bab 8

510 106 16
                                    

Jam menunjukkan pukul 08:12 ketika Sean melihat Alona yang tengah duduk di ruang tengah sambil menatap TV yang ada di hadapannya.

"E-ekhemmm," Sean berpura pura batuk, entah untuk merilekskan suara dan sikapnya atau untuk menarik perhatian Alona.

Alona sempat menoleh ke arah Sean yang berjalan ke arah nya. Namun dengan segera ia mengalihkan pandangannya pada TV lagi.

Sean berhasil mendaratkan bokong nya pada sofa di samping Alona.

"Al," Panggil Sean, namun Alona tetap diam.

Menyadari Alona yang cuek, Sean tak berhenti begitu saja. Ia terus memanggil manggil nama Alona.

"Al,"

"Alonaaaaa,"

"Alona anak nya Jacob Brinsley!" Ujar Sean dengan sedikit keras yang membuat Alona refleks menoleh.

Fyi, Jacob Brinsley itu papanya Alona. Yang artis itu juga:)

"Ck, paan sih. Udah lu streaming MV nya si Tapea?" Tanya Alona menunjukkan raut kesal sambil melesetkan nama Tavia.

Sean yang mendengarkan pertanyaan Alona membulatkan matanya. Bagaimana bisa gadis di hadapannya ini dengan seenaknya memelesetkan nama idolanya. Tavia ke Tapea, emang ga jauh beda sih:)

"Maafin gue ya," Ujar Sean, Alona tak memungkiri jika pria di hadapannya ini benar benar tulus meminta maaf.

"Buat apa?" Tanya Alona bepura pura tidak tahu apa apa.

"Bukannya lo ngambek gara gara gue cuekin waktu sarapan tadi?"

"Sadar juga lu," Gumam Alona yang masih dapat di dengar oleh Sean.

"Maafin gue ya," Lagi lagi Sean memohon pada Alona yang lebih memilih menatap TV dibanding dirinya yang tengah memohon itu.

Agak aneh memang, mengapa juga Sean mau repot repot meminta maaf pada Alona mengenai ini. Sean sendiri tak mengerti, ia hanya tak ingin Alona merasa tak nyaman pada dirinya, dan bersikap cuek pada nya. Ia tak suka jika Alona 'ngambek' pada nya.

"Al, gue harus apa biar lo ga giniin gue lagi?" Tanya Sean.

Alona diam mendengar pertanyaan Sean, tampak dirinya tengah memikirkan sesuatu.

"Mana hape lo?" Tanya Alona sambil menjulurkan tangannya, meminta ponsel Sean.

"Hah?" Sean tak mengerti, ia meminta maaf tapi mengapa Alona menginginkan ponselnya.

"Hape lo!"

Mau tak mau Sean mengambil ponsel nya dari saku celana dan menyodorkan nya pada Alona. Alona menerima ponsel Sean, dan mulai mengutak-atiknya.

Alona menunjukkan layar ponsel Sean yang menampilkan foto Tavia.

"Tavia. Se, gue sama kayak Tavia. Bisa ga seminggu ini aja lo nikmatin waktu sama gue dulu, lupain Tavia. Gue juga mau di perhatiin kayak perhatian lo ke Tavia walau cuma nontonin dia doang. Karena gue, gue-" Ucapan Alona terpotong, tampak dirinya tengah berusaha menetralkan emosinya.

"Tapi kan gue ngidolain dan suka Tavia, bukan lo," Gumam Sean pelan.

-deg-

Alona dapat mendengar nya, walau Sean hanya bergumam. Ahhh, bicara apa dirinya ini. Bagaimana bisa, dengan berani nya ia meminta Sean untuk memberi perhatian pada dirinya, seperti pada Tavia. Padahal ia bukan siapa siapa Sean.

Alona bangkit berdiri, ia berjalan pergi menuju kamar nya meninggalkan Sean yang masih menganga, mencoba mencerna maksud dari perkataan Alona tadi.

-

1 Week With You [END]Where stories live. Discover now