"wow hebat. Sahabatku sekarang berpacaran dengan seorang artis" Jawabku mencoba untuk terdengar bahagia untuknya. Memang aku mengetahui siapa diriku, aku bahakan tidak patut untuk disandingkan dengan Niall. Niall seperti seorang raja sedangkan aku hanya seperti rakyat biasa. Aku memeluknya dengan sangat erat. kupikir ini adalah pelukan terakhirku
"ugh Lukee.. i..cant.. bre..athh" Ucapnya dengan nafas tercekat, seketika aku melepas pelukannya
"Hahha maaf. Aku terlalu bahagia mendengarnya" Dustaku. sungguh apa aku bisa pergi sekarang? aku sudah tidak bisa menahan ini semua. ini terlalu sakit.
"Haha aku tahu itu" Jawabnya. Pikiran dalamku menolak dengan keras. Tidak Livv, kau tidak tahu itu. Kamu tidak tahu kenyataan yang sebenarnya. Kamu tidak tahu bahwa aku sudah mencintaimu melebihi apapun sejak pertama kali aku melihatmu. Aku sudah jatuh cinta padamu sejak aku menatap dalam mata coklat terang yang kau miliki. Aku mencintaimu dengan sepenuh hatiku. Apa kau tahu itu Livv? Batinku bertanya sendiri. Sungguh aku sudah tidak dapat memendam ini, mataku terasa panas, tenggorokanku menjadi tercekat dadaku menjadi sesak. Dengan cepat aku mengalihkan pandanganku ke arah lain
"Congrats ya. Aku senang sekali mendengarnya. Long last"
"Thank you" Ujarnya dengan tertawa keras dan bahagia sambil mencubit kedua pipiku dengan gemas. "So apa yang ingin kamu bicarakan?" Tanyanya dengan membuka snacknya dan memakannya sambil menungguku bercerita.
apa yang akan aku bicarakan? aku tidak mempunyai bahan pembicaraan karena bahan pembicaraan tadi sudah hilang bak ditelan bumi. Hanya aku dan Tuhan yang mengetahui rencana bahan pembicaraanku dengannya.
"Uhmm Aku sudah jadian dengan Madison" ujarku dengan suara rendah. entah kenapa kata-kata itu tiba tiba terucap di bibirku. Kalau kalian bertanya siapa Madison. Madison adalah cewek cantik, tapi menurutku hanya mamaku,adikku dan Olivia saja yang cantik. Popular, dia juga wakil kepala president sekolah, sedangkan yang mendapat jabatan ketua adalah aku, aku juga sering digosipkan bahwa aku dan Madison berpacaran, mengingat seberapa dekat kita. Tapi jelas kita dekat hanya karena tuntutan tugas.
"wow really?? aku sudah tebak itu akan terjadi
Congrats yaa.. kau sangat cocok dengannya" ucapnya dengan nada yang sangat bahagia . Aku hanya tersenyum sambil membalas "thank you" padanya.
Tidak berselang lama bel masuk pun berbunyi. Dengan segera aku dan Olivia berjalan menuju kelas bersama.
*Pov End*
Aku menceritakan semuanya kepada Luke, sahabatku. Sekarang hanya aku, Niall, The boys dan Crew serta Luke yang mengetahui hubunganku dengan Niall. Aku belun berani untuk menyatakan pernyataan bahwa aku dan Niall sekarang sedang menjalin suatu hubungan ke public. Aku takut hidupku akan terancam oleh fans-fans yang terlalu fanatic.
"Uhm aku sudah jadian dengan Madison"
itulah kata-kata Luke yang terucap waktu di taman tadi. Sekarang pelajaran Mrs.Kenda. Ya kalian pasti ingat bukan? Mamanya Luke yang mengajar mata pelajaran Fisika. Tapi sedari tadi aku tidak memperhatikannya. Fikiranku masih melayang-layang memikirkan perkataan Luke tadi. Kenapa Luke terlihat tidak tidak ceria waktu bercerita tadi? Lebih tepatnya dia tidak terlihat ceria setelah aku bercerita bahwa aku dan Niall sudah berpacaran. Apa salahku? apa dia cemburu? Tapi itu tidak mungkin, dia kan sahabatku, dia juga sudah jadian dengan Madison. Gadis paling popular dan berpendidikan di sekolah ini. Sepertinya ada yang aneh dengan Luke hari ini.
Kringggg
Tidak terasa bel sekolah sudah berbunyi pertanda pelajaran hari ini sudah selesai, ah apa aku tadi terus bertengkar dengan pikiranku selama 2 jam? Tak terasa sama sekali. Aku segera mengambil handphoneku di sakuku dan mengetik pesan singkat.
Part 16 : Something Wrong with Him
Start from the beginning
