BAGIAN 38 : KANGEN

5.8K 504 729
                                    

"Gesa---kamu"air mata Gina tertumpah begitu saja mendengar kata-kata Gesa barusan

Kenapa Gesa melukai hatinya didepan mereka semua dengan mengatakan mereka berdua berpacaran, Gina menundukkan kepalanya kebawah menahan rasa sakit hatinya yang barusan ia dengar kata mantan kekasihnya, percayalah Gina masih mencintainya sampai matipun dia akan tetap mencintai Gesa, ia tidak akan menyerah begitu saja yang pastinya ia akan mengambil Gesa lagi dari Anna

"Ges, serius kalian berdua jadian?"Anya masih belum percaya

"Gimana ceritanya, bukan lo benci Anna?"lanjut Bima

"Juga lo sama Gina masih pacaran kan?'Maura pun tidak kalah kagetnya

Gesa memutar matanya malas, jika saja mereka berdua masih bersuami istri yang pastinya Gesa akan berkata jujur bahwa Anna adalah istrinya, lebih baik ia mengatakan Anna adalah pacarnya karena apa, ya dirinya dan Anna memang tidak akan pernah berpisah

"GAK!"Gina langsung mendorong Anna sampai Anna terjatuh dan untungnya Gali menahan tubuh Anna

"GESA MILIK GUE BUKAN MILIK LO—"

"JANGAN NGACO!"bentak Gesa karena ia tidak terima Anna didorong olehnya

"Gue sama lo hanya sebatas mantan, dan Anna dia cewek gue!"suara Gesa benar-benar membuat kunjung Kafe menatapnya

Gina menatap mata Gesa, rasanya hatinya ingin hancur begitu saja mendengar katanya, seharusnya hari itu ia berhasil membunuh Anna, Gina makin menatap Anna dengan tatapan membunuh dan ia pastikan setelah ini Anna akan sengsara hidupnya

Dimana Anna masih terdiam, ia diam bukan karena mendengar kata mereka tapi dimana bibirnya sulit untuk mengatakan bahwa anaknya meninggal karena Gina.

"Kamu boleh ngomong gitu Ges, TAPI AKU GAK AKAN PERNAH TERIMA KAMU SAMA DIA JADIAN!"Gina menjambak rambut Anna

"GINA!"bentak Gesa sambil menarik tangan wanita itu

"LEPAS ATAU GUE BUNUH DIA!"ancam wanita itu

Anna bukannya tidak bisa melawan tapi entah kenapa perutnya terasa sakit bahkan dari bagian sensitifnya mengeluarkan darah, gadis itu meringis sambil menyentuh perutnya dan mata mereka semua tertuju melihat kaki mulus Anna yang mengeluarkan darah

"LO HARUS MATI—"

PLAK!

Semua langsung terkejut melihat ada seseorang menampar Gina, dimana seorang lelaki tidak terlalu tua menampar wajah Gina didepan mereka semua. Terlihat Anna hanya bisa menyentuh perutnya dan meremas tangan Gesa

Gina menatap orang itu lalu ia meneteskan air matanya tidak percaya siapa yang menampar dirinya barusan

"P-Papi!"ujar Gina dengan suara pelan dan sedikit emosi

Sean menahan emosinya ia menatap para kerabatnya yang menatapnya lalu membisikan dirinya dan juga Gina, nama gadis itu sudah sangat buruk didepan teman bisnisnya itu

"Kamu berani melukai Anna, kakak kamu hah!"batin Sean

Sean masih menatap Gina dengan tatapan membunuh, ingin sekali ia menampar wajah itu dengan tangannya tapi mengingat wanita itu hamil anak Gesa, ia mengurung niatnya untuk tidak melukainya lagi

"Gio, bawa dia masuk kedalam mobil"suruh Sean pada anak buahnya mau tidak mau anak buahnya itu dengan cepat membawa Gina

"Papi!"suara tangisan Gina pecah didepan mereka semua,.."papi nampar aku karena aku udah lukai dia, papi egois—"

"Bawa dia Gio, saya malu dengan sikap anak ini"ujar Sean lagi yang semakin membuat Gina menumpahkan air matanya

"AKU YANG MALU PIH, AKU TANGGUNG MALU KARENA AKU HAMIL—"

married a childhood best friend(TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang