Part 46 - "What? Now?" -

255 16 0
                                    

Allena mengajakku untuk bersulang dan meminum vodka sambil menunggu yang balapan sampai ke garis finish. Tapi aku tidak bisa, hatiku terasa ada yang berbeda. AKu khawatir dengan Luke, walupun aku mempercayai Allena kalau dia adalah pembalap yang keren. Allena menggerakkan tubuhnya mengikuti alunan musik, tapi aku hanya disini menunggu Luke untuk cepat datang.

Tiba-tiba seorang lelaki datang menghampiriku, dia tinggi, putih dan berambut sama seperti Luke. "Hei," Dia berdiri di sampingku. "Kau adalah kekasih Luke, kan?"

Aku mengangguk "Yeah,"

"What are you doing?" Tanyanya, setidaknya dia tau kalau aku sedang terdiam menunggu Luke agar cepat sampai ke garis finish dengan selamat.

"Uh.. waiting Luke," Jawabku.

"Wanna dance?" Ajaknya sambil menjulurkan tangan ke arahku. Tapi aku sedang malas untuk menggoyangkan tubuhku.

"Nope, thank you," Jawabku dengan wajah yang datar.

Sisa waktu itu aku hanya menghabiskan untuk terdiam sendiri sambil meminum vodkaku. Aku menunggu Luke dengan penuh kekhawatiran. Setelah hampir 30 menit menunggu mobil Luke akhirnya terlihat dari kejauhan, aku segera mendekat ke perlintasan/kejalanan dan melihat mobilnya yang ringsek sudah di bawa oleh truk derek. Wtf?

Aku shock kaget dan semua perasaanku sudah bercampur aduk. Seluruh orang yang ada di sekitarku melihat ke arahku dengan tatapan yang kaget. "Violin i never thought this will happen," Allena dari belakang memegang pundakku. Aku tidak bisa berkata-kata melainkan berusaha untuk tidak mempercayai kenyataan ini.

Seseorang memegangku dan mengantarkanku ke sebuah kerumunan orang. Lalu aku bisa melihat di sana terbaring Luke dengan darahnya yang ada di sekujur tubuh. Dia telah menutup matanya dan aku tidak bisa melakukan apa-apa melainkan menangisinya.

Seseorang memgang pundakku lalu aku segera melihat ke arahnya. "Mereka datang ke garis finish,"

Diriku langsung kembali ke kenyataan, aku segera berdiri dan menuju ke perlintasan. Aku bisa melihat mobil Luke melaku kencang menuju garis finish. Wooow dia masih memimpin. Mobilnya terus memimpiin sampai dengan garis finish yang berarti dia menang lagi. Yass

Saat mobil Luke berhenti, mobilnya di sambut dengan seluruh orang. Berteriakkan namanya,seperti dia famous saja. Aku segera menghampiri Luke.

"Violin, i won again!" Teriak Luke saat dia melihatku menembus keramaian untuk menuju ke arahnya. Dia terlihat sangat senang dan Luke segera memelukku saat aku sudah ada di dekatnya.

Dalam perlombaan kali ini Luke mendapat 927 pound (sekitar 20.000.000 rupiah) woww, bagaiamana Luke tidak kaya? Dia mendapat uang itu karena bertaruh dengan lima peserta lain.

Setelah itu kami segera berpesta. Berpesta beneran dengan vodka dan beer. Luke mengajakku untuk berdansa dengan iringan musik hip hop ini. Tentu saja aku tidak menolaknya. AKu berdansa dengan Luke di tengah-tengah orang yang juga lagi dansa mengikuti iringan lagunya dan sambil meminum vodkaku. Tidak terasa aku hampir menghabiskan stau botol vodkaku. Dan sekarang aku benar-benar mabuk.

Saat aku berdansa bersama Luke, tiba-tiba ada seseorang yang menghampiri kami.

"Hey!" Sapa lelaki tersebut.

"Hey man!" Luke menyapanya balik.

"Who's this beautiful girl?" Dia melihat ke arahku.

"Uh.. this is my Violin sorry i mean this is Violin, my girlfriend," Luke merangkul pinggangku.

"Im Zac," Ucapnya.

"Im Violin," Kami berjabat tangan.

"Can i talk to her for a second?" Bisik Zac pada Luke tapi aku masih bisa mendengar dia berbisik karena dia membisikkannya dengan suara yang lantang akibat musik yang sangat keras ini.

Everything I Didn't SayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang