Chapter 3

117K 11.1K 68
                                    

Happy Readings

📖📖📖
.

.

.
✖✖The Antagonist's Secret✖✖

Sinar mentari yang menembus tirai membuat mata seorang wanita pun perlahan terbuka. Sesekali hembusan nafas panjang keluar dari mulutnya. Menatap keatas pada langit kamarnya.

Dahi Evelyn mengernyit kala menyadari sesuatu. Seingatnya semalam ia berada di studio miliknya. Tapi kenapa ia justru berada diatas ranjangnya sendiri?

Pikiran wanita ini pun berkelana dengan banyak kemungkinan terjadi. Apa ia kelelahan hingga tidur berjalan? Atau ia hanya bermimpi berada di studionya? Atau apakah mungkin seseorang memindahkannya kesini?

Seketika Evelyn menggeleng dan menepis kemungkinan terakhir. Ia berkeyakinan bahwa dirinya hanya bermimpi. Tak ingin memusingkan hal itu, Evelyn pun beranjak dan membersihkan diri.

Cukup membutuhkan waktu 30 menit, Evelyn pun turun dari lantai atas menuju dapur. Di meja makan terlihat seorang pria sedang menyantap sarapannya. Biasanya ia yang menyiapkan sarapan untuk suaminya. Namun saat ini ia menolak melakukan itu. Dan kemungkinan sarapan itu disiapkan oleh pelayan.

Evelyn berlalu melewati meja makan dan Ace tanpa menyapa. Melangkah langsung menuju dapur untuk membuat susu hangat khusus wanita hamil. Keadaan cukup hening karena dapur dan meja makan berada tidak jauh.

Tidak ingin berlama-lama, Evelyn memutuskan membawa segelas susunya dan pergi dari dapur. Tapi langkahnya terhenti karena sebuah seruan saat melewati meja makan.

"Bukankah aku sudah mengatakan untuk tidak terlalu banyak bermain benda menjijikkan itu? Jangan biarkan calon bayi itu terluka karena tingkah cerobohmu yang tidur di sembarang tempat."

Sejenak Evelyn terdiam, mencoba memahami apa yang dikatakan sang suami. Menarik beberapa kesimpulan, ia pun berbalik menghadap Ace yang ternyata sudah berdiri berhadapan dengannya.

"Benarkah? Seberapa menjijikkan benda itu Ace? Dan apa pedulimu dengan tingkahku? Aku yang lebih tahu dengan apa yang kulakukan. Jadi, jangan coba-coba untuk mengaturku lebih jauh lagi."

Ace tersenyum miring. "Aku bahkan tidak peduli dengan apa yang kau lakukan, Eve. Aku hanya peduli dengan calon bayi itu. Kegiatanmu semalam bisa saja membuat keadaannya terganggu."

Sekarang Evelyn mengerti. Ingatannya yang berada di studio ternyata nyata. "Justru yang membuatnya terganggu itu adalah kehadiran kalian semua, Ace."

Wanita ini menekan kata kalian semua yang menunjukkan kalimat sindiran.

Ace mendekat pada Evelyn. Menunduk dan berbisik di telinganya. "Bukankah ini semua karena ulahmu sendiri? Kau yang memulai semuanya Eve. Dan justru kamilah yang menanggung semua akibatnya."

Evelyn hanya mendengar dan memandang lurus ke depan dengan ekspresi datar. Setelah itu, Ace menegakkan tubuhnya.

"Jika sudah paham, cobalah berbuat hal semestinya dan bertingkah sesuai kelas kita. Jangan biarkan aku memangkumu dari studio itu menuju kamarmu lagi," pungkas Ace kemudian berlalu.

Saat melangkah beberapa langkah, Ace harus berbalik karena tarikan pada lengannya. Evelyn lah tersangkanya.

"Baiklah. Akan aku tunjukkan kelas kita yang sesungguhnya. Jangan menyesal saat aku menghabiskan semua hartamu. Dan ... Aku tidak pernah memintamu untuk melakukan hal itu. Ingat tentang kesepakatan awal kita Ace." Setelah mengatakan itu, Evelyn beranjak melewati Ace.

The Antagonist's Secret [Terbit]Where stories live. Discover now