19

14.4K 767 9
                                    

Selesai makan semua orang kini berada di ruang tv, Radit dan Rini duduk bersama diatas sofa lalu dengan Qilla yang bersandar di dada bidang Samudra duduk lesehan beralaskan karpet berbulu yang tebal dan hanya Devan sendirian.

Lama dengan suasana hening hanya ada suara tv lalu ponsel Qilla bunyi ada notif yang masuk membuat si empu melihat siapa kah orang yang menggangu ketenangan nya.

+628237*******
Jauhin dia atau MATI!!

Nomor lagi ini! Siapa sebenarnya orang ini? Mau apa?!  Dan siapa yang harus Qilla jauhi? Apa yang dimaksud dia adalah Samudra! Tapi kenapa Qilla harus menjauhi Samudra.

Lama dengan pikiran nya Qilla tak menyadari jika semua orang yang ada termasuk Radit dan Rini telah memanggil nya.

"Sayang!" Panggil Sam tegas

"I-Iya kenapa?" Jawab Qilla gelagapan

"Kamu yang kenapa?" Tanya Sam sekali lagi Devan masih diam namun ia menatap Qilla.

Qilla meringis memerhatikan orang tua nya dan juga Devan yang tengah memperhatikan dirinya intens. Sebisa mungkin Qilla biasa saja, Qilla tak ingin Samudra, kedua orang tua nya dan juga Devan tahu akan hal ini. Qilla tak mau membuat kedua orang tua nya khawatir.

Qilla menggelengkan kepala tanda ia tidak apa-apa dengan senyum diwajah nya. Samudra menatap tajam merasa seperti ada yang disembunyikan Qilla dari dirinya. "Siapa?" Tanya Sam kali ini nada suara nya berubah dingin

Devan pun menatap dingin Qilla merasa aneh dengan sang kembaran.

"I-itu tadi sms dari operator" jawab Qilla sedikit gugup karna melihat mata tajam Samudra, ia sedikit takut saat melihat Sam.

Qilla sudah panas dingin ditatap intens oleh Samudra dan juga Devan mereka sama-sama menatap nya tajam. Sam dan Devan merasa Qilla sedang menutupi sesuatu dari kedua nya mereka akan mencari tahu sebenarnya apa yang terjadi.

"Sayang kalo ada apa apa bilang ya sama kami, bunda nggak mau terjadi sesuatu sama kamu" ucap Rini lembut memberi tahu Qilla, ntah kenapa ia merasakan tidak tenang pada hatinya.

"Iya bunda tenang aja, Qilla nggak papa" ucap Qilla menyakinkan sang bunda bahwa dirinya akan baik baik saja.

Sam membawa Qilla menjadi lebih dekat dengan nya memeluk dengan erat, apa yang sebenarnya terjadi, gue akan cari tahu!

Memberikan kehangatan dipelukan Samudra dan mengelus punggung Qilla membuat Qilla nyaman dan tertidur dipelukan Sam. Dirasa napas Qilla teratur Sam melihat wajah Qilla yang tenang saat tertidur. Wajah nya yang polos dan damai saat tidur membuat Sam ingin membawa Qilla pulang lalu memeluk nya seharian.

Rini yang melihat Qilla tertidur dipelukan Samudra menyuruh nya untuk membawa Qilla ke kamar nya. Dengan sigap Samudra membopong tubuh gadis nya.

Meletakkan Qilla diranjang dengan hati hati seperti kapas yang lembut menyelimuti tubuh putih tersebut. Samudra membenarkan anak rambut Qilla yang setengah menutupi wajah nya, memandang Qilla penuh cinta menggenggam tangan Qilla posesif lalu mengecup nya.

"Mimpi yang indah kesayangan Samudra" ucap Samudra ia tak lupa mengecup kening kedua mata Qilla dan yang terakhir bibir.

Berjalan pelan menuju pintu agar tak membangunkan gadis nya lalu menutup pintu. Samudra berpamitan pada orang tua gadis nya untuk pulang agar besok dirinya bisa bangun pagi dan menjemput Qilla.

***
Kringg... Kringgg...

Bunyi suara jam weker membangunkan seseorang yang masih nyaman dengan selimutnya. Namun hal itu tak membuat semangatnya luntur padahal sekarang masih jam setengah 5 pagi.

SAMUDRA Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ