Vote Cover & Spoiler

28K 1.5K 159
                                    

Pengumuman!!!

The Antagonist's Secret akan terbit dan pre order di bulan Desember ini.

Sebelum dilakukan pre order, Author ingin memberikan gambaran cover saat terbit nanti. Kalian bisa memilih salah satu dari cover ini.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Atau bisa langsung berkunjung ke instagram penerbit katadepan atau Chocopper1 untuk informasi selanjutnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Atau bisa langsung berkunjung ke instagram penerbit katadepan atau Chocopper1 untuk informasi selanjutnya.

Saat pre order berlangsung, Author juga akan membagikan info di sini. Dan kalian bisa memilih paket yang ingin dibeli.

Berhubung akan dilakukan pre order, dengan berat hati Author unpublish beberapa chapter. Seharusnya unpublish ini sudah dilakukan bulan lalu. Jadi, yang belum menyelesaikan ceritanya Author minta maaf.

Di dalam bukunya nanti, kalian akan mendapatkan satu epilog dan 9 extra part yang menceritakan kehidupan Evelyn dan Ace setelah sembuh dari alzheimer.

Dan Author akan memberikan 'sedikit' spoiler di bagian Epilog.

Happy Readings

📖📖📖

.

.

.

✖✖The Antagonist's Secret✖✖

[EPILOG]

Seorang anak laki-laki menatap jam tangan di pergelangan tangannya. Kakinya menapak di halaman yang akan menjadi tempat ia mengenyam pendidikan di senior high school.

Gema suara bersahutan menyerukan namanya dikarenakan lelaki itu adalah cucu dari pemilik sekolah elit tersebut. Ace Richardson, itulah nama yang sedari tadi diriuhkan oleh banyak siswi kala melihat kedatangannya.

Tanpa ingin melakukan hal berlebihan, Ace segera melangkah menuju ruang yang akan menjadi kelasnya. Saat pintu kelasnya terbuka, terdapat banyak murid yang menyambut dengan pujian maupun menyapa seolah mereka sudah kenal dekat.

Ace hanya diam tanpa mau menanggapi euforia para murid. Netranya mengamati ruang kelas yang akan dijadikan tempatnya mengenyam pendidikan. Atensinya terhenti pada satu siswi yang duduk acuh tanpa mau menatap ke arahnya. Hal yang cukup tabu untuknya karena ada siswi yang tidak terpengaruh kehadirannya.

Hingga tanpa disengaja, tatapan mereka bertemu dalam sekejap. Sebelum pandangan itu kembali lagi menatap ke arah jendela. Mungkin gadis itu menyadari saat ia menatapnya.

Lantas, Ace pun mengambil tempat duduk yang berada paling belakang. Masih satu garis dengan gadis itu. Hanya bersekat dua meja. Bukan karena apa, ia hanya ingin menikmati suasana kelas dengan duduk bersantai di barisan belakang.

Suasana kelas menjadi sedikit hening saat sang guru memasuki kelas. Tanpa sadar, Ace melirikkan sudut matanya ke arah bangku yang sebaris dengannya.

Kedua alisnya naik ke atas kala melihat gadis itu bahkan tidak terpengaruh oleh kehadiran sang guru. Tatapan gadis itu masih mengarah pada jendela kaca. Menatap suasana luar yang sepertinya lebih menarik daripada suasana kelas sekarang.

Hari berganti sesuai jarum jam yang selalu bergerak. Karena bosan dengan suasana sekolahnya, Ace memilih menaiki rooftop gedung sekolah. Alasannya ke sini adalah karena ingin mencoba benda yang ia peroleh dari temannya secara diam-diam.

Satu bungkus rokok berada di dalam genggamannya. Dibaca secara perlahan tulisan di bungkus rokok tersebut. Ia pun berdecih dengan petuah baik di bungkus itu. Padahal semua orang tahu bahwa merokok itu berbahaya.

Karena rasa penasaran, maka dari itu dirinya ingin mencoba benda ini. Ia memilih tempat ini sebab jika di sini adalah tempat paling aman untuk merokok. Apalagi ini adalah jam pulang sekolah. Jadi, bisa dipastikan tidak akan ada yang datang ke sini.

Namun, rumus perhitungannya salah. Baru saja ia menghisap rokok tersebut, tiba-tiba ada seseorang yang membuka pintu rooftop. Seketika Ace membalikkan badannya menghadap ke arah sumber suara.

"Apa kau melihatnya?" tanya Ace pada orang tersebut.

"Jika yang kau maksud tentang rokok itu, aku tidak melihatnya. Anggap aku buta."

Ace sedikit tersentak dengan cara orang itu berbicara. "Yang perlu kau tahu, aku baru mencobanya. Aku hanya pe—"

"Apa aku bertanya? Lakukan apa yang ingin kau lakukan. Aku tidak peduli," potongnya datar.

Setelah mengucapkan itu orang tersebut segera pergi dari rooftop. Meninggalkan Ace tanpa kata atau ucapan apapun.

Kening Ace mengerut. Ia mengetahui wajah itu. Hingga kekehan lirih keluar dari bibirnya.

"Bagaimana bisa aku tidak mengetahui nama gadis yang sekelas denganku?" gumamnya sembari melempar rokok yang belum habis itu.

Setelah kejadian itu, lelaki ini mencari tahu sosok gadis yang bernama Evelyn Thompson. Tanpa disadari juga, di dalam kelas pun ia mulai mengamati hal-hal yang dilakukan seorang Evelyn.

To be Continued
.

.

.

The Antagonist's Secret [Terbit]Where stories live. Discover now