"Ekhem!" Elsa berdeham. Mengetahui bahwa dialah orang yang tau untuk menjelaskan

"Greck, kenalkan ini saudari kembar ku. Olsaurellia Zezegiao. Panggil saja dia Olsa." ujar Elsa mengenalkan Olsa

"Lia, kenalkan Wilson Greck Faraday. Di-dia suami ku." Ujar Elsa gelagapan

"A-APA??!!" keget Olsa dan Galih. Sedangkan Elsa hanya tersenyum masam. Ya, ini pasti akan terjadi

"Greck, Lia, kenalkan dia Kak Galih, seniorku di SMP." jelas Elsa. Nah sekarang semuanya sudah clear bukan?

"Elsa! kau bercanda ya?" Marah Olsa pada Elsa sambil melirik kearah Wilson

"Nizzie, aku percaya kau bisa menyelesaikan ini. Aku tunggu di restoran sana. Hati-hati." ujar Wilson sambil mengecup pipi Elsa dan tentu saja membuat Olsa dan Galih melotot kaget

Wilson pun pergi meninggalkan mereka ber-3

"Kak Galih, aku harus menyelesaikan ini dengan Olsa. Aku tinggal ya? Daah." Ujar Elsa pada Galih sambil melambaikan tangan kanan sedangkan tangan kiri nya menarik Olsa pergi kearah kedai minuman

"Aku ingin coffee panas." Ucap Elsa tanpa membuka menu nya

"Aku Ice Cream mangga vanilla." Ucap Olsa sama. Karena mereka sudah hafal menu-menu disini

Tidak beberapa lama, pesanan mereka datang. Mereka lalu menikmati nya sambil menyelesaikan masalah

"Jadi apa yang terjadi dengan mu, Elsa?" Olsa menikmati ice cream nya

"Kau tidak mau berbasa-basi dulu, hmm?"

"Elsa, bisakah kau dewasa?" ujar Olsa kesal

"Ya, ya. Jadi mulai dari mana aku akan bercerita?" Elsa berhenti sejenak dan meniup coffee panas milik nya

"Kau punya suami." Ujar Olsa datar

"Baiklah kak, aku akan ceritakan padamu. Tapi ini aku bercerita untuk pertama kali nya pada keluarga ku. Aku memilih kakak untuk yang pertama kali mendengarkan kehidupan ku disana. Kumohon, kakak jangan marah dulu selagi aku bercerita." Jelas Elsa dewasa sambil menyeruput coffee

Olsa mengerti, jika Elsa mulai memangil nya 'kakak' itu berarti Elsa menginginkan dia untuk menjadi dewasa disini. Menjadi seorang kakak pada umum nya, seperti Elsa selama ini.

"Kak, seperti yang kau tau, aku mempunyai sifat dewasa, dan kau juga tau bahwa aku lebih cerdas dari anak seusia ku. Dan itulah kenapa aku menyelesaikan studi ku dengan cepat." Tutur Elsa lembut

"Iya, aku mengerti semua itu." balas Olsa, dia berusaha untuk tidak marah. Disini, dialah kakak nya

"Aku terlalu fokus pada studi sampai aku tidak memikirkan akan kehidupan asmara ku. Mom and Dad khawatir padaku. Mereka khawatir bahwa putri nya bisa saja tidak menyukai lawan jenis. Atau tidak bisa mencari pasangan hidup, karna yang ada di otakku adalah karir ku. Ya, seperti itulah. Sampai aku bisa menyimpulkan suatu keadaan, seperti kau, yang menyimpulkan kau akan dijodohkan. Aku dulu juga menyimpulkan kalau Mom and Dad akan menjodohkanku, ya walaupun aku tau, dulu aku masih SMP." Jelas Elsa panjang lebar dan Olsa mendengarkan nya sambil menyendokkan ice cream ke mulutnya

"Jadi kau pindah ke Tasmania karena untuk menghindari perhodohan itu?" tanya Olsa

"Iya, kak. Perjodohan itu nyaris saja terlakukan, tapi itu semua batal karena aku pindah ke Tasmania. Aku juga tidak cerita apa-apa padamu, kak. Karena yang ku tahu, kau dulu sempat menyukai artis bukan? dan dari situ Mom and Dad percaya bahwa kamu normal. Jadi aku tidak perlu khawatir, bahwa kejadian padaku akan menimpamu." Terang Elsa

Triangle by Riani ✔Where stories live. Discover now