29

6.2K 916 89
                                    

Sreetttt

Brakkkk

Kedua mataku membulat sempurna melihat kak Kiara yang menarikku tiba-tiba di sebuah ruangan dan mendorong tubuhku hingga punggungku terbentur ke tembok bahkan kini kak Kiara mengungkung ku "ngapain aja kamu sama nyonya Fanya semalam?"

"Aku gak ngapa-ngapain kak, cuma tidur aja kok"

"Yakin?"

Aku mengangguk mantap dan menatap kedua matanya dengan lekat "apa kakak gak percaya sama aku?"

"Bukan begitu, hanya saja aku takut kehilanganmu Asha"

Kukecup pipinya dengan lembut dan kini aku menatap kedua matanya dengan lekat "percaya padaku, aku sekuat tenaga menolak permintaan nyonya Fanya, bahkan aku tadi sudah mengakhiri nya dengan nyonya Fanya bukan?"

"Tapi tunggu ....kenapa mantan nyonya Fanya tiba-tiba datang?"

"Aku yang memberitahukan keberadaan nyonya Fanya ke mantannya dan aku kira dia akan datang semalam tapi malah datang tadi pagi"

"Kenapa kakak melakukan nya?"

Kak Kiara menatapku dingin "apa kamu gak suka? Ah.... atau jangan-jangan kamu memang ingin terus bersama nyonya Fanya?"

Kurangkulkan lenganku ke tengkuknya "kenapa kakak berkata seperti itu hum? Aku kan hanya bertanya, bilang aja kakak cemburu, apa susahnya sih tinggal bilang begitu?"

"Tentu saja aku cemburu, bayangin aja kalau pacar kamu berduaan didalam kamar dengan orang lain"

"Pacar? Kapan kita jadiannya?",tanyaku bingung

"Semenjak kamu bertemu denganku pertama kali di paviliun"

Pertemuan pertama kali dengan kak Kiara? Damn ...jadi kak Kiara sudah menyukaiku saat aku baru datang waktu itu?

Kak Kiara menarik pinggangku hingga tubuhku merapat kearahnya "aku benar-benar takut kehilanganmu Asha, aku...."

"Sssttt cukup, aku gak akan menghilang dari kakak"

"Janji?"

"Janji kak"

Kak Kiara tersenyum manis sedangkan aku memilih menatap senyumannya yang menawan itu, jarang-jarang kak Kiara senyum, biasanya dia sukanya memasang wajah datar seperti laptop ku yang datar dan gak berbentuk lingkaran

Kak Kiara memelukku dengan sangat erat dan aku memilih menenggelamkan wajahku kelehernya yang wangi, harum dari tubuh kak Kiara itu membuatku candu, harum tubuhnya tuh nano-nano

Kulepaskan pelukanku dengan perlahan dan kulihat raut wajah kak Kiara yang sedikit kecewa "kena..."

Cup

Kukecup bibirnya dengan lembut , kurasakan tubuhnya tersentak kaget namun aku gak peduli, kulumat bibir bawahnya yang manis

Kudengar nafas kak Kiara lama-kelamaan berubah menjadi berat saat kuhisap lidahnya dengan intens dan agresif

Kubuka resleting jaket kak Kiara yang mencapai lehernya lalu dengan agresif ku ciumi seluruh lehernya yang membuat kak Kiara mendongakan kepalanya "aahhhh shhhh"

Tubuhku semakin memanas mendengar desahan kak Kiara yang membuatku ingin melakukan hal lebih lagi dengan kak Kiara

Kuremas payudaranya dengan lembut dan kurasakan tangan kak Kiara mencengkeram pinggangku sedikit erat saat kugigit lehernya menggunakan lidahku

Tok tok tok

"Kiara....kamu didalam?"

Deg

Punctured by Thorns (Completed)Where stories live. Discover now