Part 60

135 4 0
                                    

Aku terbangun. Aku membuka mata dan melihat cahaya sudah menyinari kamar Luke. Aku melihat jam kecil yang ada di meja kecil disamping tempat tidur. Sekarang sudah jam 11 siang. Semalam aku dan Luke tidur jam 4, pantas jika aku bangun jam segini. Aku agak memiringkan badanku dan kepalaku dan melihat Luke masih tertidur. Dia masih memelukku, tapi tidak begitu erat. Dia sangat sangat indah, aku masih tidak percaya aku memilikinya. Aku mengelus pipinya, menganggumi setiap inci dari wajahnya. Aku pasti adalah orang yang sangat beruntung memiliki Luke, aku yang selalu melihat dia terbangun setiap pagi disampingku dan melihat dia tertidur saat malam juga di sampingku. Walaupun mungkin sebelum aku, banyak orang disana yang juga sudah melihat dia seperti ini, tapi paling tidak aku ingin menjadi yang terakhir melihat dia tidur dan melihat dia bangun di sampingku. Aku tidak siap jika suatu saat aku akan kehilangannya, dia adalah duniaku. Tempat dimana aku merasa seperti di rumah, tempat dimana aku bisa merasa senang.

"Babe, can you stop stroking me?" Kata Luke tapi masih menutup matanya. Aku tertawa ternyata dia susah bangun.

"Im sorry i just wanna touch you more often, i just cant believe that its you," jawabku.

Luke membuka matanya. "What do you mean?"

"Nothing, i love you!" Kataku.

Lalu Luke berusaha bangun. "I love you more!" Dan mencium bibirku.

Lalu Luke bangun dari tempat tidur dan memakai celana boxernya yang tergeletak di lantai. Aku juga bangun, tapi aku baru nyadar kalau aku naked. Aku segera ke kamar mandi yang ada di kamar Luke.

Aku melihat di kaca dan aku sangat sangat berantakan terutama rambutku. And holy shit! My booty's still red. Aku bisa marah kepada Luke karena dia yang melakukan ini but okay he's my boyfriend.

Last night was the first time aku merasakan rough sex. Dont know if i should happy or not. It's hot but also made me hate it. That time saat Luke mengikat tanganku di senderan tempat tidurnya, it was hot. But Luke tidak membiarkan aku menyentuhnya membuat aku kesal. Aku adalah kekasihnya jadi kenapa tidak boleh? And we made it until 3 rounds. Tried new position that Luke never did it to me, but he did last night. 69 position. All happened last night so thats why aku dan Luke tidur jam 4. Tired but fun.

"What are you thinking about?" Ada suara Luke dari belakangku. Saat aku melihat ke kaca didepanku, Luke sudah berada di belakangku. Mungkin karena aku sibuk memikirkan tadi malam, aku sampai tidak mendengar Luke datang ke kamar mandi.

Aku tersenyum, "Nothing," dan berbalik untuk melihat Luke. Luke memegang pinggangku. Lalu dia menciumku lagi di bibirku. Lalu tangannya turun ke booty ku dan meremasnya. I know this will make him turn on apalagi ini di kamar mandi dan aku naked parah.

"Aku rasa kita harus keluar Luke, bertemu dengan keluargamu karena kau belum berbicara dengannya sejak kemarin," kataku.

"We can meet them later," jawab Luke lalu dia berusaha menciumku lagi tapi aku menolaknya.

"We can do this later," jawabku dengan nada yang sama yang di pakai Luke.

"Okay okay."

Setelah aku memakai baju rapih aku segera keluar untuk bertemu orang tua Luke. Aku melihat mereka sedang mengobrol di ruang tamu, termasuk Luke.

"Hi Mr and Mrs. Hemmings!" Aku tersenyum saat pergi bertemu keluarga Luke.

Mum Liz bangun dari sofa dan memelukku. "Hii sweetie, good morning!"

"Good morning, mam!" Aku juga memeluknya.

"Let's take a seat! We're talking about how tour is going."

Aku duduk di samping Luke seperti biasa. Dan dia menyambutku dengan merangkul pinggangku. "Welcome to Hemmings family!" Kata Luke dengan pelan sambil tersenyum kepadaku.

Everything I Didn't SayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang