꧁☬Gurauan Singkat☬꧂

1.8K 323 77
                                    

Readers POV

"Kalau festival olahraga sih, aku jelas tidak akan mengikutinya. Untuk alasannya, sudah tentu karena aku tidak memiliki quirk bukan? Aku hanya akan menonton teman-teman dari kursi penonton..." pikirku. Dan disaat aku hendak merubah posisi menjadi bertopang dagu, Aizawa sensei memberi tatapan tajam nya padaku.

"Terutama kau (name)..." ucapnya.

"Ya? Ke-kenapa?" tanyaku tanpa melepas tatapan dari sensei.

"Kau harus mengikuti festival olahraga itu."

...

...

...

"Hee?! Na-nande? Sensei, aku kan tidak memiliki quirk. Jadi bagaimana aku-"

"Itu urusan mu. Peraturan sekolah ini, semua murid harus mengikuti festival olahraga. Terutama kelas ini," jelasnya datar, memotong keluhan ku terhadapnya.

"Demo..." Aku melirih. Dan tentu saja, lirihanku tidak di hiraukannya.

"Itu saja pengumuman dariku. Persiapkan diri kalian, sekian." Aizawa sensei mengakhiri rapat kelas. Lalu berjalan menuju pintu, hendak meninggalkan pintu kelas.

Namun langkahnya terhenti di ambang pintu. Ia menoleh sedikit, menatap lantai kelas dengan datarnya. Dengan suara kecilnya, sensei berkata...

"Lampauilah batasmu... (name)."

Sensei meninggalkan kelas. Suara kecilnya terdengar begitu jelas di telinga kami. Meninggalkan sejumlah pertanyaan pada mereka yang mendengarnya. Dan itu, membuat ku terdiam kikuk. Menerima tatapan heran dari teman-teman kelas.

...

"Aizawa sensei sialaaann!!!" batinku dengan mimik wajah yang tidak bisa di kondisikan.

"Ya ampun, aku mengumpat seorang guru!"

Plak

Aku memukul pelan mulutku. Membuat teman-teman semakin heran dengan tingkah ku yang aneh.

"OI, TEMEE!!" Bakugou membuka suara dalam keheningan ini. Memanggilku dengan sebutan kasarnya. Huh, dasar...

Aku menatap wajahnya sebagai jawaban dari panggilannya. Tampak, Bakugou yang memiringkan sedikit kepalanya dengan tampang mengerikan.

"APA YANG GURU MALAS ITU MAKSUD HAH?! ADA YANG KAU SEMBUNYIKAN YA??!!" tanya nya penuh selidik. Mendengarnya berbicara saja membuat ku bergidik ngeri.

"Tidak, tidak ada... Aku sendiri tak mengerti apa maksud-"

"TIDAK USAH MENGHINDAR SIALAN!!" Bakugou bangkit dari duduknya, berjalan kearah ku dengan hentakan di setiap langkah nya.

"Te-tenanglah kacchan, kau membuat (name)-san ketakutan..." ucap Midoriya dengan lembutnya. Ah, dia memang yang terbaik...

"DIAM KAU DEKU!!" Bakugou kembali menatapku, "KAU! KALAU ADA YANG KAU SEMBUNYIKAN DARIKU MENGENAI QUIRK, KAU AKAN KUBUNUH!!" sarkas nya dengan isyarat ibu jari yang sudah mengiris lehernya.

"Aku juga jadi penasaran dengan apa yang Aizawa sensei ucapkan tadi. Dia seperti tengah memberi semangat padamu (name)-san." Kirishima menyahut.

"Apa mungkin Aizawa sensei tau sesuatu mengenai (name)-chan yang (name)-chan sendiri tidak mengetahuinya?" opini Yaoyorozu.

"Mungkin sensei hanya menyemangati (name) karena ia harus mengikuti festival olahraga ini tanpa quirk?" ucap Kaminari yang langsung diberi toyoran dari seutas kabel milik Jirou.

Quirkless (Todoroki Shoto X Readers)Where stories live. Discover now