💍 29. Kejadian Sebenarnya 💍

578 55 5
                                    

Holla Kaum Buahaha. Tak terasa sudah Bab 29 aja (Prettt 🤣. Enggak terasa apanya? Boongan beut). Yuk tekan bintang agar cintaku pada Kaum Buahaha tak cuma selingan sambil menunggu si ehem. Aseg

Mari main tebak-tebakan sebentar.

Masakan apa yang berkuah, enak, tapi dilarang makan. Hanya saja kalau dimakan pun tak masalah?

(Jawaban paling lucu akan aku posting di Instagram @Shima_jiwanta )🤣🤣🤣 beeeh kayak artis aja. wkwkwk

Hayo mikir. Jangan mikir terlalu keras. Nanti ambeinnya kumat. Buahaha.

###

Eri menunggu air mendidih dengan pikiran yang menjelajah waktu ke sore tadi. Kejadian yang tak hanya menimbulkan bekas cakar, tapi nyaris merusak reputasinya sebagai Housekeeper teladan.

"Oh, iya benar!" pekik salah seorang guest hotel seraya menunjuk Eri yang saat itu baru datang dengan bergegas, ke tempat kejadian. "Dia tadi yang membersihkan kamarku. Nah, setelah itu sepasang anting yang tadi pagi aku taruh di atas meja, hilang. Pasti dia yang mencurinya."

Tuduhan itu menyakitkan. Tapi Eri harus menunduk dan tidak boleh membantah, sebelum diperbolehkan bicara oleh Floor Supervisor di sampingnya. Ini termasuk dalam tata krama.

Pak Burhan selaku FS tetap diam. Sampai seorang security datang bersama dengan houskeeper lain yang Eri kurang tahu namanya karena masih anak baru.

"Saya bawa anak yang menemukan barangnya, Pak." Pak Robert menunjuk houskeeper itu.

"Saya Nana, Pak. Maaf seharusnya saya langsung melapor pada Bapak, tapi malah melapor pada Pak Robert." Nana mengulurkan sebuah barang yang sudah terbungkus plastik bening lengkap tempelan form penemuan barang.

Eri mengangkat kepala sedikit bukan untuk memeriksa barang bukti, tapi wajah Duma yang tadi begitu bahagia, kini tercengang dan pucat pasi di dekat guest.

Pak Burhan membuka suara setelah melihat rentetan keterangan di form lost and found. "Jadi apakah ini benar milik Ibu?" Beliau mengulurkan  barang itu. Guest menerimanya.

Guest itu mengamati dengan seksama. Tidak membuka bungkusan. Hanya merabanya dari luar. Alisnya tak naik, konsisten menukik tajam, meski dia mengangguk tuk membenarkan. "Benar sekali. Tak salah lagi. Suamiku membelikan ini di Turki sebagai hadiah ulang tahun pernikahan kami tahun lalu."

"Jadi Nana, saya mau dengar bagaimana kronologi sampai kamu bisa menemukan anting itu?" tanya Pak Burhan.

Ada begitu banyak pertanyaan yang sebenarnya ingin ditanyakan Eri. Kenapa bisa guest begitu sangat percaya kalau Eri lah pelaku? Bisa saja 'kan orang lain, mengingat kamar ini tak terkunci saat Eri datang untuk melaksanakan tugasnya. Apa ini ada hubungannya dengan ekspresi Duma tadi? Jangan-jangan demit itu yang meracuni otak guest.

Eri tak bisa membuang spekulasi-spekulasi jahat itu.

"Saya menemukan benda itu di lift khusus karyawan, Pak. Tergeletak begitu saja dekat pintu lift. Saya memungutnya. Lalu karena saya pikir ketika menemukan barang bukan berasal dari guest maka saya melaporkannya pada Pak Robert selaku satpam hotel. Sekali lagi maaf karena tidak melakukan sesuai prosedur yang berlaku, Pak."

Housekeeper baru sering sekali melakukan kesalahan. Eri juga pernah. Tapi mungkin untuk kasus ini agak berbeda. Ilmu tentang lost and found termasuk ilmu dasar dari pekerjaan housekeeper itu sendiri. Ada tahapan yang harus dilakukan oleh penemu barang. Dan yang paling pertama haruslah melapor ke Floor Supervisor, baru setelahnya ke bagian Front Office, bukan malah ke satpam yang tak memiliki keharusan mengurus barang hilang.

GercepWhere stories live. Discover now