Suara mesin detak jantung itu terus berbunyi dan dimana matanya mulai terbuka dan memandang lurus, mulutnya yang mendapatkan sebuah pernafasan, matanya melirik ke-seseorang yang sedang tertidur sembari menunggunya, Gara dia satu-satunya keluarganya yang ia benci mau merawatnya
"G-Gara---maaf"
Gesa menjatuhkan air matanya saat lelaki itu pernah ia benci dulu, detik ini ia akui Gara memang sodara yang sangat menyayanginya, padahal ia punya keluarga tapi ia rela menunggunya
"Anna"Gesa menjatuhkan air matanya ketika ia merasakan jantungnya makin kesini makin sakit
Ia melihat ada sebuah kertas diatas meja, detik ini ia mengambilnya dan membukanya ia cuma melihat ini sebuah surat pengadilan agama, surat perceraian dan detik ini ia dengan Anna benar-benar sudah bercerai
Gesa menggenggam surat sah perceraian itu, ia menjatuhkan air matanya sebanyak mungkin, matanya menatap lurus mengingat kejadian berapa hari yang lalu kalo Intan meninggalkan Anna untuk selamanya
"Gara bisa jagain kamu kalo aku udah engga ada"katanya dengan suara lemahnya
Ia membangunkan tubuhnya dan membuka pernafasan itu, ia membangunkan tubuhnya untuk mengganti baju, ia butuh bertemu dengan Anna untuk terakhir kalinya, ia cuma ingin melihat kondisi wanita itu setelah ia kehilangan sang ibu tercinta
Didalam kamar mandi, Gesa batuk dan mengeluarkan sebuah darah, ia mencucinya dengan nafas yang tak beraturan, ia meremas kuat dadanya setelah itu ia menangis dengan suara pelannya
"Gue butuh Anna---arhg"Gesa makin meremas dadanya lalu ia batuk lagi yang menghasilkan mulutnya mengeluarkan darah
Setelah menahan rasa sakit itu, ia menukar bajunya dengan baju seperti biasa, setelah menukarnya ia keluar dan menatap Gara yang masih tertidur dengan lelahnya, lelaki itu menjatuhkan air matanya tak lama ia mengelus lembut bahu Gara
"Makasih, lo orang yang paling gue sayang"ujar Gesa setelah itu ia mengambil kunci mobil Gara
Gesa berjalan cepat menuju jalan untuk kerumahnya dan ia tau kalo Anna dirumahnya sedang menangis bukan? Detik ini Gesa hampir terjatuh tetapi seseorang menahan tangannya
"Argh---"Gesa meremas dadanya dan menatap kebawah dan menahan batuknya lagi
"Kamu---"
Suara itu bisa Gesa kenali, ia menatap dimana Sean barusan menolongnya dan kenapa bisa ada Sean dirumah sakit ini. Gesa menatap ruangan yang ditempati oleh seseorang dan Gesa bisa lihat siapa orang didalam itu dan ternyata Anna ada didalam sana sedang tertidur, perlahan ia melangkah masuk mendekati Anna dan air matanya terjatuh saat tau kondisi Anna yang sangat memburuk
"Sayang, maaf"
Gesa mengelus lembut surai rambut Anna, menjatuhkan air matanya melihat kondisi Anna yang sangat buruk, buruk sekali, lelaki itu menghapus air matanya saat Sean masuk dan mendekati dirinya
"Sekarang apa pantas kamu menjadi seorang suami untuknya?"tanya Sean dan menahan tangannya untuk tak melukai lelaki itu
"Kemana saja kamu, dia menderita bahkan banyak orang-orang yang ingin membunuhnya, jika saja tadi saya tak melewati jalan sepi itu, mungkin Anna sudah tak tertolong"katanya
Gesa mendengar katanya tapi saat ini ia berharap Anna membuka matanya, ia takut terjadi apa-apa dengan Anna
Sean melangkah maju dan menekan bahu Gesa sampai-sampai Gesa menatapnya lalu menaiki alisnya dengan bingung
"Kamu sudah berani buat anak saya menderita!"tekan lelaki tua itu sampai-sampai Gesa menjatuhkan air matanya
BRUK!
KAMU SEDANG MEMBACA
married a childhood best friend(TAMAT)
Teen Fiction(FOLLOW DULU BARU BACA BAGIAN DI PRIVATE, WARNING!) "Gesa kapan kamu berhenti melukai aku?-Anna "Sampai lo hancur"-Gesa "Kapan kamu bisa anggap aku ini milik kamu"-Anna "Itu gak akan pernah, karena lo cuma sampah bagi gue"-Gesa "Tapi aku mencintai k...