Aku menarik nafas ku dalam-dalam saat pesawat jet milik nyonya Fanya sudah mendarat di salah satu landasan mansion nya yang berada di Jakarta
Jakarta lagi....susah payah aku lari dari Jakarta tapi aku malah kembali lagi di Jakarta, apa aku gak bisa jauh dari ari-ari ku ya?
Nyonya Fanya melirikku sekilas lalu dengan kasar menarikku keluar dari pesawat jet dan kini membawaku masuk kedalam mobil
Aku hanya terdiam melihat pergelangan tanganku yang merah dan sedikit memar
"Kita ke danau"
Deg
"Baik nyonya",sahut Deon lalu menjalankan mobilnya dengan perlahan
Apa aku akan di teggelamkan di danau?
Nyonya Fanya duduk menyilangkan kakinya yang jenjang sedangkan aku? Aku duduk sambil meratapi nasibku yang mungkin nanti aku tidak bisa melihat cahaya lagi
Sesampainya di danau nyonya Fanya turun dan tiba-tiba pintu samping mobil ikut terbuka, kulihat Deon menunduk sedikit padaku "sorry Asha"
Deon membawaku masuk kedalam paviliun di pinggir danau, kulihat nyonya Fanya duduk di sofa dan Deon membuatku bersimpuh di depan nyonya Fanya
Aku hanya bisa menunduk saat nyonya Fanya menatapku tajam "kamu tau kesalahanmu Asha?"
Kugigit bibir bawahku pelan dan mengangguk "tau nyonya"
"Apa?"
"Sudah kabur dari nyonya"
"Siram dia"
Byurrrr
Deg
Badjingan...kenapa aku disiram air es? Bahkan esnya masih gede-gede lagi
Kurasakan hawa dingin mulai menusuk pori-pori kulitku bahkan jari jemariku mulai begetar karena kedinginan dan aku hanya bisa menyilangkan kedua tanganku untuk menghangatkan tubuhku
"Kenapa? Dingin?"
Aku masih diam dan memilih melihat beberapa es batu yang mulai mencari
Tak tak tak
Kepalaku mulai mendongak saat mendengar suara heels milik nyonya Fanya yang mulai mendekat kearahku, tatapanku kini beralih kearah Deon yang memberikan nyonya Fanya sebuah cambuk
Nyonya Fanya tersenyum miring sambil sedikit menggerakkan cambuk itu "hal yang paling kubenci di dunia ini adalah sebuah penghianatan"
"Maaf nyonya, saya...."
Ctaaaar
"Akhhh",rintihku pelan
Ctarrrrr
"Saya....akhh"
Ctarrrr
Punggungku benar-benar terasa sakit, perih dan nyeri saat nyonya Fanya mencambuk punggungku dengan sangat keras
Aku masih menunduk dalam saat nyonya Fanya berjongkok di depanku, kepalaku kembali mendongakan saat tangan nyonya Fanya mencengkeram kuat rahangku "kenapa kamu berani kabur dariku hah?"
Tubuhku semakin lama semakin menggigil hebat sedangkan aku memilih memejamkan kedua mataku untuk menghindari tatapan tajam dari kedua mata nyonya Fanya
Kurasakan cengkeraman tangan nyonya Fanya di rahangku mulai mengendur dan kudengar langkah suara heels nyonya Fanya seperti berjalan ke belakangku lagi
Ctaarrr
Kugigit bibir bawahku pelan saat cambukan itu terus mengenai punggung ku
Ctarrr
YOU ARE READING
Punctured by Thorns (Completed)
RomanceAsha Lavxer adalah seorang hacker yang handal, dia iseng ingin merampok harta mafia untuk mewujudkan cita-cita nya membeli rumah di Australia, tetapi persembunyian nya di temukan oleh mafia setelah dia mengambil uang hasil rampokannya itu , dia di c...