ADAPTATION - 22

4.2K 462 63
                                    



Selama hampir seumur hidupnya berteman dengan Gista, ini adalah pertama kalinya Harya bertengkar dengan perempuan itu sampai harus menjauh satu sama lain seperti sekarang ini.

Tentu saja mereka pernah bertengkar beberapa kali namun itu tidak cukup kuat untuk membuat hubungan mereka merenggang. Kebanyakkan pertengkaran mereka itu selalu dibarengi dengan candaan yang mana ujung-ujungnya mereka berdua pasti akan berdamai lagi. Harya tak pernah bisa marah lama-lama pada Gista dan begitu pula sebaliknya. Gista tidak bisa jauh dari Harya bahkan disaat mereka masih sama-sama memiliki pacar. Kehebatan mereka dalam mengatur ritme hubungan lah yang mampu membuat keduanya berhasil bertahan sebagai sahabat dekat sebelum akhirnya memutuskan untuk menikah.

Harya jelas memiliki banyak sekali alasan kenapa dia mau menikahi Gista. Mulai dari alasan yang klise hingga yang cukup berat seperti yang telah ia katakan pada wanitanya itu beberapa waktu lalu. Namun dibalik itu semua, alasan yang paling kuat adalah dia hanya tidak ingin Gista terluka. Sebab dia jelas tahu dan paham sekali betapa kuatnya rasa cinta yang Marka punya untuk Yura. Harya bahkan masih ingat bagaimana Marka berkata dengan sangat tegas didepannya dan juga Kaisar bahwa dia mungkin tidak mau menikah dengan perempuan lain kalau orangnya itu bukan Yura.

"Kalau bukan sama Yura, kayaknya gue nggak bakalan nikah deh. Hati gue udah klik banget ke dia soalnya. Mau pindah ke lain hati juga susah."

Dan itu memang bukan hanya sekedar omong kosong belaka saja. Marka benar-benar membuktikan ucapannya dengan terus berusaha memenangkan hati Yura sekeras mungkin. Melihat kegigihan Marka yang luar biasa, Harya rasa presentase kemungkinan Gista untuk bisa bersama kakaknya itu sudah pasti 0%.

Tadinya Harya pikir alasannya untuk mengajak Gista menikah hanya didasari rasa sayang dan kasihan pada perempuan itu sekaligus untuk menyembuhkan patah hatinya akibat diselingkuhi Jessie, tapi ternyata masih ada alasan lain yang selama ini selalu berusaha dia sangkal dan tolak mati-matian.

Alasan bahwa dia sebenarnya sudah jatuh cinta pada Agista Sasmaya sejak lama.

Dulu setiap kali Gista memberitahunya bahwa dia sedang menjalin hubungan dengan seseorang, ada setitik rasa sakit yang mencubit relung hati Harya. Dan itu terjadi setiap kali Gista memiliki pacar. Namun ego nya yang terlampau tinggi membuat Harya berusaha untuk menyangkalnya dan menganggap bahwa perasaan itu hanyalah sebuah perasaan tidak rela dan takut kehilangan sahabat yang telah memiliki kekasih. Tapi ternyata Harya salah. Dia tidak rela Gista memiliki kekasih bukan karena dia takut akan kehilangan sosok sahabatnya itu. Tapi karena dia mencintai Gista selayaknya seorang pria ke wanita. Bukan teman apalagi sahabat.

Harya cemburu. Dia cemburu pada semua mantan pacar Gista, termasuk Jaden. Tapi dia berusaha menutupinya agar Gista tidak curiga. Harya bisa dengan mudahnya merasa percaya diri dengan semua mantan pacar istrinya itu. Tapi semuanya akan hilang tak berbekas ketika dia berhadapan dengan Marka.

Harya pernah mendengar istilah 'kamu bisa saja bersaing dengan puluhan bahkan ratusan laki-laki yang mencintai wanitamu, tapi kamu tidak akan pernah bisa menang melawan satu laki-laki yang wanitamu cintai'.

Dan itulah yang ia rasakan pada Marka. Setiap kali Harya merasa bahwa dia bisa memperlakukan Gista jauh lebih baik dari siapapun, semua kepercayaan diri itu bisa hancur lebur tak bersisa hanya dengan melihat tatapan yang Gista berikan untuk kakaknya itu. Harya tidak pernah tahu apakah Marka menyadari perasaan yang Gista punya untuknya. Dia tidak pernah bertanya dan tidak pernah juga menerka-nerka karena yang dia lihat selama ini adalah fakta bahwa pusat dari dunia Marka hanyalah Yura. Kakaknya itu mungkin sudah tidak punya waktu untuk menyadari siapapun perempuan yang menyukainya karena terlalu sibuk mengejar Yura.

ADAPTATION (✔)Where stories live. Discover now