Bab 1

962 200 99
                                    


"Untuk sementara ini, gue boleh gak numpang di rumah lo?" Tanya Alona.

"HAHHH?!!!"

Alona sudah menduga Sean akan seterkejut ini. Lagipula Alona juga sadar, permintaannya tadi cukup kelewatan untuk orang asing seperti dirinya.

Sean sendiri memang cukup terkejut mendengar permintaan Alona. Seorang selebriti cantik yang tentunya kaya raya harus menumpang di rumah orang lain yang tak di kenal. Namun, bukan itu titik fokusnya saat ini.

"Satu minggu aja deh. Biar gue tenang seminggu aja di sini." Alona memohon.

"Boleh aja sih, tapi masalahnya-" Belum sempat selesai, Alona telah memotong ucapan Sean.

"Gapapa, nanti gue yang ngomong sama orang tua lo, gue ga bakal ke mana-mana, gue bakal di rumah aja, bila perlu gue yang beresin rumah lo. Kalo makan, nanti gue pesen go-food aja. Kebutuhan gue yang lain nanti gue sendiri yang beli, gue bawa ATM kok," Ujar Alona.

"Masalahnya, orangtua gue lagi ga di rumah. Gue sendiri di rumah," Ujar Sean melanjutkan ucapannya yang terpotong tadi.

"Whattt?! Ortu lo gak di rumah?" Tanya Alona kaget.

"Iya, makanya lo cari rumah lain aja deh,"

Alona memang ingin pergi dari rumah Sean, karena ia pikir agak janggal jika harus tinggal berdua saja bersama Sean di rumah ini. Namun, Alona juga takut dengan keadaan di luar sana. Tak mudah juga menemukan orang seperti Sean bagi Alona.

"Tapi gue takut mau keluar," Jawab Alona menunduk.

Sean bimbang, ia merasa iba melihat gadis cantik yang tampak rapuh di hadapannya ini.

"Yaudah, untuk seminggu ini lo boleh tinggal di sini. Di bawah ada kamar kosong bekas kakak gue dulu, lo bisa pake," Ujar Sean yang mampu membuat Alona mengangkat kepalanya.

"Seriusan? Makasih banyak ya," Ujar Alona dengan mata berbinar.

"Lo, lo mau imbalan apa buat ini? Mobil? Rumah? 1 M? 5 M? Cewek cakep? Pacar baru?" Tanya Alona antusias.

"Ga perlu, mobil sama rumah gue juga punya kali," Jawab Sean.

"Eh, tapi lu kenal Tavia Carson gak?" Tanya Sean yang tiba-tiba teringat pada idola nya itu.

"Kenapa emang?"

"Gue pengen ketemu dia, lo kenal kan sama dia? Nanti kalo situasi lo udah aman dan lo udah gak disini lagi, ajak gue ketemu dia ya," Pinta Sean pada Alona.

"Anggap aja imbalan buat gue," Ujar Sean lagi.

Sebuah permintaan yang cukup sulit untuk di penuhi oleh Alona, namun ia tak mau mengecewakan Sean yang telah bermurah hati padanya. Lagipula, ini juga kesempatan bagus bagi Alona untuk bisa bersembunyi di rumah Sean. Jadi, Alona memutuskan untuk untuk mengiyakan saja.

"Oke, nanti ada waktunya kita sama sama ketemu dia," Jawab Alona.

"Yesss, akhirnya gue bisa punya kesempatan ketemu bebeb Tavia, uhuyyyy," Seru Sean girang yang mampu membuat Alona terbelalak dan heran melihat tingkah Sean.

"Jadi, lo fans Tavia Carson, pantes banyak posternya," Ujar Alona sambil matanya menyusuri dinding kamar Sean yang ditempeli poster Tavia Carson.

"Yoi dong, yodah ke bawah yok. Gue tunjukin kamarnya," Ajak Sean.

Mereka pun keluar dari kamar Sean dan turun ke bawah. Sean heran dengan dirinya sendiri bagaiamana bisa ia dengan mudahnya mengijinkan seorang gadis untuk tinggal bersamanya dalam satu rumah. Begitu juga dengan Alona, bagaimana bisa ia dengan mudahnya percaya pada pemuda asing yang mengijinkan dirinya untuk tinggal di rumahnya. Walaupun berbagai keheranan bergelayut dalam pikiran mereka, jauh di lubuk hati mereka bersedia untuk saling menumbuhkan rasa percaya satu sama lain.

1 Week With You [END]Where stories live. Discover now