Prolog

295K 13.5K 99
                                    

Happy Reading

📖📖📖

.

.

.
✖✖The Antagonist's Secret✖✖

Disini aku. Duduk sendirian menatap air yang berlarian jatuh dari birunya angkasa. Dari balik jendela kaca ditemani segelas smoothies berasa mangga.

Kualihkan netraku menatap orang-orang yang bergantian duduk dari kursi. Sudah 2 jam aku duduk disini. Tidak mempedulikan tatapan orang-orang yang melihatku heran. Mungkin dalam benak mereka berpikir, bagaimana bisa seorang wanita duduk sendirian dengan bagian tubuh yang menonjol?

Kutundukkan pandanganku menatap bagian tubuhku yang menonjol. Perutku membuncit, ada kehidupan di dalam sana. Hembusan panjang kulepaskan dari bibir merah mudaku. Usia janin yang meringkuk di sangkar berkisar 5 bulan.

Pikiranku pun berkelana memikirkan kehidupan kelak sang bayi yang akan menyapa dunia. Jujur aku tidak tahu harus bagaimana dan apa yang akan kulakukan.

Kuambil sebuah tas bermerk yang cukup mahal bagi kalangan bawah. Kulangkahkan kakiku keluar dari tempat yang bernama kafe. Tinggi semampai, berkulit putih, rambut panjang nan lurus hampir sepinggul membuatku menjadi pusat perhatian. Cantik. Itulah kata yang selalu tersemat dalam diriku.

Dalam kerumunan air yang berlarian mencoba menyentuhku, kuhentikan sebuah taksi dan bergegas masuk ke dalam. Sebuah alamat sudah kuucapkan untuk sang sopir. Sepertinya orang itu mengetahui alamatku. Buktinya ia segera melajukan kendaraan yang menjadi penghasil pundi-pundi uangnya tanpa mengajukan pertanyaan.

Cukup memakan waktu 30 menit untuk sampai pada alamat tujuanku. Aku turun dan kembali melangkah ke sebuah bangunan yang besar dan megah. Bangunan yang menjadi tempat tinggal dari ayah si janin.

"Pergi kemana saja?" Sebuah suara menyapa indera pendengaranku saat kakiku menginjak dinginnya lantai ruang tamu.

Kutolehkan wajahku menatap seorang pria yang tengah memandang wajahku. Dialah orang yang menjadi ayah dari janinku ini.

Kutatap lamat wajah itu. Tampan. Bahkan sangat tampan. Itulah gambaran dari wajahnya. Namun ada kecacatan dalam wajah itu yakni wajahnya terasa dingin. Wajah yang bisa membekukan penglihatanku.

Sorot matanya semakin tajam seolah menunggu kata yang akan keluar dari mulutku.

"Aku mencari udara segar." Hanya jawaban itu yang ingin kuberikan padanya.

"Lain kali beritahu aku. Ada janin yang harus kau jaga," katanya penuh sindiran lalu berlalu meninggalkanku.

Aku terdiam. Aku sangat tahu makna sindiran itu. Kutatap kepergian pria yang berperan sebagai suamiku. Pria yang dulunya pernah kupuja dalam diam. Pria yang menjadi mantan calon suami adikku.

Pria yang kurebut dari tangan adik kandungku. Pria yang menjadi pewaris keluarga terkaya di Amerika, keluarga Richardson.

Pria yang bernama Ace Richardson.

To be Continue

.

.

.

The Antagonist's Secret [Terbit]Where stories live. Discover now