24

12.9K 705 2
                                    

Setelah Qilla menyatakan perasaannya pada Samudra kini sikap posesif Sam bertambah.

Seperti saat ini Pagi pagi sekali Samudra sudah sampai dirumah Qilla.

"Pelan pelan nggak ada yang ambil" ucap Samudra memberikan minum

"Akhh.... Kenyang" ucap Qilla menepuk nepuk perut nya yang sedikit menggembung

Semua orang yang melihat tingkah Qilla hanya menggeleng kepala. Tidak ada malu nya didepan sang pacar.

"Yuk" ajak Qilla berdiri dari duduk nya

Samudra tak menjawab ia menaikkan sebelah alis nya satu. Qilla berdecak kesal dengan respon Sam bukan kah ia datang untuk menjemput nya.

"Kesekolah Samudra Benua Pradipta" ucap Qilla dengan penekanan saat menyebut nama Sam.

Samudra suka melihat raut kesal Qilla terlihat menggemaskan dengan bibir mengerucut dan pipi yang sedikit chubby ditambah wajah polos nya namun Samudra tidak suka jika Qilla melawan atau membantah diri nya.

Samudra berdiri dengan menggenggam tangan Qilla lalu berpamitan pada Radit dan juga Rini, Devan pun melakukan hal yang sama.

Seperti biasa Samudra selalu mengikatkan jaket nya dipinggang Qilla, ingat! Sam tidak ingin berbagi sedikit pun walau seujung kuku lalu menaiki motor nya nya menuju sekolah dan devan berada dibelakang nya.

Sesampai nya diparkiran Samudra memarkirkan motor nya disusul Devan tak berselang lama terdengar suara motor milik Rey dan juga Leon kedua nya baru sampai.

Samudra mengantar Qilla ke kelas nya lebih dulu dibelakang nya terdapat Devan, Rey dan juga Leon.

Sampai di kelas Samudra ikut masuk, ya. Samudra mengantar Qilla hingga duduk dikursi nya, posesif bukan? Yang dulu hanya didepan kelas sekarang hingga masuk kelas.

"Jangan kangen" ucap nya pd. Lalu keluar kelas untuk kembali dengan yang lain nya

Qilla melongo tak percaya jika tadi adalah Samudra. narsis, pikir nya.

"Ekhem, duh kok panas ya" ucap Lena mengipas ngipas kan dengan tangan nya

"Masih pagi tapi udah liat yang uwu aja" sambung Audrey

Qilla melihat sinis pada kedua nya teman nya itu.

"Iri bilang bos!"

"Udah ah yuk kita ganti baju, nanti telat dihukum pak Dandi males banget gue kalo disuruh bersihin lapangan"

Ketiga nya pun keluar. Saat akan sampai toilet Qilla baru ingat ia ingin ke loker nya.

"Kalian duluan aja, gue mau ke loker gue dulu" ucap Qilla

Sebelum Audrey dan Lena menjawab Qilla sudah lebih dulu berlari meninggalkan kedua nya.

Saat sampai diloker nya Qilla mengernyit bingung ketika ada sebuah kotak hitam dengan bau yang tidak enak.  saat kotak tersebut dibuka Qilla terkejut dengan isi nya. Bangkai tikus dengan isian perut yang keluar.

Qilla menutup hidung dan mulut nya, merasa mual.

"Shit!"

Qilla melihat sekeliling namun nihil, sepi tidak ada orang disana hanya ada diri nya.

Qilla memandangi bangkai tikus itu lalu bersmirk. Ada yang ingin bermain main dengan nya rupa nya.

Menutup kembali loker nya dengan keras lalu mata nya berubah tajam dengan smrik menghiasi wajah nya.

"Seperti nya para tikus kecil yang bersembunyi sudah ingin bermain"

Qilla kembali pergi melangkahkan kaki nya menuju lapangan. Disana teman teman nya pasti sudah menunggu nya dan tepat setelah Qilla kembali pak Dandi datang.

SAMUDRA Where stories live. Discover now