BAGIAN 49 : DI JAUHI

3.5K 464 554
                                    

Gadis itu melupakan kejadian kemarin, ia tau Gesa hanya marah sebentar pasti sekarang lelaki itu sudah baikan bukan? Anna berjalan menunju kelasnya tapi ketika ia berjalan banyak orang-orang menatapnya dan membisiknya, entah ada apa yang merasa Anna tidak memiliki kesalahan sama sekali, jika menang masih membahas kejadian kemarin jujur ia tidak melakukan kesalahan sama sekali, bahkan Gina sangat pintar berpura-pura sakit didepan mereka semua

"Hai kalian kok tumben jajan gak ngajak gue sih—"perkataan Anna terputus ketika mereka bangun dan meninggalkan Anna

Anna menatap mereka bertiga yang sudah pergi dari kelas ini, sekarang Anna sendiri tanpa mereka, Anna tersenyum dan berjalan menunju kursinya tapi dan lagi-lagi ia dibuat kejut karena ada tulisan yang menusuk jantungnya

ANAK HARAM PERGI LO!

sakit, ya hatinya sangat sakit membaca tulisan itu, tak hanya sekedar itu tapi banyak kata-kata yang menyakitkan untuknya, Anna menghapus coretannya tapi coretannya tidak mau hilang. Anna menatap mereka semua yang sama sekali tidak ada rasa peduli saat ada tulisan sekasar ini

"Duh, ada sih alim"sindir Dara sembari membawa barang-barang piket

Dua kakak kelas itu masuk dan mendekatinya, melempar dirinya sapu untuk piket, walaupun ini bukan jadwalnya tentunya Anna tidak akan mau melakukan hal tugas yang bukan tugasnya

"Gue setiap hari senin—"

"Piket!"tekan Dara

Anna tak tau harus berbuat apa selain melakukan hal yang Dara suruh, ia mengambil sapunya dan mulai menyapu, saat ia menyapu semuanya melempar sampah kelantai sampai-sampai Anna harus menyapunya lagi. Anna menarik nafasnya lembut tak lama ia melanjutkan sapunya walaupun mereka masih membuang sampah kehadapannya

"Yang benar!"Maura melempar sampah kearah kakinya, perlakuan Maura barusan membuat Anna tak percaya

"Apa, mau marah?"bentak Letta tapi Anna tak menjawab selain menyampu lantai sambil tersenyum

Dibalik senyumnya ia menahan rasa sakit hatinya, sekarang mereka membencinya tanpa alasan. Anna buru-buru menyapu lalu membawa sampah itu menuju lapangan, ia berjalan sendirinya walaupun kakak kelas menatapnya sambil membisikan kejadian soal kemarin

BRUK

Anna meringis pelan saat satu seseorang lelaki mengulurkan kakinya sampai Anna terjatuh dan untungnya sampahnya tak tertumpah, Anna tak mau melawan ia tidak mau mereka semua salah paham lagi

"Punya mata itu digunain bukan diabaiin, anak haram"

"Ups, dia anak hamil diluar nikah kan?"

"Sekolah aja karena biaya siswa"

Jantungnya semakin sakit, air matanya lolos tertumpah mengenai pipinya, Anna membangunkan tubuhnya dan berjalan cepat menunju lapangan, sampai dilapangan ia menangis sejadinya sembari menyentuh dadanya yang terasa sakit, kenapa mereka pada menghinanya apa benar ia anak haram?

"Gesa, aku butuh kamu"gadis itu berharap Gesa menemuinya dan memeluknya

Detik ini Anna merindukan Gesa, sangat merindukannya. Anna menghapus air matanya dan menyelesaikan tugasnya selesai itu ia berjalan menuju para teman-temannya Gesa yang berada di kantin, tapi ia tidak melihat Gesa

"Kak"panggil Anna sembari tersenyum manis tapi mereka semua diam dan melanjutkan ngobrol mereka

"Kak lihat Gesa gak—"kata-kata Anna berhenti lagi ketika mereka makin mendiamkan dirinya

Anna tak bisa berbuat apa-apa selain menundukkan kepalanya dan meremas bajunya sampai-sampai tangannya memerah, tak masalah mereka tak menjawab setidaknya mereka bisa menatapnya dan memberikan senyumannya tapi nyatanya mereka sama sekali tak meliriknya

married a childhood best friend(TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang