Part 59

127 3 0
                                    

Kita sampai di bandara sekitar jam setengah satu. Dan kami langsung segera menuju ke pesawat karena terlalu banyak fans di bandara. Sangat sangat sangat mengerikan. 5sos punya 1 minggu untuk day off sebelum tour lagi jadi Luke akan mengizinkan aku stay di rumahnya sekalian memperkenalkanku dengan ayah dan ibunya.

Saat di pesawat aku duduk sebangku dengan Luke dan satu crew yang aku tidak tahu namanya. Ashton, Aryana dan satu fotografer 5sos duduk di depanku dan Calum duduk di samping tempat dudukku bersama Michael. Pesawat ini adalah pesawat umum tapi kebanyakan adalah kru dari 5SOS.

Aku duduk di sebelah Luke dan aku duduk di dekat jendela. Jadi aku membuka snapchatku untuk mengabadikan video pemandangan di luar pesawat yaitu awan. Saat aku sedang merekam Luke memanggilku "what are you doing?" Sambil mendekatkan wajahnya ke hpku. Lalu aku menyudahi merekamnya. Hanya dapat 8 detik saja+suara Luke.

"Damn, you suprised me shit," ucapku.

Lalu Luke malah tersenyum. Aku memencet story di snapchatku agar terkirim ke storyku.

"I just asked you babe." dia masih tersenyum dan hampir tertawa. Aku tidak merespon Luke dan lanjut melihat pemandangan di luar jendela pesawat. "Can i borrow your phone?"

Lalu aku meminjamkannya hpku. Karena, masa cowokku sendiri dilarang meminjam hpku? "Sure."

Lalu tiba-tiba.. "Hey snapchat! Its Luke Hemmings, i borrow my uh.. Girlllll umm what is it? Umm friend and i.." Lalu aku menghadangnya sebelum dia ngepost di storyku takutnya nyepam.

"No no Luke!" Aku berusaha mengambil HPku tapi Luke masih tidak mau melepaskan HPku.

"Alright bye snapchaat!" Lalu Luke menyudahi merekan dirinya dan dia mengirim ke storyku. The fuck!

"You sent it to my story?" Tanyaku. Bukan karena aku takut nyepam saja di snapchat tapi aku takut kalau ada fans 5sos yg nge add snapchatku dan melihat ada Luke Hemmings di snapchatku.

"Yeah," dia tersenyum licik.

"Damn bagaimana jika ada fans yang nge add snapchatku dan melihat video dirimu?" Kataku.

"Holy shit i forgot that!" Lalu Luke segera menghapus snap yang baru saja dia kirim. Aku harap masih tidak ada yg menontonnya.

Perjalanan sekitar 10 jam lebih. Aku hanya mendengarkan musik dari hpku melalui earphone ku. Satu di kupingku dan satu lagi di kuping Luke. Aku bersender di bahunya Luke dan kepala Luke juga bersender di atas kepalaku. Dia tertidur. Lalu aku berusaha melepaskan kepalaku dari bahu Luke perlahan, Luke terbangun walaupun aku tidak mau dia terbangun.

"Aku pegel, kau tidur saja Luke," Kataku sambil mengelus kepalanya, dan menyenderkannya ke bahuku. Aku merasa seperti aku mempunyai anak lol.

"Why are you so care to me, Violin?" Tanya Luke meskipun matnya masih menutup.

"Yeaah im your girlfriend Luke," ucapku.

"No i mean, after all of mistakes that ive made," sahutnya lagi di dalam tidurnya.

"Kau nggak pernah punya salah, aku malah yang banyak punya salah kepadamu, Luke," ucapku sambil melihat keluar jendela.

"But i feel guilty," ucap Luke.

"No, youre the best, now stop talking i know youre tired and go to sleep!" Jawabku. Aku tidak mau Luke bilang apa-apaan yang gak jelas lagi.

Lalu tangan Luke mengambil tanganku. Dia memegang tanganku selama dia tidur di pundakku.

Saat sudah mendarat. Luke masih tidur dan aku mencoba untuk membangunkannya. Aku mengelus pipi Luke dengan tanganku perlahan sambil membisikannya. "Hey we arrived" Luke perlahan membuka matanya dan bangun dari pudakku. Dia melepaskan earphoennya dari telinganya dan aku segera menaruh hp dan earphone ku di tas.

Everything I Didn't SayWhere stories live. Discover now