9

7K 982 73
                                    

Bugh bugh

Aku kesal, aku marah dan aku benar-benar gak mood banget sekarang

Ku tonjok dengan kuat samsak tinju ini berkali-kali dan ku tendang juga dengan penuh emosi hingga aku sedikit mulai kelelahan plus tangan dan kakiku juga sekarang sedikit sakit

Huftt

Kutarik nafasku dalam-dalam sambil menunduk dengan kedua tanganku yang menumpu di kedua lututku dan kulihat keringatku menetes jatuh diatas lantai, kuusap dengan kasar keringat ku dan kini aku menatap tajam ke arah samsak tinju itu

Aku harus memperkuat tubuhku, aku harus bisa mengalahkan semua orang disini dan aku harus bisa pergi dari sini apapun yang terjadi

Aku harus gunakan waktu luangku untuk latihan dan terus membuat rencana, tujuanku sekarang adalah keluar dari sini hidup-hidup karena aku tidak mau terus-terusan bekerja atau menjadi budak nyonya Fanya,semakin dia menyukaiku maka semakin sulit juga aku terlepas darinya, untuk sekarang lebih baik aku menuruti seluruh kemauan nyonya Fanya agar dia lengah terhadapku dan rencanaku untuk keluar dari sini berjalan dengan mulus

Kak Indra, bos dan om Max masih hidup jadi aku harus lebih waspada sekarang, aku akan melakukan rencanaku yang kedua dengan segera

Aku memilih keluar dari ruang latihan yang sudah sepi karena latihan hari ini juga sudah selesai 2 jam yang lalu, dengan tubuh yang penuh keringat ini aku berjalan kearah paviliun dengan gusar karena lengket....panas banget gila

Kulirik nyonya Laura yang berjalan kearahku dengan sebuket bunga yang ia pegang, kulirik dibelakangnya ada para pelayannya yang setia mengikutinya dengan membawa gunting ranting plus bermacam-macam bunga segar lainmya

Ngapain dia bawa bunga segar di siang hari seperti ini , jangan-jangan nyonya Laura mau ngasih bunga ini ke aku sebagai tanda permintaan maaf

Aku memilih menunduk saat nyonya Laura hendak melewatiku namun dahiku mengernyit melihat nyonya Laura berhenti di depanku "Asha"

Deg

Suaranya sangat lembut dan seksi, apa dia beneran akan ngasih bunga yang dia pegang itu padaku?

"Ya nyonya?"

"Kue kering buatanmu enak dan umm...maaf untuk kejadian waktu itu, aku sedang datang bulan jadi sangat sensitif"

Dengan ragu kutatap kedua mata nyonya Laura yang indah dan cantik lalu aku menunduk lagi sambil mengangguk

Nyonya Laura beneran minta maaf padaku? Apa aku sedang bermimpi sekarang? Damn .. kenapa aku sangat bahagia?

"Kalau kamu disuruh milih, kamu milih bunga apa? Anyelir? Mawar merah? Krisan? Atau Aster?"

Ngapain nyonya Laura tanya padaku? Pasti nyonya Laura mau memberikanku bunga yang dipegangnya itu

"Saya tidak tau bunga nyonya, tapi saya akan menerima semua bunga yang akan nyonya beri untuk saya",sahutku pelan

"Beri? Untukmu? Hahahaha astaga Asha,kamu lucu sekali sih, aku bertanya padamu untuk memilih bunga di antara yang aku sebutkan tadi, karena aku mau memakai bunga yang kamu pilih untuk menjenguk mas Eden dan aku menyuruhmu memilih juga bunga itu bukan buat kamu"

Jlebb, pyarrrrr, pranggg

Hatiku tertusuk-tusuk, terjatuh, guling-guling ke arah jurang, jatuh dan hancur berkeping-keping

Mas? Mas Eden? Dia akan menjenguk bos dengan bunga yang aku pilih

Kugigit bibir bawahku pelan dan aku semakin menunduk dalam "pilih yang nyonya Laura suka saja"

Punctured by Thorns (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang