19

8K 953 157
                                    

"Asha...sampai disini sudah paham?"

Aku mengangguk lalu mengambil pensil yang sebelumnya berada di samping telinga ku untuk kuletakan pensil itu di atas buku

"Okey, kalau begitu pembelajaran kita cukup sampai disini dulu"

Kak Kiara menutup laptopnya lalu  merentangkan kedua tangannya keatas untuk meregangkan otot-otot nya yang mungkin kaku dan tegang

Kak Kiara capek kali ya ngajarin aku, ya maklum aja sih kita duduk disini udah 4 jam-an lebih apalagi aku benar-benar buta soal bisnis

"Mau aku pijat kak?"

Kak Kiara menggeleng pelan "gak usah, kakak gak biasa di pijat"

Aku segera berdiri dibelakangnya lalu memijat pundak kak Kiara dengan perlahan dan bisa kurasakan tubuh kak Kiara sontak menegang saat tanganku terus memijat pundaknya "gimana kak? Enak?"

"Lumayan enak sih"

Aku tersenyum manis lalu mulai memijat punggung kak Kiara sedangkan kak Kiara sekarang nampak terlihat tenang, otot-otot nya yang sebelum kaku juga sekarang sudah lemas, mungkin ya memang kak Kiara gak kebiasaan di pijat, jadi ya tegang gitu

"Apa kamu tau kenapa nyonya Fanya bisa memberi bos hukuman itu?

Kedua mataku sontak membulat sempurna "lho? Memangnya hukuman itu beneran dilakukan kak? "

Kak Kiara mengangguk pelan "hum, dan bos sekarang terbaring koma di rumah sakit, makanya aku penasaran sama kesalahan yang bos lakukan sampai nyonya Fanya murka seperti itu, kata Yuda sih.... kamu waktu itu ada di mansion pertama saat nyonya Fanya memerintahkan Yuda untuk melaksanakan hukuman pada bos, jadi apa kamu tau alasannya?"

Deg

Semoga kak Kiara gak curiga padaku

"Aku gak tau pasti sih kak tapi waktu itu nona Jeslyn gak terima dengan hukuman yang diberikan nyonya Fanya pada bos tapi nyonya Fanya bilang kalau alasannya sih karena bos sering selingkuh dan gila sex, padahal kan udah ada nyonya Laura untuk melayani nya, gitu"

Kak Kiara mengangguk-angguk sedangkan aku mengalihkan pijatanku ke kedua lengannya sekaligus

"Kok kamu pinter mijet sih, jangan-jangan kamu dulu tukang pijet"

"Dih enak aja tukang pijet, malahan aku gak pernah mijet siapa-siapa, kak Kiaralah orang yang pertama kali aku pijitin"

"Jadi aku first massage kamu nih?"

Aku mengangguk pelan "hum tapi genrenya bukan massage deh kak, soalnya kan gak pakai lotion atau oil plus juga kakak gak sambil tengkurap diatas tempat tidur, jadi ya genrenya tetep first mijet"

"Sama aja Asha, kamu kok ngeyel sih?"

"Lah emang gitu realitanya"

"Tapi kan..."

Tok tok tok

Aku dan kak Kiara sama-sama menoleh kearah pintu paviliun lalu kak Kiara berdiri dan berjalan membuka pintu itu

Dahiku mengernyit ketika melihat kak Harry berdiri didepan pintu, ya ...kak Harry adalah pengganti kak Sarah untuk menjadi caponya nona Jeslyn karena kak Sarah masih dalam tahap pemulihan di klinik

"Nona Jeslyn ingin bertemu denganmu Kiara"

Kulihat kak Kiara memutar bola matanya dengan malas dan menghela nafas kasar "bertemu dengan saya? Untuk apa Harry? Please ya...saya dan dia gak ada urusan apapun dalam hal pekerjaan, kamu paham kan maksud saya?

"Tapi nona Jeslyn memerintahkan ku begitu, apa kamu tidak takut kalau nona Jeslyn akan marah?"

Kulihat kak Kiara menatap kak Harry dengan datar "Saya gak peduli, pekerjaan saya banyak dan lebih baik kamu kembali"

Punctured by Thorns (Completed)Onde as histórias ganham vida. Descobre agora