bab 10

485 80 2
                                    

"Hufft, akhirnya nyampe juga," Ujar Alona, kemudian turun dari mobil Sean.

Waktu sudah menunjukkan pukul 19:13, ketika Sean dan Alona sampai ke rumah.

Sean dan Alona masuk bersama ke dalam rumah. Hingga ketika Sean hendak memijakkan kakinya di anak tangga pertama, Alona memanggilnya.

"Sean," Panggil Alona.

Sean menoleh.
"Kenapa?" Tanya nya.

Alona berjalan mendekati Sean.
"Makasih buat hari ini, gue seneng lo ajak jalan jalan," Ujar Alona tersenyum menatap Sean.

Sean terkekeh, kemudian mengacak pelan rambut Alona.

"Sama sama. Gue ikut seneng, kalo lo seneng," Jawab Sean.

"Ya udah sana, mandi lagi lo," Ujar Alona mendorong badan Sean.

Jujur saja Alona tengah menahan rasa gugup nya ketika Sean mengacak rambut nya, oleh sebab itu ia ingin Sean cepat cepat pergi dari sana.

"Iya iya, mandi nih gue," Jawab Sean kemudian melangkahkan kakinya menaiki anak tangga itu.

-

Alona baru saja selesai memasak makan malam. Ia hendak menemui Sean yang masih di kamar untuk mengajak nya makan malam.

-tok-tok-tok-

Alona yang sudah berada di depan pintu kamar Sean, mencoba mengetuk pintu kamar pria itu.

"Seannn," Panggil Alona.

"Ngapain? Masuk aja," Jawab sebuah suara dari dalam kamar sana.

-cklekk-

Alona membuka kamar Sean, dilihatnya Sean tengah berbaring di atas kasur nya sambil memainkan ponselnya.

"Tavia lagi nih pasti," Ujar Alona dalam hati ketika melihat Sean yang memelototi ponsel nya.

"Kenapa Al?" Tanya Sean, kemudian bangkit dari posisi tidur nya untuk duduk.

"Nontonin Tavia lagi lo?" Tanya Alona sinis.

"Yaelah Al, cemburuan amat sih. Gue lagi chattan ama temen kuliah gue." Jawab Sean sambil menunjukkan layar ponsel nya pada Alona.

Benar, Alona dapat melihat layar ponsel Sean yang terdapat riwayat chattan pria itu dengan orang lain.

"Hmm," Alona hanya berdeham.

"Trus mau ngapain?" Sean kembali mengulang pertanyaan nya.

"Ayo makan malam," Ajak Alona.

"Tapi gue masih kenyang," Jawab Sean kemudian merebahkan badannya kembali.

Alona terdiam sesaat, kemudian bergumam.
"Padahal gue udah masak,"

Walau hanya bergumam, Sean masih dapat mendengar apa yang di katakan oleh Alona. Dengan cepat ia bangkit lagi dari tidur nya. Setidaknya ia ingin menghargai usaha Alona yang sudah memasak makan malam untuk mereka.

"Ayo," Ujar Sean.

"Katanya masih kenyang," Alona mendengus kesal.

"Sekarang udah laper, hehehe," Sean terkekeh.

-

Makan malam telah usai. Alona tengah mencuci piring, sedangkan Sean sedang menonton di ruang tengah.

Hingga Alona sudah selesai dengan piring kotornya, gadis itu berjalan mendekati Sean. Di hempaskannya bokongnya ke sofa di samping Sean.

Sean menoleh,
"Ga capek?" Tanya Sean lembut.

1 Week With You [END]Where stories live. Discover now