bab 13

409 58 0
                                    

"Trus kita mau ke mana nih?" Tanya Alona.

"Restoran jepang yang kemarin kita lewatin udah buka mulai hari ini, gue denger denger. Kita ke sana aja gimana?" Tawar Sean.

"Lo masih laper emang nya?" Alona justru melempar pertanyaan pada Sean.

"Nggak juga,"

"Ke sana aja deh. Gapapa, biar jadi pelanggan hari pertama," Ujar Alona tersenyum.

Sean balas tersenyum, menatap gadis itu.
"Oke,"

Sean pun melajukan mobilnya menuju Restoran Jepang yang ia maksud tadi.

-

"Wahhhh," Alona memandang takjub makanan yang tersaji di atas meja mereka.

Seperti yang di katakan Sean tadi, ini adalah Restoran Jepang. Tentu saja menu nya serba makanan khas negeri sakura tersebut.

"Ittadakimasu," Ujar Alona meniru cara Jepang sebelum menikmati makan.

Sean hanya tersenyum memandangi Alona. Kemudian mulai ikut menyantap makanan itu.

20 menit berlalu, makanan yang semula tersaji di atas piring dan mangkok, habis sudah kini.

"Huahhhh," Alona puas dengan makan nya kali ini.

Meskipun sudah sarapan, Alona tetap menyantap makanan sebanyak ini. Bagaimana ia bisa menolak makanan seenak ini? Lagipula mubazir jika tidak di habiskan.

"Kenyang?" Tanya Sean.

"Banget, huahhh. Enak banget Se," Jawab Alona sambil menyandarkan punggung nya ke kursi.

Sean hanya terkekeh pelan melihat tingkah Alona.

"Udah? Gue ke kasir dulu buat bayar. Lo nunggu di mobil aja gih," Ujar Sean menyodorkan kunci mobil pada Alona.

"Takut. Gue ikut lo ke kasir aja deh," Alona justru ingin bersama Sean.

"Aneh lo, kemarin aja keliaran ga jelas lo ga takut. Sekarang napa malah takut?" Tanya Sean.

"Ck, ishhh. Kan kemarin gue pake topi sama masker, sekarang lo tau sendiri gue bisa mudah di kenali sama orang,"

Benar juga. Hari ini Alona memang menggunakan pakaian casual, dan rambutnya di biarkan tergerai. Jika orang lain mau repot repot memperhatikan, Alona tentu saja sudah bisa di kenali oleh para penggemarnya.

"Iya in aja dah," 

Sean dan Alona pun berjalan bersama menuju kasir.

"Totalnya 358.000 mas," Kasir wanita itu menyebut nominal harga makanan mereka.

"Mahal bener anjir, tau gini mending gue makan pecel lele di pinggir jalan aja tadi." Keluh Sean dalam hati.

Sean mengeluarkan 4 lembar uang berwarna merah dan menyodorkan nya pada kasir tadi.

"Terima kasih sudah berkunjung. Silahkan mas dan mbak nya, pergi ke meja itu dulu ya," Ujar sang kasir sambil menyerahkan uang kembalian Sean dan menunjuk ke arah sebuah meja dekat pintu masuk.

"Kenapa emang nya mbak?" Tanya Sean.

"Hari ini, hari pertama Restoran ini buka. Jadi ada hadiah kecil kecilan buat pelanggan hari ini," Jawab kasir itu sambil tersenyum.

Sean hanya manggut manggut, kemudian berjalan menuju meja yang di maksud dengan Alona yang mengekorinya.

"Halo, selamat siang. Terima kasih sudah berkunjung hari ini. Restoran YoYaki ada hadiah khusus untuk pelanggan hari ini." Ujar seorang wanita dengan ramah, sambil bangkit dari duduk nya

1 Week With You [END]Место, где живут истории. Откройте их для себя