BAGIAN 16 : BENCI

5.4K 442 531
                                    

Gesa membuka matanya berkali-kali saat ponselnya bergetar dari tadi, pria itu tidak peduli karena yang meneleponnya adalah Intan, pasti ia disuruh untuk menjemput Anna bukan? tapi semakin didiamkan ponsel itu terus berbunyi

"Ges angkat pusing gue dengarnya"Gali menutup telinganya tak tahan mendengar suara ponsel Gesa

apa susahnya untuk menjawab telepon dari seseorang, walaupun itu tidak penting setidaknya Gesa bisa mematikan telponnya

Gesa menarik nafasnya, menarik ponselnya yang berada dimeja lalu ia mengangkatnya dari sang mertua

"Gesa maaf Mama telepon kamu malam-malam, mama boleh minta tolong sama kamu untuk jemput istri kamu dirumah mama, sepertinya Anna lagi ketakutan"

Pria itu cuma bisa tersenyum tipis, jemput? apa seorang Gesa akan menjemput wanita murahan seperti Anna?

"Gesa kamu bisakan—"

"Gak bisa, Gesa sibuk"

Pria itu langsung mematikan teleponnya, ternyata bicara lama-lama dengan Intan itu membosankan sekali. Lagi-lagi yang ia bahas anak tidak tau diri itu

Gara-gara wanita tua itu, dirinya harus menikah dengan Anna bahkan seharusnya ia menikah dengan Gina tapi karena perjodohan bodoh itu ia harus menikahi Anna yang jelas-jelas bukan pilihannya

"Cih, gara-gara lo gue harus nikah sama anak murahan lo itu"kesalnya

Jelas ia tidak akan pernah mengakui Anna sebagai istrinya, setelah ia tau bahwa Anna menjual dirinya sungguh ia sangat ilfill dengan istrinya sendiri

"ANJING!"Gali melempar batal ke wajah pria itu

"Tai--"Gesa tak melanjutkan katanya saat ponselnya dan lagi-lagi bergetar yang menandai bahwa Intan mengirim pesan untuknya

Cih. semakin tidak suka dirinya dengan keluarga Anna, bisa-bisanya Intan memaksa dirinya untuk kerumahnya untuk menjemput anaknya itu

Ia membangunkan tubuhnya dan mengambil helmnya, ia meninggalkan sahabat-sahabatnya yang asik main kartu remi. Terlihat Bima tersenyum tipis saat pria itu main pergi aja

"Mau kemana Ges?"Raga yang baru tiba membawa banyak makanan langsung melirik sahabatnya itu

"Cabut, badan gue gak enak"ujarnya

Raga cuma ber-oh doang lalu masuk begitu saja. Sebelum Gesa menunju rumah Anna kini ia mengirim pesan untuk istrinya itu

Ia tak akan sudi masuk kedalam rumah Anna, lebih baik ia menunggu diluar sampai wanita itu tiba dari dalam rumahnya

"Lo pikir gue mau masuk gitu kerumah lo? Gak akan!"pria itu tak sudi nantinya masuk ke rumah Anna

Ia menaiki motornya lalu meninggalkan tempat markasnya, sepanjang menunju rumah Anna tiba-tiba matanya menatap Riski disebuah halte sambil menyentuh wajahnya yang babak belur

Kenapa dia? Gesa memberhentikan motornya lalu ia tersenyum tipis melihat wajah Riski

"Gesa..."Riski mendekati Gesa lalu ia naik keatas motor Gesa.."anterin gue ke apartemen gue—"

"Turun!"suara pria itu terlihat dingin dan santai

"Ges, tolonglah anterin gue dulu ya kali gue pergi keadaan begini"ujarnya sambil memohon pada Gesa

Senyuman Gesa kini menipis, lalu ia peduli jika pria itu keadaanya seperti itu? sama sekali Gesa tak peduli bahkan ia berharap Riski mati nanti ditengah jalan terlindas truk

"Ini semua juga karena Anna cewek bangsat itu, arghhh!"kesalnya

Riski tersenyum ia baru ingat bahwa Gesa sudah menikah dengan Anna bahkan ini kesempatan Riski untuk mengatakan hal yang tidak-tidak pada Gesa

married a childhood best friend(TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang