GARIS 3

2.8K 313 95
                                    

SELAMAT SIANG WAHAI PEMBACA YANG BAIK HATI 😚

DILARANG EMOSI DI BULAN PASKAH 🚫🚫🚫

JANGAN LUPA BINTANG DAN KOMENNYA YEE 🌟🌟🌟

JANGAN LUPA FOLLOW DULU. BIAR DAPET NOTIFICATION 🤍

HAPPY READING! ❤

∘₊✧──────✧₊∘

╰┈➤ ❝ [ TRAGEDI 1 ] ❞

∘₊✧──────✧₊∘

Asa meringis, lantaran telinganya penging mendengar teriakan nyaring yang mampu membangunkannya.

"Eh! Kamu udah bangun? Kamu nggak papa?" tanya Ayyara khawatir seraya memegang pipi mulus milik lelaki tampan di hadapannya.

Asa langsung menepis kasar tangan yang lancang menyentuh kulitnya. Kemudian, berusaha bangkit berdiri di kala rasa pusing masih menguasai kepalanya.

Ayyara tak mempedulikan tepisan kasar pada tangannya, malah membantu Asa yang tengah setengah berdiri.

"Sini aku bantu.. Kamu kayaknya kesusahan.." ucap Ayyara lagi sembari memegang lengan Asa dibalik jaket hitam itu.

Bruk.

Asa lagi - lagi mendorong tubuh gadis lancang ini dengan sangat kasar hingga tersungkur ke belakang. "Jangan sentuh gue." desisnya tajam.

"Akh.." rintih Ayyara saat merasakan bagian pinggulnya ngilu. "Kamu kasar banget sih.."

Asa tidak mempedulikan ucapan sampah itu dan memilih kembali berjalan menuruni anak tangga dengan pelan. "Sial!" ucapnya dalam hati saat rasa pusing hebat kembali menyerangnya.

"Asa goblok! Pake acara benturin kepala lagi! Pusing sialan!" rutuknya sendiri dalam hati.

"Arrggh! F'ck!" umpatnya yang berhenti di tengah dan bersender pada tembok putih disana.

Asa memejamkan matanya, lantaran tak kuat harus melanjutkan perjalanan. Denyutan di kepalanya sangat mengintimidasi.

Pemandangan itu dilihat oleh gadis cantik berikat setengah dengan hiasan putih polos berukuran sedang ini. Tak lain adalah Ayyara.

Entah mengapa, rasa kesalnya tadi berubah menjadi kasihan melihat laki - laki rapuh yang ada di hadapannya.

Tanpa berpikir panjang, Ayyara berjalan menuruni anak tangga untuk mendekati lelaki tampan tapi kasar, baginya.

"Ayo, aku bantu kamu ke uks.." cicitnya pelan tanpa berniat menyentuh tubuh yang tidak ingin disentuh itu.

Asa yang mendengar bantuan itu pun kembali membuka kedua matanya. "Nggak butuh. Pergi lo." usirnya tak ingin menambah rasa pusing.

Gadis yang mendapat penolakan itupun menghela napasnya. "Kamu yakin?" tanya ulang Ayyara tak tega.

"Ck. Pergi anjing!" umpat Asa benar - benar kesal.

Sontak ucapan terakhir lelaki yang ada dihadapannya ini membuat Ayyara terkejut. "Aku bukan anjing. Kamu nggak berhak ngomong gitu. Asal kamu tahu ya! Aku punya niat tulus buat bantu kamu. Tapi, kamu kasar banget dari tadi. Sakit tahu!" kesalnya seraya memasang muka garang.

WHITE LOVE Where stories live. Discover now