Pernikahan Olsa

613 14 0
                                    

ΔΔΔΔ

Elsa POV

Hari ini sedikit lega setelah menyeritakan semua nya pada Olsa. Memiliki kembaran tentu nya sangat indah.

Pagi dan siang ini, aku habiskan waktu ku dengan Olsa, menceritakan banyak hal dengan nya. Sudah 1 tahun lebih aku tidak bertemu lagi dengan nya, terakhir kali nya, Mom and Dad dan dia datang mengunjungiku disini tepat nya ketika aku dapat gelar sarjana di Tasmania.

Ku perhatikan dia, ah dasar Olsa, bahkan dari raut wajah dan tingkah laku nya pun ia tidak nervous setelah yang kutau pernikahan nya seminggu lagi

"Apakah kau tidak merasa gugup? Kau kan sebentar lagi akan menikah." Tanyaku lalu duduk disamping nya

"Apanya yang membuatku gugup? Hanya menikah kan? Dan jadi seorang istri itu tidak sulit, memasak, bersih-bersih, mencuci, dll. Itu seperti kehidupan ku secara normal kan?" elak Olsa yang sedang tiduran telentang di kasur ku dan Suami ku, tentu saja Wilson sedang ada urusan keluar.

"Apakah kau tidak memikirkan malam pertama mu? Setiap hari kau seranjang dengan seorang Pria. Seatap dan satu ruangan yang sama dengan pria. Berbagi ranjang, berbagi kehangatan, makan berdua, dan kau pun harus terbiasa dengan pria yang sedang shirtless." Ujar ku tenang, pengalaman ku bersama Wilson. Olsa terduduk dan menatap ku dengan melonggo

"Ya, kau memang benar. Selama aku tidak jatuh cinta dengan nya, untuk apa aku gugup? Lagi pula ada apa dengan pria shirtless? Badan pria kan tidak menarik. Cuma gitu-gitu saja kan. Setauku, hanya badan wanita saja yang dapat menggoda." Ujar Olsa santai lalu kembali lagi tiduran di ranjang ku. Sementara itu aku hanya terkekeh dengan ucapan Olsa

"Hei, anak kecil! aku lebih lebih berpengalaman dari pada kau. Tentu saja kau akan terpesona dengan Kak Galih nanti." aku mencibir

"Yak! aku bukan anak kecil lagi! Kenapa dengan Galih? aku terpesona dengan Galih? yang benar saja. Atau jangan-jangan kau ya yang menyukai Galih?"

"Aku sudah punya suami, anak kecil!" aku melotot tak suka pada Olsa

"Memang nya kenapa kalau sudah punya suami? Kalian menikah bukan karena rasa. Dan AKU BUKAN ANAK KECIL LAGI!" teriak Olsa kesal

"Heh, memang nya sudah berapa kali kau menonton blue film?" tanya ku mengejek

"Sudah 3X memangnya kenapa? setidak nya akukan sudah melihat nya." Jawab Olsa enteng

"Hah, kau baru menonton. Hanya 3X lagi. Sementara aku, sudah terbiasa mempraktekan nya dengan Greck. Aku tentu saja lebih berpengalaman." aku memeletkan lidah pada Olsa. Membuat Olsa jengkel setengah mati

"Kau minta perang bantal nya rupa nya!" Teriak Olsa kesal. Olsa sudah menyiapkan bantal di tangan nya dan setengah berdiri dengan lutut ditekuk, membuat betis nya berada di belakang.

"Aku sedang hamil. Jadi aku tidak bisa meladeni mu seperti anak kecil itu." Ujar ku santai lalu merebahkan tubuh ku di ranjang

Olsa menyerah lalu melemparkan bantal nya ke wajah ku, tidak keras memang tapi aku memekik pura-pura kesakitan

"Olsa!" jerit ku

"Hey, apa yang kau lakukan pada istri ku?" Tanya Wilson setelah dia masuk ke kamar kami dan mendapati Olsa melempar bantal ke wajah istri nya ini

"Sayang, kau lihat kan tadi? Dia melemparkan bantal itu ke wajah ku. Kalau bantal itu mengenai anak mu ini bagaimana?"Aku terduduk lalu merajuk pada Wilson sambil menunjuk ke arah perut buncit ku

sementara Olsa yang melihat nya dengan jijik. Mulut nya pun komat-kamit menirukan aku yang berbicara tadi

"Cih! anak kecil." dengus Olsa sebal

Triangle by Riani ✔Where stories live. Discover now