BAGIAN 20 : TENANG

5.3K 418 560
                                    

Kebahagian untuknya tidak ada selain penderitaan, kejadian dimana orang-orang membuatnya nangis sudah ia lupakan bahkan kejadian malam tadi juga sudah ia lupakan, ia cuma ingin fokus dengan cita-citanya yang ingin menjadi seorang dokter

"ANNA!"Maura dengan hebohnya langsung masuk kedalam kelasnya

"Berisik, Ra"Anya melempar buku pelajarannya kearah Maura

"Anna kantin yuk"ajak Maura

Ke kantin sendiri tanpa ada yang nemaninya rasanya Maura malas sekali, lagian banyak kakak kelas yang iri dengannya yang secara tiba pacaran sama Shaka

Mengingat momen dimana semua orang tau Shaka dengannya pacaran, huh Dara seketika langsung melabraknya

"Gue mau ketemu Shaka, ayo Naa"bujuk wanita itu sambil memohon minta anterin ke kantin

"Iya, gue juga mau beli susu haus"ujar Anna

Mereka meninggalkan Letta dan Anya yang masih fokus dengan hp nya, kalo mereka berdua di ajakin kantin pasti Maura udah tau jawabannya

Bentar, Maura baru sadar kalo pipi Anna banyak memarnya, itu kepentok apa ada yang menamparnya? Benar-benar kalo ada yang lukai Anna ia tidak akan terima pastinya bakal balas orang itu

"Tuh muka enggak ditampar sama seseorangkan?"tanya Maura

Ketika Maura menanya seperti itu, Anna tiba-tiba menggelengkan kepalanya. Anna enggak bisa kasih tau sahabat-sahabatnya kalo luka ini dari orang-orang yang membencinya

Mereka berdua udah sampai di kantin, Anna berjalan menunju kulkas untuk mengambil satu kotak susu kesukaannya, ia ingat sekali ketika dulu Gesa pernah membelikan dirinya susu stoberi ini tapi sekarang udah berbeda, Gesa tidak akan pernah bersikap seperti dulu

"Kang satu ya"ujar Anna sambil memberikan uang lima ribu pada kang penjual

Anna kembali ketempat duduknya, menunggu Maura yang ngobrol sama Shaka. Melihat Shaka yang tulus cinta sama Maura, rasanya Anna iri banget

"Gesa..."Gina menahan tangan Gesa ketika pria itu ingin duduk

"Gin, bisa sehari lo jangan ganggu gue?"Gesa menepis tangan Gina lalu mengambil rokoknya dibalik saku celananya

"Aku enggak akan berhenti ganggu kamu sampai kamu mau maafin aku"mohon Gina

Sebenarnya Anna penasaran dengan mereka berdua tapi untuk apa juga Anna penasaran, Anna sudah tau jawabannya pasti mereka berantem hanya karena hal sepele bukan?

"Aduh gue kok ngerasa ada yang mau putus nih, huh seru deh"Maura melanjutkan minum jus yang hampir ia tunda

Gina sekilas menatap Maura, setelah itu ia menatap Gesa yang menyalakan rokoknya, semua kesalahannya seharusnya kemarin malam ia tidak pergi sendiri bahkan ia tidak izin dengan Gesa

"Muka pas-pasan segala selingkuh"sindir Maura

"Lo bisa diam enggak?"ancam Gina pada Maura

"Duh kayanya gue enggak bisa diam deh sebelum gue puas lihat lo hancur, iya kan sayang"ujar Maura

Kalo aja masalahnya enggak seribet ini udah pastiin tuh cewek Shaka udah Gina tampar, punya mulut lebih pedas dari pada guru matematikanya

Gina kembali menatap Gesa yang masih menikmati rokoknya, bahkan ketika Maura menghinanya yang Gesa lakukan hanya diam, biasanya juga belain Gina

"Malam kamu ada acara enggak?"Shaka mengelus tangan Maura yang masih otak-atik ponsel Shaka

"enggak, emangnya nanti malam mau jalan?"Maura meliriknya sekilas lalu melanjutkan main ponselnya

married a childhood best friend(TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang