Part 30 - "Why dont we go for camping" -

Start from the beginning
                                    

"I will bring Stephanie," Ucap Cassie dengan tiba-tiba.

"I will bring Taylor and Anna ofcourse!" Kata Daniel. Oh god there will be so many bitches!

"Biaklah jadi bagaiamana kita pergi hari Jum'at dan pulang pada hari sabtunya?" Saran Luke kepada kami semua. Aku hanya terdiam tanpa suara, aku setuju-setuju saja.

"Jangan Luke, bagaimana kalau Jum'at sampai hari Minggu?" Zack ternyata tidak setuju dengan saran Luke.

"Jangan! Karena besoknya kita harus tes!" Ucap Calum dengan nada yang agak membentak.

"Bagaimana besok sampai hari Sabtu?" Saran Freed. "Aku bisa mengurusi hotel dekat pantai karena ayahku punya hotel dekat dengan pantai."

"Really Freed?" Tanya Daniel.

"Yeah, hotelnya tidak terlalu besar dan kalau kalian tidak mau hotel ayahku juga punya villa dekat dengan pantai,"

"Bagaimana dengan pembayarannya?" Akhirnya aku angkat bicara dan semuanya melihat ke arahku.

"Mungkin untuk kalian, gratis!" Semuanya langsung teriak dan kafepun menjadi ramai hanya karena kita.

Aku, Luke dan Calumpun segera berdiri dari kursi kami untuk pergi menemui Dylan dan David. Tapi Cassie dan Daniel menahanku, mereka memberikanku nomor HP mereka. What? I feel like im so famous.

Saat di jalan Luke tetap memegang tanganku, aku tidak tahu apa yang membikinnya sangat protective padaku saat ini. Tidak lama kami bertemu dengan David dan Dylan dan juga satu cewek berambut cokelat panjang. Aku mengenal hampir semua teman Luke di sekolah ini, karena dulu saat Luke masih membulliku aku sangat ingin tahu dalam tentang Luke terutama nama teman-temannya.

"Hey, Dylan, David and Alessa!" Sapa Calum.

"Oh hey Calum, Luke, Violin!" Sapa Dylan. David dan satu cewek yang aku rasa bernama Alessa hanya tersenyum.

Lalu Luke memberitahu tentang rencana kami tentang liburan. Lalu Dylan, Alessa dan David terdengar senang. Alessa juga mau ikut? Dan dia mau mengajak temannya yang bernama Jane? Makin banyak saja yang mau ikut huft...

Lalu setelah menemui Dylan dan David, aku dan Luke segera pergi menuju ke mobil Luke untuk akhirnya pulang tapi paling aku pergi ke rumah Luke. Calum, ikut dengan Dylan, Alessa dan David. Entah kemana.

-------------------------

Setelah sampai di rumah Luke. Luke segera memarkirkan mbobilnya di depan rumah karena di garasi ada sebuah mobil. Entah mobil siapa tapi yang aku tebak adalah mobil kakaknya Luke. Luke membukakan pintu mobil untukku, lalu aku keluar. Kami segera menuju ke depan pintu rumah Luke dan Luke segera membukanya.

Saat aku masuk ke dalam, aku melihat kakaknya Luke (aku rasa) sedang menonton TV di ruang tamu. Lalu dia berbalik melihat kami berdua lalu menyapa Luke. Tidak lama, ada seorang cewek yang datang dari arah dapur sambil membawa minum menatap kami, tersenyum dan menyapa Luke.

"Hi Jack!" Sapa balik Luke.

Luke menarik tanganku melangkah menuju ke dalam rumah, namun berhenti di dekat sofa tempat kakaknya itu berada bersama dengan seorang cewek yang sekitar berumur 20-21 tahun duduk di samping kakaknya itu.

"Who's that?" Kakaknya menunjuk ke arahku.

"She's my girl, Violin and Violin he's my brother, Jack and that is," Luke menunjuk cewek berambut pirang panjang itu. "My brother's girlfriend, Amie."

Amie melambaikan tangannya sambil tersenyum ke arahku, "Nice to meet you Violin!"Well, she's like a bitch. She only wear white tanktop and hot pants.

Everything I Didn't SayOn viuen les histories. Descobreix ara