CHAPTER 7 : KEDATANGAN KEANO

49 11 0
                                    

Keano tiba di depan gedung kantor AKYRZ M.Corp, dengan gagah keluar dari mobilnya sambil membuka kacamata hitam yang bertengger dihidung mancungnya, beberapa orang pegawai bersiap menyambut kedatangannya.

"Selamat datang tuan Keano," ucap seorang pria paruh baya menyambutnya dengan ramah dan sopan.

"Waaw," decaknya terkagum melihat bangunan di hadapannya yang terlihat sangat megah dan mewah.

Lelaki itu berjalan masuk ke dalam gedung sambil mengedarkan pandangannya ke seluruh sudut ruangan.

"Pantas saja si brengsek itu bersikukuh ingin menguasainya," gumamnya dengan sinis penuh emosi, seketika wajah Keano kembali ramah melihat beberapa orang dari divisi lain menyambut kedatangannya.

Terlihat beberapa wanita disana berdecak kagum dan terpesona melihat kedatangan Keano.

"Uhhhh, tak kalah tampan dari tuan Arsel," gumam seorang pegawai wanita dengan genit dan temannya yang lain mendengarnya mengangguk setuju.

Keano terus melangkah dan tersenyum ramah pada beberapa pegawai wanita yang berada disana, dan sesekali menggoda mereka mengedipkan matanya dengan genit ke arah wanita yang menurutnya cantik dan membuat wanita itu tersenyum malu terbawa perasaannya.

"Sya, tuan keano begitu berbeda ya, sangat ramah dan juga genit pada wanita," ucap Kelya yang berdiri di area resepsionis.

"Ya, sangat berbeda sekali tentunya, tuan Arsel terlalu dingin dan cuek pada semua orang dan yang lebih anehnya tuan Arsel tak memperlihatkan ketertarikannya pada seorang wanita," timpal salah satu pegawai wanita lain yang mendengarnya.

"Eh, menurut rumor yang beredar mereka sama sekali tak akur alias saling membenci," ucap Laura yang membuat pegawai wanita lain tertegun mendengar perkataannya.

"Benarkah? aku tak percaya Laura," sahut Asya.

"Memang seperti itu kenyataanya," jawab Laura meyakinkan.

"Ah, terbayang bagaimana jika mereka bertemu bahkan harus bekerja sama memimpin perusahaan ini," decak Kelya.

Beberapa wanita itu terdiam dan menundukan kepalanya ketika Keano berjalan melewati area resepsionis, dan beberapa pegawai wanita lainnya kembali ke tempat kerjanya masing-masing.

"Tuan keano mari saya antar ke ruangan anda," ucap seorang pria paruh baya yang sudah berdiri di hadapannya dengan membawa beberapa dokumen. Keano pun mengangguk dan mengikuti langkah pria itu memasuki lift untuk langsung sampai ke lantai atas ruangan kerjanya.

♡♡♡♡♡

Jemi mondar mandir di ruangan kerja tuannya, raut wajahnya terlihat begitu bingung diliriknya jam yang melingkar ditangannya sudah menunjukan pukul 8 pagi.

"Sepertinya tuan Arsel tidak akan datang ke kantor, biasanya dia datang selalu tepat pukul tujuh," gumamnya.

Keano melanjutkan langkahnya menuju ruangan besar bercat putih, dia tertegun melihat ruangan yang luas dan rapi.

"Waw..!"decaknya kembali terkagum matanya menatap fokus seisi ruangan.

"Tuan ini ruangan kerja anda, saya permisi dulu." Pria paruh baya itu mengundurkan dirinya dan Keano tersenyum mengangguk pada pria paruh baya itu.

Keano duduk di kursi kerja dan tersenyum sambil membuka-buka dokumen yang tersimpan di atas mejanya.

"Memangnya kau mengerti?"

Terdengar suara seseorang dari ambang pintu, membuat Keano menatap ke arahnya dan terlihat seorang lelaki seusianya sedang melipatkan tangan di dadanya lalu berjalan mendekatinya.

MR.COLD [ ARSEL AKYASHRUZ ]Where stories live. Discover now