GARIS 13

2K 249 88
                                    

MALAM GUYS!

JANGAN LUPA FOLLOW DULU YA, KEMUNGKINAN BAKAL AKU PRIVATE UNTUK NEXT CHAPTER 🤗

NI BUAT YANG NUNGGUIN ❤

BINTANG DAN KOMEN KALIAN ADALAH SEMANGAT AKU 😚❤

HAPPY READING!!

∘₊✧──────✧₊∘

╰┈➤ ❝ [ PENOLAKAN ] ❞

∘₊✧──────✧₊∘

"E─eh.. Mau kemana? Aku bukan cewek kamu. " ucap Ayyara membuat hati Asa sedikit mencelos. Entah mengapa.

Asa tidak mempedulikan perkataan tersebut, dirinya memilih mencari tempat yang aman untuk berbicara empat mata.

"Asa.. Sakit.." lirih Ayyara yang merasakan cekalan di tangannya terlalu kuat.

"Diem." desis Asa yang hendak menaiki tangga ini. Dirinya tetap menyeret gadis yang berada dalam cekalannya ini menuju sebuah tempat yang dipastikan tidak akan ada orang.

Ayyara menghela napasnya pelan kala tahu dirinya akan dibawa kemana. Terlebih, sikap lelaki itu yang mengendurkan sedikit cekalan di tangannya.

Hingga kedua insan ini berdiri di tengah - tengah tempat yang cukup luas. Tak lain adalah rooftop.

Asa melepaskan cekalannya dan menatap intens gadis yang ada di hadapannya ini. "Sorry."

Satu kata yang terucap barusan membuat Ayyara terkejut. "Buat apa?"

Asa menghembuskan napasnya. Dirinya kesal harus menjelaskan ulang. "Ck. Yang tadi." gengsinya mulai meninggi.

Kening Ayyara mengerut. "Yang mana?"

Asa memejamkan matanya untuk menahan emosi yang sudah terpancing ini. "Gue nggak percaya lo siswi terbaik. Masalah ginian aja lemot." cercanya.

Ayyara tersenyum kecut. "Kamu bisa nggak ngehargain orang?"

Deg.

"Maksud lo gue kurang ajar sama lo, hah?! Gue udah nolongin lo tadi. Harusnya lo berterima kasih, bukannya nasehatin sok bener kayak gini." balasnya tak terima disudutkan.

Ayyara menelan ludahnya sembari tersenyum. "Aku nggak minta kamu nolongin tadi. Tapi, terimakasih atas bantuannya."

Asa terdiam mendengar ucapan terimakasih yang terasa janggal baginya ini. "Lo nggak ikhlas?"

"Aku ikhlas kok. Sekalipun kamu cap aku pembawa sial, nggak papa. Semua orang punya persepsi masing - masing."

"Tapi, aku boleh tanya?" ijinnya yang membuat Asa menaikkan satu alisnya.

"Kenapa kamu klaim aku cewek kamu?"

Deg.

Asa tersentak mendengar pertanyaan barusan. Dirinya melakukan hal itu secara tidak sadar. Hanya karena 1 kata kramat membuatnya melakukan tindakan terlampau jauh ini.

"Kenapa? Lo nggak terima?" tantang Asa untuk menutupi kesalahannya.

"Bukan nggak terima. Tapi, nggak seharusnya kamu kayak gitu. A──"

"Takut cowok lo marah?" potong Asa yang bisa membaca raut wajah gelisah dari gadis polos berpita putih ini.

Ayyara menghembuskan napasnya. "Aku nggak punya pacar."

WHITE LOVE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang