sekelas, jawabannya adalah tidak. Ajeng berada di kelas IPA 3 sedangkan Farel berada di kelas IPA 2, dengan romawi kelas yang sama.

Back to the topic.

Bu Endah, selaku guru biologi sedang menerangkan materi Animalia kepada siswa-siswi nya. Ya, sekarang adalah semester 2 yang artinya sebentar lagi mereka mengalami kenaikan kelas.

Menurut Ajeng di materi Animalia ini sama saja seperti materi Plantae sebelumnya. Yang membedakan hanyalah bagian-bagian hewan nya yang lebih banyak, terutama nama-nama hewan dengan bahasa Latin yang harus ia hafalkan, agar saat ujian nanti ia tidak kebingungan membedakan hewan satu dengan yang lainnya.

"Kalian pernah nonton SpongeBob gak?" Tanya bu Endah.

"Pernah bu!" Sahut beberapa murid.

Bu Endah mengangguk. "Menurut kalian, SpongeBob termasuk hewan apa?"

Banyak sekali dari mereka yang kebingungan. Efek gak pernah baca buku ya gini. Ajeng dengan senang hati mengangkat tangannya.

"Ya, Ajeng silahkan jawab."

"Porifera bu," Jawabnya dengan lantang.

"Benar! Jadi Porifera adalah sekelompok hewan berpori yang dikenal dengan nama hewan spons karena bentuk dan kegunaannya seperti spons. Penamaan Porifera bukan asal, jadi siapa yang bisa menjawab makna dari kata Porifera? Yang bisa jawab ibu kasih nilai tambahan."

Mendengar tambahan nilai, semua murid berbondong-bondong membuka bukunya. Bahkan ada dari mereka yang sampai nekat mencari di google demi nilai tambahan itu. Namun, mereka semua kalah cepat dengan Ajeng. Ia lagi-lagi tak memberi kesempatan teman-temannya untuk menjawab.

"Ya Ajeng apa jawabannya?"

"Kata Porifera berasal dari dua suku kata. Yaitu pori atau porus yang berarti pori-pori atau lubang kecil, sedangkan fera atau juga far yang berarti mengandung. Jadi singkatnya Porifera yaitu hewan yang mengandung pori-pori," Jelas Ajeng dalam sekali tarikan nafas.

"Okey Ajeng dapat poin lagi. Ini yang lain pada kemana, kok gak ada yang bisa jawab?" Tanya bu Endah kepada murid-murid nya. Pasalnya sejak awal ia menerangkan hanya Ajeng lah yang selalu menjawab. Begitu juga minggu-minggu lalu, selalu saja Ajeng yang bersedia mengangkat tangannya tinggi-tinggi hanya untuk menjawab jawaban yang ia lontarkan.

"Yah! Ibunya aja kasih soal yang susah-susah!" Keluh salah satu siswa.

"Loh susah darimana? Ibu memberikan pertanyaan sesuai yang ada di buku lho!  Ketauan nih kalian gak baca buku," Benar sekali. Ucapan guru itu membuat murid-murid nya kicep. Lantaran apa yang ia katakan itu benar.

"Apa nama latin dari ubur-ubur kuping? " Lanjut bu Endah bertanya.

Ajeng nampak berfikir. Ia pernah membaca ini tapi lupa, karena kelemahannya itu menghafal nama-nama latin.

"Aurelia aurita," Jawab si juara kelas.

Ajeng yang melihat itu merenggut.

"Okey pertanyaan terakhir, yang kalian tahu jika cacing itu semuanya sama, benar bukan?" Tanya bu Endah.

"BENAR BU!" Jawab semuanya lantang.

"Ibu mau minta kalian sebutkan filum cacing berdasarkan contohnya yang benar ibu kasih nilai 90 di rapotnya!" Jelas bu Endah.

Tentu saja ini mudah bagi Ajeng. Ia selalu mengulang-ulang materi cacing ini tiap malamnya, hanya untuk menghafal contoh dari banyaknya cacing itu.

"Saya bu!" Jawab si juara kelas. Ajeng melongo melihatnya, karena kalah cepat tangannya dengan juara kelas itu. Harap-harap gadis juara kelas itu tidak bisa menjawab, pikir Ajeng.

"Filum Platyhelminthes contohnya planaria. Filum termatoda cont-"

"Eitss salah! Hangus. Okey yang mau jawab?" Potong bu Endah saat menyadari ada yang salah dari ucapan gadis itu. Gadis itu menggerutu kesal, karena bisa-bisanya ia lupa akan hal itu.

Karena kesempatan ini, Ajeng buru-buru mengangkat tangannya. "SAYA BU!"

"Baik, Ajeng silahkan sebutkan."

"Baik bu! Yang pertama ada filum Platyhelminthes atau cacing pipih dengan contoh taenia saginata atau biasa di sebut dengan cacing pita sapi,"

"Yang kedua ada filum nemathelminthes atau dengan mudah disebut cacing gilig yang bentuknya silinder memanjang. Untuk contohnya bisa diambil cacing kremi yang hidupnya berkembang di usus manusia."

"Terus yang terakhir ada filum Annelida. Annelida ini cacing yang sering dijumpai. Contohnya kayak cacing tanah, lintah, pacet dan sebagainya.

"Bagus sekali penjelasan kamu Ajeng! Pintar," Puji bu Endah.

Ajeng yang dipuji oleh guru kesayangannya itu merasa sangat senang. Lihat saja pipinya sampai merah karena malu-malu mendengar pujian itu.

"Baik anak-anak sampai sini dulu materi kita, minggu depan kita bertemu lagi. Dan untuk Ajeng pertahankan nilai kamu, ibu gak akan ingkar janji ibu. Kalau kamu masih bisa meningkatkannya lagi, ibu akan bantu. Sekian, assalamu'alaikum."

"Waalaikumsalam!"

Mereka semua menatap iri kepada Ajeng. Tapi gadis itu terlalu bodo amat, dan malah merasa sangat senang karena berhasil menjadi murid kesayangan di mata pelajaran favoritnya.















💢

Part ini lumayan menguras otak ya. Karena di sini aku ngajak kalian semua belajar.

Ngomong-ngomong pada kelas berapa nih?

Gak keberatan kan kalau aku bahas materi ini?

Karena aku mau kalau cerita aku ini bukan hanya untuk menghibur tapi juga untuk memberikan ilmu kepada teman-teman. Jadi, pahamkan kalau ilmu itu bisa di dapatkan dari manapun?

Okeyy terimakasih yang udah mau setia sampe part ini.

Btw ini part terpanjang loh!

Okeyy sampai bertemu di part selanjutnya.

JENG(K)ELWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu