Mengapa aku bisa sebodoh ini?

Mengapa aku sampai memikirkan untuk bunuh diri?

Gila.

Untuk apa pula gunanya hidup?

Benar.

Mati adalah jalan terakhir.

Aku tak mengerti masih banyak orang yanh mau hidup di dunia yang kelam ini.

Hahahaha.

Aku tahu. Kehidupan mereka mulus tanpa masalah.

Sedangkan aku? Tak ada gunanya.

Tuhan memang tak adil.

Kenapa aku diberikan cobaan yang sangat berat sedangkan banyak sekali wanita di dunia ini selain aku yang memiliki kekasih yang sempurna seperti iqbaal. Bahkan ada yang lebih sempurna.

Salah jika aku meminta kebahagiaan? Salah aku meminta penghapusan penderitaan?

Aku sudah tak kuat.

Apa arti pernyataan kalau tuhan hanya akan memberikan cobaan kepada umatnya sesuai kemampuan para umatnya.

Aku bahkan tak mampu lagi.

Aku tak kuat.

Hidup ini sangat menyakitkan.

Aku tak peduli terhadap lingkungan sekitar lagi. Ini gila. Bullshit.

Kalian kira aku bisa hidup sendiri? Hahaha. Aku ini manusia. Makhluk sosial.

Tak ada gunanya harta berlimpah jika tak ada pemandu hidup.

Omong kosong.

Aku kembali menatap gunting itu lalu mengambilnya.

Aku harus membulatkan tekadku. Ini keputusanku. Kenapa tidak? Kenapa aku harus bertindak sesuai otakku? Hati lebih sakit daripada otak saat sedang jatuh cinta.

Menjijikkan jika mengingat kalau hati sangatlah lemah

Aku gesekkan gunting itu di pergelangan tanganku.

Perih.

Perlahan-lahan darah menetes dan rasa perih dan nyeri terus bertambah. Aku semakin menekah gunting itu hingga rasanya tanganku lemas dan tak dapat bergerak lagi.

Darah semakin bangak keluar serta perih dan nyeri melanda tubuhku.

Pandanganku muram dan kepalaku oleng sampai akhirnya semuanya terasa hampa dan warna putih melanda pandanganku.

<><><>

'Aku ingin menyusulmu.'

'Tidak!'

'Kenapa?'

'Karena aku..'

'Karena apa? Karena kau tak mencintaiku? Karena kau bohong padaku? Karena kau berpura-pura padaku?'

'Tidak, (namakamu)'

'Apa? Kenapa? Apa maumu?! Katakan apa maumu? Kenapa kau tak menginginkan aku? Apa kurangnya aku?

'Kau sempurna. Tolong dengarkan aku. Kau sangat sempurna.'

'Lalu kenapa kau tak mau aku ikut denganmu?'

'Aku tak kemana-mana.'

'Kau pergi! Kau meninggalkan aku sendirian. Aku tak punya siapa-siapa! Kau jahat baal! Kau jahat.'

'Stt.. Ada bunda dan ayahmu yang selalu ada untukmu. Aku juga ada untukmu. Aku selalu ada dihatimu. Aku sayang sama kamu. Kamu jangan pernah seperti ini lagi. Hidupmu masih panjang dan tidak akan pernah berubah.'

'Aku sendirian. Kamu jangan pergi.'

'Aku gak pergi (namakamu). Aku ada disini untukmu. Dihatimu. Selamanya. Jangan takut. Tuhan pasti akan mempertemukan kita lagi nanti.'

'Baal..'

'Aku pergi dulu, jaga dirimu naik-baik selama aku pergi. Aku akan kembali nanti. Untuk menjemputmu. Membawamu bersamaku. Tapi itu nanti. Ada saatnya. Kita akan bersama selamanya. Selamat tinggal' bayangan itu pergi dari hadapanku. Air mataku menetes dengan sangat deras

'Iqbaal!'

'Iqbaal jangan pergi!'

'Bawa aku baal.'

Aku duduk diam menatap langkahnya. Aku tak mengerti mengapa semua seperti ini. Tak adil.

Kapan kebahagiaanku datang?

TBC

Ohyaaaa~

Comment and Vote😂😂

Love LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang