4 - "Your room is so lovely, Violin!" -

667 29 0
                                    

VIOLIN'S POV

Hari ini adalah hari pertama aku akan mengajariku Luke, dan Luke mengajariku. Setelah pulang sekolah nanti, aku akan bertemunya di perpustakaan seperti biasa. Aku berjalan di koridor untuk menuju ke kelas sejarahku. Koridor ini mulai seperti seperti biasanya, karena murid-murid sudah masuk kelas mereka masing-masing. Kelasku ada di lantai 2. Aku melewati koridor dimana terdapat lokernya Luke. Saat aku berbelok ada Luke dengan Angelina sedang berdua disana, di depan lokernya Luke. Ini adalah salah satu kebiasan buruk seorang Luke Hemmings, dia membolos pelajaran demi untuk kekasihnya. Aku bukannya cemburu tapi aku yang bertanggung jawab atas semua perbuatan Luke sekarang. Aku melanjutkan jalanku dengan kepala menunduk ke bawah ketika aku melewati mereka berdua. Aku sempat mendengar mereka berbicara dan tertawa satu sama lain tapi ketika aku melewati mereka, suara menjadi hening.

"Bitch!" Suara Angelina menghancurkan keheningan. 

Apakah dia tidak mikir kalau 'Bitch' yang sebenarnya adalah dia? Aku tetap berjalan menuju kelas sejarahku. Aku tidak mempedulikan apapun di sekelilingku dan hanya tetap berjalan agar aku tidak terlambat masuk kelas. Aku memnanti Luke mengejekku dengan sesuatu yang dia akan katakan tapi aku tidak mendengar apa-apa darinya, hanya tertawa mereka berdua saja yang ku dengar dari kejauhan.

Aku segera masuk ke dalam kelas ketika Mr.Charlise juga masuk ke dalam kelas, lalu aku duduk bersama Emily dan menjelaskan semuanya tentang Luke. Emily sekarang sudah mulai mengerti dan tahu kalau Luke sebenarnya adalh pribadi yanga baik.

Setelah jam pelajaran terakhir selasai aku segera pergi ke perpustakaan untuk mengajari Luke.

"Hi!" sapa Luke di dalam perpustakaan, dia tersenyum dan sepertinya hal baik terjadi padanya.

"Hi," Aku duduk di depannya. "Sepertinya hal bagus baru saja terjadi padamu." kataku.

Luke menggigit bibir bawahnya dan hendak menjelaskannya. "Tidak, tidak ada apa-apa,"

Aku berusaha untuk mengganti topik dengan caraku untuk mengajarinya menjadi baik. Tapi darimana? Aku memutuskan untuk mengungkit masalah tadi saat di loker, saat dia bersama Angelina dan dia membolos kelas pertamanya.

"Kau membolos kelas pertama hanya untuk berduaan dengan Angelina?" Kataku sambil mengambil sebuah kertas dan pensil dari tasku.

"Apa? Apa maksudmu?" Tanyanya bingung.

Aku memandang mata birunya untuk mengambil kejujuran dari sisi dalamnya. "Itu hal yang sangat nakal, Luke. Jika kau ingin menjadi baik dan ingin kembali bersama keluargamu, tinggalkan itu semua!" tukasku dengan kelas.

"Maksudmu aku harus menjauhi Angelina?" Dia hampir marah dan emosinya sudah mulai meningkat. Anak ini memang harus mulai dari awal.

"Tidak, maksudku, kau boleh berdua bersama Angelina tapi di saat luang. Aku pikir kau mempunyai banyak waktu luang Luke , dibanding aku," kataku kepadanya.

"Ya, karena kau tidak punya kekasih untuk diurusin," Awh kata-kata Luke cukup tajam. Tapi sayang Luke, aku tidak butuh kekasih. Jika aku mendapatkannya nilaiku akan merosot dan Mamaku akan merah kepadaku. Dia melihat ke arah layar HP nya. "Aku harus pergi!" Luke segera bangun dan segera pergi dari perpustakaan.

Pertemuan pertama sangat akward. Kami bahkan belum bisa bekerja sama. Luke terlalu emotional dan terlalu peduli dengan kekasihnya, walaupun kekasihnya yang membuat Luke mejadi senakal ini. Aku akan mencoba bersikap sedikit baik kepada Luke di pertemuan kedua. 

Aku segera pulang karena ini sudah menjelang sore. Langit sudah gelap bertanda mau turun hujan. Aku mempercepat lngkahku meuju rumah. Saat sampai di rumah, aku bisa lihat Mamaku sedang menungguku pulang sambil duduk di sofa dengan Catlin.

Everything I Didn't SayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang