24

6.2K 913 88
                                    

"Terimakasih sudah menyayangi kakak"

Kurasakan tubuhku di peluk erat oleh kak Kiara dan bibir kak Kiara dengan lembut menyentuh leherku yang membuat tubuhku sontak menegang sempurna

Kak Kiara melepaskan pelukannya dan tersenyum manis lalu mengusap-usap rambut panjangku dengan perlahan, tatapannya yang lekat membuat wajahku memanas dan jantung ku juga semakin tidak terkendali

Damn....aku salting

Aku segera mengalihkan pandanganku saat kak Kiara kembali duduk dan memakai seatbealt nya, aku memandang kak Kiara kembali dan bisa kulihat dia tersenyum tipis sebelum menginjak gas mobilnya

Kak Kiara sedang fokus menyetir sedangkan aku malah fokus menatap bibirnya yang merah merona itu

Rasanya saat ngehisap bibir kak Kiara gimana ya? Pasti bibir kak Kiara rasanya manis

Tunggu Asha ... kamu mikirin apa coba?

Aku langsung menggeleng-gelengkan kepalaku untuk membuang pikiran kotorku dan kualihkan pandangan ku keluar jendela

Duh Asha goblok, kenapa malah penasaran sama rasa bibirnya kak Kiara sih?

Mobil yang kami tumpangi mulai memasuki halaman mansion yang luas dan kak Kiara menghentikan mobilnya tepat di depan masion pertama

"Ngapain nyonya Laura bawa koper segitu besarnya"

Aku sontak menoleh kebelakang setelah melihat kak Kiara melirik spion mobilnya lalu kak Kiara keluar dari mobil

Aku ikut keluar dari mobil dan kulihat om Max menghampiri kak Kiara "gimana? Beres?"

Kak Kiara mengangguk lalu melirik sekilas kearah nyonya Laura sambil mengernyitkan dahi

Om Max ikut menatap kearah tatapan kak Kiara dan kulihat nyonya Laura sudah memasuki mobil sedangkan Kriss terlihat membawa barang-barang nyonya Laura "maksudmu nyonya Laura?"

Kak Kiara mengangguk sedangkan om Max tersenyum tipis ke arah kak Kiara"nyonya Laura sudah bebas dari sini karena bos sudah tidak membutuhkan nyonya Laura lagi, kamu tau lah kalau bos sudah tidak punya mmmhh kamu pasti paham maksudku, jadi ya nyonya Fanya menyuruhku untuk mengurus semua yang dibutuhkan nyonya Laura dan tuan muda Prince untuk pergi dari sini"

Malam-malam begini nyonya Laura dan tuan muda Prince disuruh pindahan? Nyonya Fanya memang sinting

"Lalu mansion ketiga? Akan kosong?"

Om Max menggeleng "tidak, nona Jeslyn yang akan menempati nya"

Nona Jeslyn? Kameraku miniku...

Kedua mataku sontak membulat sempurna "bahaya"

Kulihat kak Kiara dan om Max menoleh kearahku sedangkan aku langsung menggigit bibir bawahku pelan

"Kamu kenapa Sha? Siapa yang dalam bahaya?",tanya kak Kiara

Aku menggeleng cepat "siapa yang ngomong bahaya kak?"

"Kamu..."

Aku menunjuk diriku sendiri "aku? Masak sih?"

"Sudah-sudah tidak perlu dibahas, oh ya Kiara...nona Jeslyn ingin bertemu denganmu"

Kak Kiara menghela nafas panjang lalu memegang pergelangan tangan kananku "ayo Asha, kita pergi"

Dahiku mengernyit ketika tangan kiriku di pegang oleh om Max "maaf Kiara, tapi aku ingin bicara 4 mata dengan Asha"

Alis sebelah kak Kiara terangkat lalu melirik pergelangan tangan kiriku yang di pegang oleh om Max "bicara apa? Apa kamu lupa kalau Asha itu simpanannya nyonya Fanya? Mau cari mati?"

Punctured by Thorns (Completed)Where stories live. Discover now