Chapter 9

101K 10.6K 760
                                    

Happy Readings

📖📖📖

.

.

.

✖✖The Antagonist's Secret✖✖

Hari yang dinanti pun tiba. Evelyn segera membuka mata saat menyadari jika hari ini dia terbebas dari kamar penjara yang sangat mewah nan terkutuk ini.

"Cepat lepaskan tanganmu, Jerk. Aku ingin cepat-cepat keluar dari neraka ini," cerca Evelyn saat menyadari tangan Ace menumpu pada perutnya.

Suatu kebiasaan pria ini selama Evelyn tidur di ranjangnya. Ace selalu meletakkan tangannya diatas perut buncit Evelyn ketika wanita itu sudah terlelap. Tangannya seolah bergerak sendiri diatas bagian tubuh itu.

Sedangkan respon Evelyn selalu berteriak dan mencerca jika merasakan tangan Ace berada diatas perutnya. Namun bukan Ace namanya jika menurut, pria itu tetap melakukan hal tersebut meski mendapat cercaan.

"Biarkan sebentar Eve. Lagipula aku sanksi dapat menyentuh calon bayiku lagi. Kau selalu saja berteriak dan marah-marah," balas Ace acuh masih dengan memejamkan mata.

"Itu urusanmu. Urusanku sekarang adalah harus segera pergi dari sini," tandas Evelyn sembari mengangkat tangan Ace, namun berakhir kegagalan.

Bukan mengendur, tangan Ace justru memperkuat lilitannya. Melihat tingkah pria disampingnya, membuat Evelyn harus menghela nafas panjang. Tak lama perhatiannya teralih pada suara ponsel yang berdering. Dan itu adalah ponsel miliknya.

Dengan susah payah, Evelyn mengambil ponselnya yang terletak diatas nakas sebelah ranjang. Bergerak sambil mengumpati Ace yang tidak bergeming dari tempatnya.

Bibir Evelyn tersungging keatas kala melihat nama yang tertera. "Hi Xav ... "

"Apa aku mengganggu tidurmu?" Si penelepon itu adalah Xavier.

"Sangat mengganggu."

Xavier terkekeh. "Kau sibuk hari ini? Ada pameran porselin siang nanti. Kau mau ikut?"

Netra Evelyn seketika berbinar. "Benarkah? Tentu aku ikut."

"Baiklah. Aku akan menjemputmu di apartemen. Tidak baik wanita hamil keluar sendiri."

Evelyn terkekeh. "Tentu saja. Aku tunggu." Tak lama panggilan tersebut berakhir.

"Siapa?" tanya seseorang dari arah sampingnya. Ternyata sedari tadi Ace menyimak obrolan istrinya.

Evelyn memutar kedua matanya. "Bukan urusanmu."

"Aku suamimu Eve."

"Lalu? ... Cepat menyingkir. Aku harus pergi. Masa tahananku sudah berakhir Ace Richardson."

"Beritahu aku siapa pria tadi. Dan kau akan pergi kemana?" Ace masih mempertahankan lilitannya.

"Kubilang itu bukan urusanmu."

"Tentu saja itu menjadi urusanku karena kau pergi membawa calon anakku."

Evelyn menghela nafas panjang. "Aku pergi dengan temanku. Dan tempat yang kutuju adalah tempat yang sangat tidak cocok untuk manusia berkelas sepertimu," ejeknya. Ia juga tidak ingin memperlama keadaan.

"Jika aku tidak mengijinkan?" balas Ace tenang.

Seketika Evelyn menolehkan wajahnya. "Persetan dengan ijinmu! Aku sudah menurutimu untuk mendekam di penjara ini. Dan kau ingin melarangku keluar? Mimpi!"

The Antagonist's Secret [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang