꧁☬Twice☬꧂

1K 196 40
                                    

Readers POV

Masih jalan nih, menuju alun alun. Jalanan nya masih sepi, seperti biasa. Disini kalau malam selalu sepi, jadi cuma cahaya dari sorotan lampu jalan yang menemani.

Oh! Ada juga suara samar samar dari sekelompok jangkrik yang menahan hening nya malam. Tapi jujur, rasanya rada creepy pls kalo sendirian kek gini.

Alun alun kapan nyampe nya si ah?! Kek lama bgt gitu, perasaan aku udah lama jalannya. Tapi dari tadi kek gaada orang selain aku disini. Apa jangan ja--

Ah, aku tarik omongan ku, karena baru saja ada seorang gadis yang tampak di depan sana. Sepertinya dia juga mengarah ke alun alun. Seenggaknya aku ga sendirian disini.

Tap tap tap

Gadis berkuncir cepol dua itu menghentikan langkahnya. Aku heran, kenapa dia? Apa tali sepatunya terlepas? Ah tidak, dia pakai sandal swalo rupanya.

Karena langkahnya yang terhenti, aku pun dapat dengan mudah menyusulnya. Mungkin... aku harus tanya mengenai keadaan nya?? Soalnya dari tadi dia diem mulu, ga jalan jalan.

"Permisi... kamu kenapa? Ada masalah? Saya liat daritadi kamu diem mulu," tanyaku dengan sopan. Sekali lagi ingat, kesan pertama pada orang baru itu penting!

Netra gadis ini bergulir menatapku. Wahh ternyata wajahnya manis sekaliii aaaaaa!!

Tatapan nya yang sayu itu tidak dapat diartikan, kenapa dia ga jawab pertanyaan ku?

"Anu... permisi..?? Kamu kenapa? Butuh bantuan??" tanyaku lagi.

"Aku... mau ke alun alun," jawabnya pelan.

"Wah, kebetulan! Aku juga mau kesana, bareng yok!" ajakku sembari berjalan mendahuluinya.

Grep

"Tunggu," gadis itu mencekal tanganku.

"Sepertinya... aku berubah pikiran..." ucapnya lagi.

"Hm? Jadi??" Aku ga konek, dia gajadi ke alun alun nih maksudnya?

"Sekarang, aku hanya ingin darahmu, darah gadis manis! Ahahah!!" tawanya dengan seringai lebar yang tersungging. Astaga, itu tampak mengerikan!!

Tangan kanannya terangkat, tampak semacam suntik berukuran besar dengan ukuran jarum yang--ah, aku tidak mau tahu.

Tunggu, ini terlalu tiba tiba!!

Dan sedetik setelahnya, hanya hitamlah yang tampak.

***

Author POV

"Uwaahh!! Sugoii~!!!" seru Toga sembari terus menyedot darah (name) kedalam tabung-tabung kesayangan nya.

"Yosh, kau menjalankan tugasmu dengan baik," puji Twice seraya mengelus puncak kepala Toga dengan bangga.

"Hihi, rupanya aku benar-benar mendapat keuntungan dari kerjasama ini!" -Toga

"Tentu, kalau kita tidak dapat keuntungan ya ga bakal nurutin kemauan si Mirai itu," -Twice

"Lalu, mau kita apakan dia?" tanya Twice. Ia melirik (name) yang masih tergeletak tak sadarkan diri di tanah.

"Biar aku yang urus, kau pergi saja menjalankan tugas sesuai rencana," jawab Toga tanpa mengalihkan pandangan dari (name).

"Baiklah, tapi ingat. Jangan menyedot darahnya terlalu banyak Toga-chan. Bisa mati dia nanti," pesan Twice sebelum pergi meninggalkan posisi ini.

Beberapa saat setelah Twice pergi, Toga menatap (name) dengan kedua mata sayu nya sembari bergumam...

"Memang nya kenapa kalau dia mati...??"

Quirkless (Todoroki Shoto X Readers)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang