8 - "We can settle this, Violin," -

565 27 0
                                    

LUKE'S POV

Saat film habis aku melihat ke arah Violin. Dia sudah tidur dengan menutup wajahnya menggunakan bantal kecil yang dipeluknya. Dia terlihat sangat lucu dengan posisi tidur seperti itu. Ini sudah jam 9 dan aku tidak enak untuk membangunkan Violin dari tidurnya. Dia terlihat snagat nyenyak tidur dan jika aku membangunkannya dia akan marah kepadaku. Lagi pula ini sudah malam, dia tidak bisa pulang semalam ini. Aku bingung, apakah aku harus membangunkannya atau menjaga dia disini? Tapi dia benar-benar terlihat nyenyak.

Aku tidak berani membangunkannya, jadi aku hanya ingin membawanya ke kamarku. Dia tidak bisa tidur di ruang tamu yang uadaranya sangat dingin dan ditambah tidak ada selimut disini. Aku perlahan menarik bantal kecil dari pelukannya, sekaligus untuk mengetes apakah dia benar tidur atau tidak. Saat aku menyingkirkan bantak kecilnya, dia masih tidak bangun bahkan tidak bergerak kecuali bernapas. Berarti dia tidur sangat nyenyak. Aku mengambil HPnya dan HPku lalu menaruh keduanya di kantong celama jeansku. Lalu aku mematika TV dan mematikan lampu ruang tamu ini sebalum aku mengangkat Violin ke kamarku.

Aku mendapatkan tubuhnya sangat ringan jadi aku bisa secara mudah membawanya ke kamarku. Setelah sampai di pintu kamarku, aku kesusahan untuk membuka pinunya karena di tanganku penuh dengan badan Violin. Tapi akhirnya aku bisa membuka pintunya dengan salah satu tanganku. Aku segera membaringkan Violin ke atas tempat tidurku, dan dia masih tidur belum merasa terganggu. Kemudian aku menyelimutinya dengan selimutku. Aku menaruh HPnya di meja kecil dekat tempat tidurku.

Aku tidak mungkin tidur di kamarku sekarang, jadi aku memutuskan untuk tidur di kamat Ayahku yang ada di samping kamarku. Aku segera keluar dari kamarku, meninggalkan Violin yang tertidur nyenyak di sana. Aku membuka kamar Ayahku dan ketika aku masuk aku mencium aroma parfum Ayahku, membuatku rindu dengannnya. Aku harap Violin bisa membantuku bertemu dengan keluargaku lagi.

Aku segera berganti celana, memakai celana tidur. Lalu aku menaruh HPku di sampingku saat aku tidur. Calum selalu mengirim pesan untukku tentang pertemanan aku dan Violin. Sejujurnya, aku sudah jarang hang out bareng Mikey dan Ash lagi, karena mereka yang menurutku berdampak negatif padaku. Jadi aku berusaha menjauhi mereka. Angelina sekarang juga sudah menjauhiku namun aku bisa mengerti kalau dia masih menginginkanku. Alasan Angelina menjauhiku karena aku sudah tidak pernah berkumpul dengan Mikey, Ash, Anna dan dia lagi karena Violin. Tapi, aku rasa itu bukan salah Violin. Aku yang ingin menjauhi diri dari mereka, karena mereka berdampak negatif. Maksudku, mereka sudah membully anak-anak yang tidak bersalah di sekolah dan merasa bahwa diri mereka paling sempurna. Calum juga sudah tidak berkumpul dengan mereka lagi, dia jadi ikut denganku.

VIOLIN'S POV

Aku berusaha membuka mata walaupun rasanya begitu berat. Aku perlahan membuka mata dan melihat kesekeliling, ini seperti bukan kamarku. Aku membuka selimutku dan aku melihat aku masih memakai baju yang kupakai kemarin. Ini gila. Aku masih di rumah Luke. Oh gosh, kalau saja Ibuku mengetahui ini, Ibuku akan marah dan apalagi aku belum bilang kepadanya. Oh tidak, aku tidak bisa pulang. Aku mencari HPku tapi tidak ada. Lalu aku melihat HPku berada di atas meja kecil disamping tempat tidur, aku segera mengambilnya dan melihat sekarang jam 4.50 pagi. Tidak ada pesan dari Ibuku dan jika Ibuku tidak mengirim pesan ke aku, atau tidak menelfon ku pasti dia sudah marah.

Ini hampir jam 5 pagi dan aku rasa Ibuku sedang tidur di rumah, aku harus segera pulang dan menyusup ke rumah supaya tidak kethuan oleh Ibuku sebelum Ibuku bangun. Tapi, pasti pintu rumah dikunci. Ah fuck! Aku tidak tahu harus bagaimana lagi. Aku menjatuhkan diri lagi ke tempat tidur karena aku masih sangat mengantuk. Menjadikan tempat tidur ini bersuara saat tubuhku terkena kasurnya. Kenapa Luke tidak membangunkanku kemarin? Kenapa dia malah membiarkanku tidur disni? Apa dia tidak berpikir akan Ibuku? Baru saja aku menceritakan tentang Ibuku kemarin, tapi dia sudah membuat pelanggaran.

Everything I Didn't SayWhere stories live. Discover now