꧁☬Serangan☬꧂

1.6K 280 225
                                    

Author POV

--Setelah (name) kembali ke sifatnya semula--

"Ha? Aku siapa?" tanya (name) yang baru sadar dari pingsan nya.

"Astaga, sepertinya masih ada sel tubuh yang belum benar," gumam Rank setelah mendengar pertanyaan itu.

"Senpai mau mengotak-atik tubuhnya lagi?" tanya Combress yang juga berada tak jauh dari sana.

"Sepertinya begitu. Tolong ambilkan biusnya ya. Yang dosisnya tinggi saja, biar dia ga sadar lagi," pinta Rank dengan sedikit bumbu psiko.

"Ha?" -Combress

"Ma-maksutnya itu biar dia ga sadar waktu aku bedah kepalanya. Makanya ambilkan yang dosis tinggi," jelas Rank dengan watados nya.

"He? Bedah?" -(name)

"Hooh, biar sikap kau ga konslet kek tadi," ungkap Rank jujur. Ia pikir kesadaran (name) belum terkumpul sepenuhnya sekarang. Jadi ga masalah kan kalau jawab jujur?

Toh nanti tinggal bilang kalau (name) cuma halusinasi, pikir Rank.

Tapi berbeda dengan yang (name) rasakan. Jujurly, kesadaran (name) udah full sekarang. Loding nya cuma 3 detik setelah bangun tadi. Dan sekarang sudah dengan kesasaran penuh.

(Name) melirik kearah sekitar. Tampak dirinya berada di dalam sebuah ruangan bercahaya remang yang terasa sedikit pengap.

Di ruangan ini hanya ada (name), Rank, dan Combress. Sedangkan tubuh (name) saat ini tengah terbaring di atas sebuah brankar dengan lampu dental besar yang menyorot tepat diatas kepalanya.

Di samping brankar, terdapat meja beroda yang sudah terletak banyak jenis pisau dan gunting medis steril yang terjejer rapi diatasnya.

Disaat mengamati sekitar dan mengira-ngira alasan keberadaan nya disini, dengan iseng (name) melirik kearah tubuhnya yang ternyata...










































































































...tidak berbalut kain satupun...

"He?- HEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEE?!"  teriak (name) histeris seraya mengambil celemek medis yang tengah Rank pakai dengan paksa, dan ia pakai untuk menutupi tubuh polosnya.

Todoroki dan Flex Boy yang mendengar teriakan (name) dari luar ruangan, dengan sigap langsung mendobrak pintu ruangan itu dengan kuat. Takut-takut kalau ada masalah besar yang terjadi.

BRAAKK

"ADA APA-" teriakan kekhawatiran Todoroki dan Flex terhenti. Ketika melihat (name) yang berjarak beberapa meter di depannya tampak menutupi sebagian tubuh 'inti' (dari dada sampe paha atas) dengan wajah terkejut yang memerah padam.

"Eh?" Todoroki dan Flex membeo bersama.

Sebenarnya mereka sudah paham dengan situasi saat ini. Yaitu (name) yang telanjang bulat dan hanya ditutupi oleh celemek hijau medis yang ukuran nya tentu tidak cukup untuk menutupi seluruh tubuh.

Tapi walau mereka sudah paham situasi, ntah kenapa sorot mata mereka tetap tidak bergulir kearah lain. Justru terus menatap (name) yang keadaan nya lagi 'begitu'

"K-KYAAAAAAAAAAAA!!!"

PRAANGG

KLANG

Quirkless (Todoroki Shoto X Readers)Where stories live. Discover now