44 (End)

8.4K 893 151
                                    

Tringgg tringggg

Aku dan nona Jeslyn menoleh kearah laptop yang menyala di meja, dahiku mengernyit saat nona Jeslyn langsung duduk di kursi lalu mengotak-atik laptop nya itu

Dengan langkah perlahan aku mendekatinya, kulihat nona Jeslyn menggigit bibir bawahnya sebelum tersenyum miring "akhirnya....semuanya bisa jadi milikku"

"Apanya?"

"Saham milik Kiara, orang-orang ku sudah membeli semua saham itu setelah data mereka bocor"

Nona Jeslyn tiba-tiba berdiri dan memelukku dengan erat bahkan aku bisa sesuatu yang kenyal menempel di dadaku "thanks, udah bantu aku ngrebut semua saham dari Kiara"

Aku? Bantu dia? Ckkk dianya aja gak sadar kalau aku sebenarnya cuma cari keamanan, semua akan kulakukan asalkan aku aman, dasar bego

Cup

Alis sebelahku terangkat saat kurasakan bibir lembab dan kenyal milik nona Jeslyn menempel di pipiku

Dia ini kenapa sih mendadak sok dekat denganku? Padahal dulu musuh bebuyutan, emak sama anak tuh sama aja, sama-sama gila

"Ayo kita lanjutkan kegiatan kita yang sempat tertunda tadi"

Lanjutkan apanya? Emang tadi mau apa?

Dahiku mengernyit heran"apanya?"

"Ya yang ....."

Tok tok tok

"Siapa sih yang ganggu"

Aku menatap punggung nona Jeslyn yang sedang berjalan kearah pintu, kulihat salah satu pengawal nona Jeslyn menunduk dalam "maaf nona, kita harus atur strategi karena mansion kita tadi hampir di masuki penyusup"

Aku terdiam melihat wajah nona Jeslyn yang langsung berubah datar "kalau begitu ayo kita meeting"

"Baik nona"

Aku memiih berjalan keluar dari kamar nona Jeslyn saat nona Jeslyn pergi entah kemana, langkahku kembali menuju kamar nyonya Fanya, aku masuk kedalam kamar nyonya Fanya dan kulihat tubuh nyonya Fanya masih terbaring lemah di atas tempat tidur

Aku duduk disamping nyonya Fanya yang sedang terbaring

Cklekkk

Aku menoleh kearah pintu dan aku langsung berdiri saat melihat kak Kiara berjalan kearahku sambil mengarahkan pistol ke tubuhku, dia tersenyum miring kearahku

Doorrr

Deg

Kedua mataku membulat sempurna saat kak Kiara dengan santainya mengarahkan pistol ya kearah nyonya Fanya lalu menembak kepala nyonya Fanya tepat di dahinya

Kini kak Kiara mengarahkan pistolnya kearahku "kamu salah nyari tempat perlindungan Asha, apa ada kata-kata terakhir sebelum kamu mati menyusul Fanya?"

Kenapa kak Kiara bisa masuk dengan mudah kemari? Aku harus mencari celah dan mengulur waktu sebelum aku benar-benar mati

"Aku tidak ada kata-kata terakhir, aku hanya ingin bertanya suatu hal padamu"

Dahi kak Kiara mengernyit "tanya apa?"

"Kenapa kamu bisa mudah masuk kedalam mansion?"

Kak Kiara tersenyum miring "kamu pikir mansion sebesar ini gak dibuat celah untuk kabur kalau mansion ini terkepung"

Celah untuk masuk? What the fuck.....kenapa aku gak memikirkannya dari awal? Astaga, aku terlalu awam untuk masuk kedalam organisasi mafia ini

Aku hanya menghela nafas pelan dan menyandarkan punggungku di kursiku saat kak Kiara berjalan mendekat kearahku "apa ancaman di lenganmu itu hak mempan untukmu Asha?"

Punctured by Thorns (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang