31

14.2K 738 16
                                    

"Sial" umpat Qilla

Qilla masih mencoba membuka namun tidak bisa karna terkunci dari luar. Qilla berteriak dan menggedor pintu tersebut tapi tetap saja tidak ada orang yang dapat mendengar, karna hanya ada dirinya.

Qilla marah, kenapa disaat seperti ini tak ada seorang pun yang masuk ke toilet. Kemana semua manusia itu.

Qilla berfikir, selama ini ia tidak ada masalah apapun dengan orang lain dan Qilla merasa tidak mempunyai musuh. Qilla tidak apa, jika ada orang yang tidak menyukai nya karna tidak semua orang suka dan baik pada nya. Tapi itu tidak sampai berbuat seperti ini, karna ada Devan yang selalu menjaga.

Ini bukan lah kerjaan orang iseng atau  semacam nya, tapi ini semua memang tindakan dari seseorang yang disengaja dan sudah direncanakan. Jika ditelisik dan dilihat ini ada hubungannya nya dengan semua teror yang Qilla terima.

Qilla ingat sekarang! pertama Qilla menerima chat dari nomor tidak dikenal dan teror bangkai tikus diloker nya dan sekarang diri nya yang terkunci di kamar kecil. Hanya satu yang ada dibenak Qilla, siapa orang tersebut?

"Aarghhh, anjing!" Pikiran nya kacau, ia memikirkan siapa musuh nya

Qilla tak bisa berdiam diri dan menunggu orang datang, bisa sampai besok jika belum ada orang yang masuk juga. mau menchat Samudra juga tidak bisa ponsel nya tertinggal di tas nya dan tas nya ada dimeja restoran.

BRAKK

Suara pintu didobrak dengan sangat keras hingga pintu itu rusak. Ya! Qilla mendobrak pintu tersebut dengan kaki nya hingga rusak!

Tidak sia-sia diri nya dulu berlatih bersama Devan dan juga Tio tangan kanan ayah nya. Qilla juga sempat mengikuti eskul ilmu bela diri saat ia duduk di bangku menengah pertama hingga mendapatkan sabuk hitam.

Qilla menepuk tangan dan juga celana nya nya, guna membersihkan debu yang menempel dan segera keluar, sebelum keluar Qilla mengibaskan rambut nya kebelakang. Sangat membuang waktu berharga nya.

Sedangkan di meja nya, Samudra sedang menunggu gadis nya yang kata nya ijin pergi ke toilet tapi hingga sekarang belum datang kembali.

"Qilla kok lama banget ya" ucap Lena

"Kebelet boker kali" celetuk Leon yang masih sibuk makan tanpa mau menghiraukan yang lain, yang penting perut kenyang.

"Ini udah 30 menit lebih bego tapi Qilla belum muncul juga"

Cukup! Samudra tidak bisa tinggal diam. Samudra berdiri dari duduk nya berniat menyusul gadis nya, ia takut terjadi sesuatu, entah mengapa perasaan tidak enak.

Baru saja selangkah, sebuah suara yang membuat pikiran dan hati nya tidak tenang menyapa telinga nya.

"Maaf lama" ucap Qilla yang sudah duduk

"Lo kemana aja? Kenapa lama banget?" Tanya Audrey

"Gue tadi kebelet"

"Tuh kan apa yang gue bilang, Qilla kebelet boker" sambung Leon

Dengan cepat Lena menyumpal mulut Leon menggunakan tissue, gemes sendiri.

"Jahat bener gebetan lo rey"

Rey memutar bola matanya tak menanggapi Leon.

Samudra hanya diam memperhatikan Qilla. Ia merasa ada sesuatu yang terjadi tadi saat Qilla pergi. Terbukti dari duduk nya Qilla gelisah dan selalu mengalihkan pandangan nya tidak mau bertatapan dengan nya.

Devan juga melihat ada yang disembunyikan oleh Qilla, ntah Devan hanya merasa ada sesuatu. Mungkin karna Qilla kembaran nya dan ikatan batin Antara kakak dengan adik kembar nya.

SAMUDRA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang