꧁☬Pengumuman☬꧂

1.8K 328 68
                                    

Readers POV

"Ohayo, (name)-chan!!"

"Ohayo, (name)-san!"

"Ohayoo!!"

Sapaan selamat pagi itu sudah seperti menjadi rutinitas pagi kami setiap masuk ke dalam kelas.

Saling menyapa, bercanda ria, bertukar cerita, dan menyalin pekerjaan rumah Yaoyorozu sebelum bel masuk sekolah berbunyi sudah tak asing lagi bagi kami. Semakin sering aku melakukannya, semakin sering pula aku terkena hujaman sapa dingin dari Todoroki, dan bentakan sapa(?) dari Bakugou.

Aih, kalau di pikir-pikir lagi, dunia ini memang lah adil. Dua orang ter-populer di kelas yang tak lain adalah Todoroki dan Bakugou, terkenal dengan fisiknya yang mumpuni dan quirk nya yang hebat, justru adalah orang yang paling susah bersosialisasi. Aku jadi penasaran, siapa yang akan berhasil merebut hati mereka nanti? Pastinya seseorang yang sangat beruntung bukan?

Tapi sepertinya dunia juga tak begitu adil. Buktinya, ada seorang Yaoyorozu yang terlampau sempurna. Wajah cantik, bentuk tubuh bagus, cerdas, quirk yang hebat, pandai bersosialisasi, baik hati, dan terlebih lagi dia kaya! Jujur, aku ingin memiliki tubuh yang bagus seperti dia. Namun apa daya aku yang jarang olahraga dan dapat melahap makanan tanpa batas ini. Masih beruntung saat ini aku tidak buncit.

"Nee, (name)-chan!" Suara seseorang membuyarkan lamunanku, sontak aku mengarahkan pandangan padanya. Rupanya hanya teman lelaki dengan bola ungu di kepalanya.

"Nande, Mineta kun?"

"A-anoo..." Ia mengarahkan pandangannya sejenak pada seragam yang aku kenakan. "A-apakah kau sudah membuat kostum pahlawan mu?" tanya nya.

"Ha'i, tapi aku baru selesai membuat sketsa nya. Untuk bahan detil dan propertinya belum aku pikirkan dengan baik," jawabku. Tampak perubahan ekspresi pada wajah Mineta, dari yang awalnya malu-malu menjadi ceria.

"Ka-kalau begitu, apa model kostum mu memiliki begian yang terbuka pada bagian da-"

PLETAK

Mataku terbelalak melihat Jirou yang tiba-tiba saja datang dan menjitak kepala Mineta dengan kerasnya tanpa ragu. Membuat perkataan Mineta terputus begitu saja.

"Gomen, (name)-chan. Dia ini memang tidak sopan," ucap Jirou, mengabaikan Mineta yang tengah mengomelinya.

"Ta-tapi, dia belum mengatakan apa-apa..." ujarku sembari melirik sedikit kearah Mineta.

"Abaikan saja (name)-chan, aku tau persis apa yang mau dia tanyakan. Dan itu sama sekali tidak senonoh. Jadi, lupakan saja ya!" jelas Jirou tegas, dengan jari telunjuk yang diarahkan padaku.

"Ha-ha'i..."

"Ohayo, Todoroki-san." Suara sapaan Yaoyorozu menyusup memasuki telingaku. Aku memberi atensi pada pintu kelas, yang sudah terdapat sosok Todoroki disana.

Seperti biasa, Todoroki hanya memberi anggukan pada sapaan-sapaan itu, dan berjalan menghampiri bangku nya yang terletak tepat di sebelah kanan ku. Teringat dengan sapu tangan berinisial ST itu, membuatku memiliki alasan untuk mengajaknya berbicara.

"Ohayo, Todoroki-kun," sapaku, bersamaan dengan dia yang baru saja mendudukkan diri pada kursi.

"Un, Ohayo." Setidaknya dia menjawab sapaan ku walau tetap dengan nada datarnya.

Aku kembali terdiam, memikirkan kata-kata pertama yang akan kutujukan padanya mengenai sapu tangan itu.

"Nee, Todoroki-kun," panggilku. Ia menolehkan kepalanya sebagai tanggapan.

Quirkless (Todoroki Shoto X Readers)Kde žijí příběhy. Začni objevovat