BAGIAN 39 : PASRAH

4.8K 469 563
                                    

Gadis itu membuka mulutnya sedikit, ia benar-benar butuh pertolongan hari ini. Anna meneteskan air matanya saat perutnya merasakan tertusuk jarum yang begitu tajam, ia tidak bisa bergerak jangankan bergerak untuk bicara saja Anna tidak bisa

"Ini racun lo harus mati Anna"tekan Gina

Dua wanita yang memegang tangan Anna seketika mereka berdua membulatkan matanya, Gina mau bunuh Anna gitu? Mereka berdua sama-sama saling melirik lalu menatap Gina lagi

"Lo mau bunuh?"tanya Sinta

"Iya!"jawab Gina

Ajeng melepaskan sentuhannya lalu ia menggelengkan kepalanya, soal kematian ia tidak mau ikut campur apa lagi berurusan sama kepolisan, mereka tidak mau

"Gue gak mau"ujar Ajeng

"Gin, gue enggak mau apa lagi bunuh dia, lo tau orang tua gue terpandang kalo gua sangkut paut sama kematian Anna, bisa-bisa gue malu Gin"ujar Ajeng

Gina menaiki kedua alisnya, tidak akan Ketahun kalo mereka tidak membocorkannya bukan? Anna itu pantas mati apa lagi menderita seperti hari ini, dengan cara ini dia bisa kembali dengan Gesa bahkan menikah dengan Gesa

"Heh, sejak kapan lo berdua bisa lawan gue, tugas lo pegang dia"emosi Gina

"Tapi gue enggak mau sangkut-paut sama pembunuhan!"balas Ajeng tak kalah emosi

Gina tidak bisa berkata-kata selain tersenyum tipis sangat tipis, wanita itu membuang minuman itu begitu saja lalu melangkah maju mendekati Anna yang masih menundukkan kepalanya dan menahan rasa sakit pada bagian perutnya

Ia cuma berharap bisa melawan Gina tapi kenapa itu sulit, seolah-olah ia tidak bisa melukainya walaupun Anna tau tujuan Gina ingin membunuhnya

"Gimana caranya dia cepat mati?"tanya Gina

Mereka berempat tidak bisa berkata-kata selain diam, sedangkan Anna mengangkat kepalanya sambil menatap Gina, demi Gesa dia rela membunuhnya bahkan dia sudah membunuh janinnya, air mata Anna makin tertumpah bahkan matanya mulai memerah

"Lo harus mati sama kaya anak lo kemarin, mati—"

PLAK

Gina langsung membulatkan matanya tak percaya ketika Anna benar-benar membuatnya terkejut, wanita itu berani menamparnya dengan tangan kotornya itu? Gina menahan emosinya dan tangannya menyentuh botol minuman yang ia pegang, dengan kesal wanita itu memukul Anna tapi sayangnya Anna langsung menepisnya dan menarik dagu Gina

"Jangan bawa-bawa janin gue!"ujar Anna dengan tatapan yang begitu tajam

"l-lo..."Gina menahan rasa sakit pada dagunya tak lama ia menatap teman-temannya yang masih terdiam

"Puas udah bunuh janin gue, lo gak akan bisa bunuh gue hari ini?"kata Anna sambil tersenyum tipis

Mata Anna melirik perut Gina, wanita itu hamil dan itu bukan anak Gesa, Anna melirik kembali tubuh Gina yang semakin hari semakin berisi, wanita itu dengan cepat menyentuh perut Gina yang membuat wanita itu membulatkan matanya

"Lo mau apa?"Gina mencoba melepaskan dirinya tapi kekuatan Anna lebih kuat dari padanya

"Kalo gue bunuh juga, itu adil gak?"tanya Anna dengan senyuman masih lebarnya

"Berani lo—ahhh"Gina meringis pelan ketika perutnya benar-benar disentuh kencang oleh Anna

"INI ADIL GIN, GUE KEHILANGAN LO JUGA HARUS KEHILANGAN ANAK LO!"murka Anna

Gina menutup matanya mencoba untuk melawan Anna, tangannya meremas sebuah alat buku tebal disampingnya, Gina langsung mengambilnya dan memukul Anna sampai hidung Anna mengeluarkan darah, sedangkan empat sahabat Gina hanya bisa terdiam

married a childhood best friend(TAMAT)Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt