꧁☬Asrama☬꧂

1.3K 242 117
                                    

Author POV

Setelah Shigaraki pergi, Uraraka dengan segera melapor pada polisi. Dan pusat perbelanjaan itu ditutup sementara.

Para polisi langsung mencari keberadaan Shigaraki disetiap penjuru mall ini. Namun sosoknya sama sekali tidak ditemukan...

Hingga hari ini, pihak sekolah Yuuei memutuskan untuk menjalankan program asrama. All Might dan Aizawa pun pergi mengunjungi rumah murid didiknya satu-persatu untuk meminta persetujuan kepada wali murid mengenai program ini sekaligus meminta izin untuk mempercayakan anaknya yang akan tinggal di asrama Yuuei.

Setelah melalui banyak perlakuan dari beberapa wali murid terutama keluarga Bakugou, akhirnya sampai juga kedua sensei ini dirumah mc kita.

"Tidak, tidak boleh!" tolak ayah (name) tegas.

"Kami mohon, percayakan anak anda kepada kami," ucap All Might dan Aizawa bersamaan seraya membungkukkan bada.

"Anakku baru saja diancam oleh penjahat disaat kalian lengah. Percuma saja jika (name) sudah tinggal di asrama tetapi penjagaan kalian tidak ketat. Aku tidak akan mengizinkan nya!" -Ayah

"Maafkan kelalaian kami waktu itu. Hal itu memberi kami pelajaran agar tidak lagi membiarkan anak didik berkeliaran tanpa pengawasan. Jadi tolong, beri kami kesempatan untuk menjaga mereka dengan cara kami," -All Might

Sejenak, tidak ada percakapan di antara mereka, sibuk dengan pemikiran masing-masing.

"Beri kami waktu untuk memikirkan nya sensei. Karena kami juga perlu membahas hal ini dengan (name)," ibu membuka suara.

All Might dan Aizawa tampak saling berpandangan sejenak.

"Baiklah, segera hubungi kami jika sudah mendapat keputusan. Kami harap anda sebagai wali murid bisa mempercayakan (Fullname) pada kami," -All Might

Setelah kepergian kedua sensei itu, (name) yang berada di dalam kamar memberanikan diri untuk keluar. Menemui kedua orang tuanya yang ntah kenapa sikapnya berubah sejak kepulangan nya dari mall kemarin.

Alasan dia tetap mengurung diri di kamar walau sensei nya datang adalah... ia tahu kalau orang tua nya akan menolak program itu.

Program yang bagi (name) sangat menyenangkan...

(Name) berjalan ke dapur, hendak mengambil segelas air untuk membasahi tenggorokan nya.

Sedangkan dari arah lain, ayah (name) berjalan perlahan menghampiri anaknya dan menampar pipi mulusnya kuat-kuat.

PLAAKK

"AKH--!!" rintih (name) reflek. Badannya terhuyung ke kanan, membuat segelas air yang ia pegang menumpahkan isinya ke lantai.

"Anak bodoh..." umpatnya pelan.

"Ke-kenapa-?" (Name) membeo pelan dengan tangan nya yang menyentuh pipi sendiri. Merasa nyeri dengan tamparan ayahnya.

Sebelumnya-- tidak, kedua orang tua nya dari dulu memang tidak pernah menggunakan kekerasan sedikit pun. Bahkan sangatlah lembut seakan memanjakan dirinya selaku anak tunggal.

Tapi sejak kemarin.... sikap mereka berubah drastis...

"Ini karena ulahmu itu sialan!!" Ayah mengeluarkan suaranya yang terkesan mencekam.

"Hahh andai saja kau tidak mencoba mencari tahu, maka ini tidak akan terjadi," Ibu menghela nafas gusar.

"A-apa? Apa yang kalian maksud?" (Name) mencoba beranjak perlahan dari posisi jatuhnya.

"QUIRK MU ITU MEREPOTKAN SIALAN!!"

BUAGGHH

Ayah membentak disertai dengan tonjokan yang mengarah pada perut rata (name). Membuat gadis itu sedikit terlempar dan tubuhnya menabrak lemari bumbu masakan.

Quirkless (Todoroki Shoto X Readers)Where stories live. Discover now