bab 19 (END)

931 68 45
                                    

"Alona?" Seru Sean terkejut.

Di lihatnya Alona yang berlari ke arah nya dengan wajah bahagia.

"Seannn, gue kangen lo," Ujar Alona tersedu yang kini sudah berada di dalam dekapan Sean.

Sean mendekap erat badan mungil Alona, di usap nya surai gadis itu. Tanpa ia sadari air matanya berhasil menetes. Ia menangis bahagia, begitu terharu dengan cara semesta mempertemukan mereka.

"Gue juga Al. Gue lebih kangen, lo tau seberapa gila nya gue setelah lo tinggal," Ujar Sean mencium pucuk rambut Alona, persetan dengan gadis yang sudah menikah, toh Alona lebih dulu datang ke dekapan nya.

Alona melepaskan diri dari pelukan Sean,
"Gue ga nyangka kita bisa ketemu lagi," Ujar Alona mengusap air matanya.

"Al, ceritain gue semua nya. Kasih tau gue yang sebenarnya," Pinta Sean.

Alona diam menatap Sean, kemudian mendudukkan dirinya di atas pasir pantai itu, dan Sean turut duduk di samping Alona.

"Lo udah baca kertas di dalam kotak?" Tanya Alona dengan tatapan tertuju pada langit jingga di ujung sana.

"Udah,"

Alona tersenyum,
"Apa yang papa bilang waktu itu ga bener Se," Ujar Alona.

Sean menoleh, menatap Alona tak percaya. Apa? Bagaimana tadi? Ucapan papa Alona saat itu tidak benar? Jadi, semua ini bohong?

"Gue ga punya tunangan. Lebih tepatnya, belum sah jadi tunangan. Dia cuma calon tunangan aja buat gue. Pilihan papa, bahkan gue sama sekali ga tau kayak gimana bentukan calon tunangan gue itu," Ujar Alona bercerita, sedangkan Sean diam mendengarkan.

"Dunia sempit ya Se?"

"Maksudnya?"

"Lo tau ga siapa Calon tunangan gue?"

"Siapa?"

"Bos di timezone waktu itu, yang ngasih boneka dinosaurus warna coklat,"

Sean membelalakan matanya. Sesempit itu kah dunia? Begitu banyak pria di bumi, mengapa pria waktu itu yang menjadi calon tunangan Alona? Tunggu, bukan kah waktu itu ia tau nya jika Sean dan Alona pacaran? Lalu, apa maksud ini semua?

"Dia kenal gue waktu itu, makanya dia langsung lapor ke papa. Alhasil papa ketemu kita waktu di pantai dulu," Alona kembali melanjutkan cerita nya.

Ooh, jadi pria itu penyebab Alona ditemukan papanya di pantai waktu itu. Sean berjanji akan memberi pelajaran pada pria itu jika bertemu nanti, pasalnya rencana yang ia susun waktu itu harus hancur berantakan karena papa Alona yang tiba tiba datang.

"Trus calon tunangan lo gimana?" Tanya Sean.

"Pas malam nya kita bahas mengenai acara pertunangan gue. Waktu itu gue nolak, awal nya papa marah besar sama gue. Tapi cowok itu juga nolak pertunangan ini,"

"Kenapa?" Tanya Sean cepat, tanpa sadar ia bertanya dengan nada yang terkesan gembira.

"Karena dia taunya gue udah punya pacar. Dan pacar gue yang di maksud adalah lo,"

Sean terdiam, tak menyangka jika semuanya akan seperti ini. Tak menyangka jika pria itu melepas gadis di hadapannya ini, karena mengira jika Sean lah kekasih nya. Harus nya ia bersyukur dan berterima kasih pada pria itu. Eummm, baiklah, akan ia tarik niatnya untuk memberi pelajaran pada pria itu tadi.

"Kita batalin pertunangan, dan cowok itu pergi dari kehidupan gue. Setelah itu gue nyoba pergi lagi dari rumah buat ketemu lo, tapi papa selalu punya cara buat nyibukin gue," Alona masih melanjutkan ceritanya.

1 Week With You [END]Where stories live. Discover now