1

216 9 1
                                    

Nancy dan Yena saling berkontak mata untuk beberapa detik sebelum keduanya memutuskan untuk menatap Zea yang asik bermain ponsel sambil sedikit cekikikan.

"Ngeri lu Ze," Tutur Yena pada Zea yang masih tak henti hentinya tersenyum sambil memandang ponselnya.

"Makanan lu keburu dingin, Ze." Zea sempat melirik pada Nancy yang tiba tiba berbicara.

Nancy yang merasa tak dipedulikan pun langsung merebut ponsel temannya itu.

"Liat apa sih?" Zea agak kesal saat Nancy tiba tiba merebut ponselnya.

"Siniin!"

"Ga!!" Yena hanya menatap interaksi kedua temannya itu sambil memakan steak daging pesanannya.

"Kepo banget," Bete Zea sambil meraih piring yang masih berisi makanan miliknya yang utuh.

Nancy memainkan ponsel Zea, namun saat ia baru saja selesai membuka kata sandi di ponsel Zea, Nancy tiba tiba tersedak makanan yang sedang di kunyahnya hingga makanan yang berada di mulutnya sedikit berhamburan.

"Ih jorok!!!" Yena menjauhkan piringnya dari Nancy yang masih tersedak.

"So—rry," Ucap Nancy sambil menutup botol minum yang baru saja ia teguk tadi.

"Untung gak kena makanan gue," Tukas Zea yang masih bete karena Nancy selalu saja ingin tahu soal apa hal yang sedang di alami olehnya.

"Ya sorry, abisnya gue kaget banget. Lo Deket sama Kak Xiaojun?"

Yena yang mendengar hal itu langsung menatap Zea dan Nancy silih berganti.

"Kak Xiaojun yang angkatan tahun kemarin?" Tanya Yena.

"Ya iyalah, kalo gak yang itu yang mana emang? Dikira kak Xiaojun di kampus ini ada duplikatnya apa?" Cerocos Nancy.

"Kok lu bisa Deket sama dia?" Tanya Yena agak sedikit serius.

Zea yang melihat Nancy dan Yena seolah olah menutupi semua fakta ini dari orang orang pun langsung menautkan alisnya.

"Kok Lo berdua bisik bisik gini? Salah emang gue kalo Deket sam—"

Nancy membekap mulut Zea.

"Gausah sebut namanya." Sergah Nancy.

"Lah kenapa emang?" Tanya Zea lagi lagi merasa heran.

Yena menoleh ke arah bangku kantin ke lima, disana ada sekumpulan perempuan yang sama sama sedang makan siang juga.

"Apa?" Zea yang masih terlihat tak mengerti dengan tatapan Yena pun langsung spontan bertanya.

"Yang pake baju merah mantannya anjrit," Zea sempat melirik pada meja nomor lima itu ada salah satu perempuan berbaju merah itu pergi ke arah toilet.

"Yang pake baju merah ada tiga orang anjrit," Sahut Zea sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal.

"Yang paling Badas itu mantanya, nah tuh yang ke toilet!" mendengar Nancy, Zea langsung  menatap salah satu perempuan.

Zea langsung bercermin sebentar.

"Mantan doang, kenapa emangnya?"

Yena menoyor kepala Zea pelan.

"Pelan pelan anjrit ngomongnya," Nancy hanya menggeleng gelengkan kepalanya pelan.

"Ya maaf,"

"Dia itu bukan sekedar mantan anjrit," sahut Yena dengan agak was was.

"Ya terus?"

"Bang Xiaojun pasti nutupin kasusnya ini dari Lo kan?" Tanya Nancy penuh selidik.

"Ini kalian berdua ngomongin apaan sih? Kalo ngomong tuh to the point anjir, udah tau punya temen lemot pake kode kode segala. Emangnya bang Xiaojun punya kasus apaan?"





Kebablasan bicara nyaring, Zea jadi pusat perhatian di kantin. Untung saja perempuan yang katanya mantan Xiaojun itu sedang ke toilet jadi otomatis hanya ada teman temannya saja di mejanya.

"Dahlah anjrit, kita bayar makanannya aja. Cabut dari sini Sabi kali, malu maluin aja emang si Zea tuh." Nancy langsung mengemas piringnya dan pergi membayar makanan bersama Yena.

"EH ANJRIT KOK MALAH PERGI? KOK GUE DI TINGGAL SIH?" Buru buru Zea menghabiskan makannya dalam satu kali suapan dan langsung mengemas piring piringnya lalu dirinya segera  menyusul Yena dan Nancy.

Teman teman mantan Xiaojun yang masih berada di kantin pun hanya menatap Zea yang agak kewalahan karena ditinggal oleh kedua temannya. Tak lama gadis cantik yang menjadi bahan obrolan pun datang lagi dan duduk di kursinya.

"Rin,"

Mantan Xiaojun yang bernama Arin itu menoleh pada salah satu temannya yang tiba tiba memanggilnya.

"Kenapa?" Tanyanya dengan gayanya yang elegan.


"Cewek yang lari lari tadi abis ngomongin kasus Lo sama Xiaojun." Mata Arin langsung tertuju pada Zea.

"Emangnya dia siapa?"




















"Gue denger denger dia lagi Deket sama Xiaojun,"

"Gue denger denger dia lagi Deket sama Xiaojun,"

Oops! Această imagine nu respectă Ghidul de Conținut. Pentru a continua publicarea, te rugăm să înlături imaginea sau să încarci o altă imagine.

Gibahin oranq ganteng :")

My Mama don't like You | XiaojunUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum