21 (17+)

10.7K 939 123
                                    

"Mom please....cinta boleh tapi jangan tolol, perempuan itu hanya memanfaatkan mommy"

Deg

"Memanfaatkan apa maksudmu?"

Kulihat nona Jeslyn melirikku sekilas "Asha itu menyukai si jalang Laura, dan Laura meminta Asha untuk memanfaatkan mommy supaya mereka bisa keluar dari sini hidup-hidup"

Deg

Kenapa nona Jeslyn bisa mengarang cerita seperti itu? Walaupun sebenarnya aku memang menyukai nyonya Laura dan ingin keluar dari sini, tapi soal nyonya Laura memanfaatkan ku itu kenapa nona Jeslyn bisa berfikir seperti itu?

Aku harus menyangkalnya sebelum nyonya Fanya berfikir aneh-aneh lalu menghukumku dan nyonya Laura

Dahiku mengernyit bingung lalu maju melewati kak Kiara dan kini aku menatap nona Jeslyn dengan lekat "kenapa nona memfitnah saya seperti itu? Memangnya salah saya ke nona Jeslyn itu apa? Kenapa nona sampai setega itu sama saya?"

"Memang benarkan kalau itulah kenyataannya, buktinya kamu selalu menatap kamar si jalang itu saat kamu berlari melewati mansion kedua setiap kamu latihan rutin"

Tenang Asha.... tenangkan pikiranmu, berbicaralah hal yang meyakinkan, jangan sampai nyonya Laura mendapatkan hukuman karena kamu salah bicara

Aku tersenyum tipis "apa hanya menatap kamar nyonya Laura bisa di jadikan alasan? Berarti saat saya melewati kandang kuda dan saya menatap kandang kuda , berarti saya menyukai kuda? Apa benar begitu nona?"

"Apa kamu pikir aku buta? Kamu selalu menatap si jalang itu saat kalian ada di mansion kedua"

Aku mengangguk-angguk "aaahh jadi nona Jeslyn menyuruhku ku untuk meretas semua cctv disini untuk mengawasiku dan menjatuhkanku? Lagian nih nona Jeslyn yang terhormat, tugas saya itu menjaga dan melindungi nyonya Laura, jadi ya saya fokus menatap nyonya Laura, masak sih aku menatapnya nona Jeslyn, kan saya gak ada tugas untuk menjaga dan melindungi nona"

"Tunggu Asha....kamu bilang kalau Jeslyn nyuruh kamu buat meretas seluruh cctv disini?", tanya nyonya Fanya padaku dan kulirik kedua mata nona Jeslyn membulat sempurna

"Benar nyonya, tapi saya disuruh nona Jeslyn untuk merahasiakan nya"

Nyonya Fanya sontak melihat kearah nona Jeslyn dengan tajam "Jeslyn...kenapa kamu bersikap kekanak-kanakan hah? Kalau kamu mau belain daddy kamu itu gak perlu ngomong ngawur, kamu harusnya sadar diri dan bersyukur, kalau gak ada Asha yang nyelametin kamu di gudang wine waktu itu, mungkin kamu udah gak bisa hidup lagi seperti sekarang, tapi kamu malah gak tau diri dan malah menuduh Asha yang tidak-tidak"

"Tapi momm..."

Nyonya Fanya menatap om Max dengan tatapan tajam "Max, pergi kekamar Jeslyn dan gledah kamarnya"

"Periksa tombol di balik lemari baju nona Jeslyn, karena itu akan menghubungkan ruang rahasia",tambahku

Nona Jeslyn sontak menoleh kearahku "Asha, kamu...."

"CEPAT LAKUKAN MAX",bentak nyonya Fanya ke om Max dan om Max langsung melaksanakan tugas dari nyonya Fanya

Kulihat nona Jeslyn nampak gugup sedangkan bos terlihat bingung dan aku memilih mundur kembali untuk berdiri dibelakang kak Kiara

Bos seperti nya memang budak cintanya nyonya Fanya

Tak lama kemudian aku melihat om Max dan beberapa penjaga lainnya membawa perlengkapan monitor keluar dari mansion pertama

"Lihatlah Jeslyn, jadi disini kita bisa tau mana yang jujur dan mana yang bohong", ucap nyonya Fanya pada nona Jeslyn

Nona Jeslyn terlihat kesal dan memilih pergi entah kemana ,kini nyonya Fanya menatapku dan kak Kiara "Kiara siapkan berkasku karena nanti malam aku akan ke Spanyol"

Punctured by Thorns (Completed)Where stories live. Discover now