BAGIAN 41 : PENGAKUAN

4.6K 495 773
                                    

"Sini lo!"

Secara tiba Gesa menarik tangan Gina dan membawanya keluar tapi dimana Sean yang sangat tidak terima Gina di-kasarkan oleh lelaki brengsek itu jelas ia sangat marah, ada hak apa Gesa membawa Gina memangnya salah apa Gina sampai-sampai Gesa ingin membawanya ke kantor polisi

"Ahh s-sakit Gesa"ringis Gina sambil menyentuh perutnya

"GESA!"Dengan kemarahan lelaki itu, Sean langsung menendang perut Gesa dan menghasilkan lelaki itu terjatuh

"ANAK SAYA LAGI HAMIL, KAMU BENAR-BENAR---SIALAN"Sean langsung memukul wajah Gesa berkali-kali dengan perasaan emosinya

Beda dengan Gina ia memeluk Sania sambil menangis, percayalah jantung Gina benar-benar sakit mendengar kata Gesa apa lagi perlakukan lelaki itu yang mulai kasar dengannya, selama ini Gesa tidak pernah kasar dengannya tapi kenapa hari ini Gesa malah terlihat benci dengannya dan apa salahnya? Padahal Gina masih mencintai lelaki itu dengan tulus

"Kamu bilang apa, dia hamil anak orang lain dan jelas-jelas kamu satu-satunya lelaki yang selalu bersamanya"murkanya

Pukulan itu terus mendarat ke wajah Gesa sampai-sampai pria itu menahan rasa sakit perih bagian wajahnya, rasa sakit dimana Garen memukulnya saja belum sembuh apa lagi ini, makin hancur bukan wajahnya hari ini

"Saya memang tidak menyukai kamu bukan berarti kamu seenaknya kabur brengsek!"pukulan itu berakhir ketika Gesa terlemas

"Kamu jahat Gesa, dia anak kamu bukan anak Devan"emosi Gina

Gesa membuka matanya perlahan ia melirik mereka semua yang puas membuatnya terluka, Gesa membangunkan tubuhnya lalu menatap Gina dengan tatapan kebencian

Lelaki itu tersenyum tipis sangat tipis tak lama ia mengangguk, memang ia tidak ada bukti untuk mengatakan kalo Gina hamil anak Devan, tapi dengan waktu yang cepat ia akan mencari bukti kalo Gina hamil anak Devan bukan anaknya

"Sudah cukup kamu buat anak saya menderita, apa mau kamu?"bentak Sean

Gesa menarik nafasnya lembut lalu kakinya ia langkahkan menunju mereka, tatapan Gesa kini beralih menatap Sean yang masih sama menatapnya seperti ingin menghabiskan dirinya malam ini, silahkan lelaki itu menghabiskan dirinya asalkan ia bisa membawa Gina kekantor polisi

"Dia---Dia..."Gesa menarik nafasnya sambil menahan rasa sakit pada wajahnya dan juga tubuhnya

"Sih wanita murahan itu HAMPIR BUNUH ISTRI SAYA!"emosinya hingga suara itu nyaring ditelinga Sean

"Dan anda pikir saya akan diam apa yang anak anda lakukan? Istri saya baru keguguran lalu dia, dia mengurung istri saya di ruangan perpustakaan, yang lebih bikin saya tidak terima lagi, dia meletakkan ular DAN ISTRI SAYA HAMPIR MATI, ASAL ANDA TAU!"

Sean membulatkan matanya apa yang barusan dia dengar, apa itu Anna? Sean semakin menatap Gesa yang begitu marah saat istrinya dilukai oleh Gina anaknya sendiri

"Dimana otaknya hah? DIMANA OTAK LO ANJING!"Gesa hampir ingin menonjok wanita itu kalo saja ia tidak memikirkan kalo wanita itu sedang hamil

"GESA! kamu tau apa yang aku lakuin itu, iya karena aku mau kamu jadi milik aku—"

"Terus dengan cara lo bunuh Anna dan lo pikir gue bakal balik sama lo hah?"tekannya

Semakin tidak percaya Sean mendengar kata Gina barusan, percayalah lelaki itu sedang meremas tangannya dengan kuat-kuat untuk tidak menampar Gina, berani-beraninya Gina melukai Anna. Sampai terjadi dengan Anna yang pastinya Sean tidak akan membiarkan Gina mendapatkan apa yang dia mau

"Terus kamu pikir aku bahagia setelah kamu buat aku jatuh cinta sama kamu dan kamu dengan enaknya ninggalin aku hah?"balik bentak wanita itu

"apa istimewanya Anna? Dia cuma cewek miskin, kamu lupa ibunya aja jalang enggak pernah nunjukin suaminya—"

married a childhood best friend(TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang