46

7.4K 491 46
                                    

"satu kalimat yang mendeskripsikan kenapa harus dia!?"
————————————————

Disebuah kamar terdapat seorang pemuda yang masih asik bergelung dengan selimut. Tidur tampan nya seakan tidak terganggu oleh matahari yang mulai naik menunjukkan sinarnya

Jam alarm menunjukkan pukul 05.00 pagi dari ponsel si empu yang mulai berbunyi, membangun kan dari tidur damai nya.

Mematikan alarm, ia bersandar di headboard menampilkan dada bidang bahkan perut kotak nya mengintip melalui selimut yang turun karna hanya menutupi setengah dari perut nya.

Menyibak selimut nya, pemuda tersebut turun dari kasur menuju kamar mandi hanya dengan menggunakan boxer.

Setelah beberapa menit ia keluar lagi dengan penampilan yang lebih segar, dengan memakai baju Koko dan sarung. rambut nya yang basah menetes mengenai lantai.

Pintu diketuk dari luar mengharuskan ia membuka pintu. Terlihat wanita paruh baya yang sudah melahirkan nya ke dunia.

"Oh mau sholat ya, kirain kamu masih tidur" ucap sang Mama

"Aku masih inget buat sholat ma" Jawab samudra

Ya! Pemuda tersebut adalah Samudra. Ia tidak lupa untuk menyempatkan kewajiban nya sebagai umat muslim. Jangan kira hanya karena Samudra anak nakal yang suka ikut tawuran, menjadi ketua geng dan sering membolos tapi jika soal kewajiban nya Samudra akan menyempatkan untuk menjalankan nya.

"Inget dosa juga" gumam Ana pelan namun masih bisa didengar oleh Samudra

Samudra mendengus mendengar gumaman mama nya, untung sayang mama nya jika tidak sudah ia tendang mungkin.

Setelah selesai sholat Samudra mengganti pakaian dengan seragam sekolah dan turun kebawah.

Suara kursi ditarik membuat pria paruh baya namun masih terlihat hot mengalihkan atensi nya dari koran yang tengah dibaca nya.

"Sudah bangun son? Tumben" Tanya sang ayah, Gio

"Belum, masih tidur!" Jawab Samudra datar

Gio terkekeh melihat anak nya yang kesal dengan pertanyaan nya. Ah memang buah tak jauh dari pohon nya, Samudra copy an diri nya saat versi remaja. Sangat datar sedatar triplek.

"Papa hanya tanya" ujar Gio sambil sesekali menyeruput kopi buatan sang istri

"Papa punya mata, papa bisa lihat" Gio mendengus, sekarang diri nya yang kesal dengan anak nya itu.

Perasaan pas buat udah baca bismillah tapi kelakuan nya kenapa bikin ngucap. Batin Gio mengusap dada nya sabar

"Udah udah jangan ribut kita makan sekarang" ucap Ana yang datang membawa nasi goreng dan disusul dengan maid lain yang membawa lauk lain nya.

Mereka makan dengan hanya ada suara sendok yang beradu dengan piring. Memang Gio melarang jika sudah dimeja makan tidak boleh ada yang berbicara kecuali sudah selesai makan.

Sedangkan ditempat lain, tepat nya disebuah kamar terdapat gadis yang masih asik menyelami mimpi nya dengan para pangeran berkulit putih dari negeri Korea.

Sinar matahari mulai menyoroti bumi tapi itu tidak membuat nya terusik malah gadis itu semakin mengeratkan selimut nya.

Hingga suara teriakan dari luar kamar dan disusul gedoran pintu berhasil mengusik tidur nya

"QILLA BANGUN KAMU!"

"ADEK JANGAN MIMPI MULU SAMA HALUAN KAMU ITU!"

"KALO NGGAK BANGUN BUNDA BUANG ALBUM KAMU!!!" Teriakan yang terakhir berhasil membuat sang anak bangun dengan wajah yang menahan kantuk nya

SAMUDRA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang