8

7.3K 987 79
                                    

Kurasakan daguku di sentuh dengan lembut dan kami bertatapan satu sama lain "tidak, saya tidak pernah bercanda, saya menyukai kamu, saya akan melindungi kamu dari Eden , saya jamin kejadian 15 tahun yang lalu tidak akan pernah terjadi"

Wajah nyonya Fanya semakin mendekat kearah wajahku, tatapannya beralih ke bibirku dan aku cuma bisa menggigit bibir bawahku karena gugup sekaligus takut, gugup karena di tatap nyonya dan takut jika bos tau kalau nyonya Fanya menyukaiku

"Saya mencintai kamu Asha dan saya mau kamu jadi milik saya"

"Nyonya, saya takut..."

Cup

Kedua mataku sontak membulat sempurna saat bibir nyonya Fanya menempel di bibirku, jantungku berdetak lebih kencang karena terkejut dengan sikap nyonya Fanya yang tiba-tiba mencium ku

Ciuman pertamaku....kenapa? Kenapa nyonya Fanya yang mengambilnya?

Bibirku hanya bungkam saat nyonya Fanya melumat bibir bawahku dengan lembut, bisa kurasakan tangan nyonya Fanya menyentuh pundakku dan meremas pundakku dengan pelan

Damn....

Dengan takut kujauhi wajah nyonya Fanya sampai ciuman nyonya Fanya terlepas dan kulihat nyonya Fanya memejamkan kedua matanya perlahan sambil menarik nafasnya dalam-dalam

Tubuhku menegang saat nyonya Fanya membuka kedua matanya dan menatapku dengan tajam "kamu menolak saya? Kenapa kamu tidak membalas ciuman saya dan malah mendorong saya?"

Aduh hidupku udah sial berada disini dan sekarang aku bertambah sial karena nyonya Fanya menyukaiku

Aku sontak menunduk "Bu-kan begitu nyonya, saya belum pernah sama sekali berciuman dan nyonya lah yang pertama kali mencium saya"

Kulirik nyonya Fanya tersenyum manis "jadi itu ciuman pertama kamu?"

Aku mengangguk takut dan wajah nyonya Fanya kembali mendekati wajahku bahkan aku bisa merasakan nafasnya menerpa wajahku "kamu harus mengingat satu hal Asha, kamu milik saya dan hanya milik saya, mengerti?"

"Menger-ti nyonya, tapi nyonya ...saya takut kalau bos tau"

Kurasakan kecupan lembut di pipiku dan nyonya Fanya kembali menarik wajahnya menjauh dari wajahku "tidak perlu takut, aku akan membunuhnya dengan tanganku sendiri kalau Eden berani menyakiti mu, kamu tenang saja, saya sudah belajar dari masa lalu saya, saya tidak akan ceroboh lagi dan saya tidak akan kehilangan orang yang saya cintai lagi"

"Oh ya satu lagi...saat berdua seperti ini, panggil saya mommy seperti Jeslyn memanggil saya dengan sebutan itu, jangan panggil nyonya, paham?"

OMG, mommy? Apa dia berencana mengangkat ku sebagai anaknya?

Kulihat tangan nyonya Fanya mulai menggenggam telapak tanganku lalu bibir nyonya Fanya kini mencium pinggung tanganku sambil menatapku dengan tatapan menggoda "bagaimana kalau saya akan mengajarimu berciuman terlebih dulu hum?"

"Saya belum si-ap nyo..momm"

Nyonya Fanya tersenyum tipis dan tatapannya lurus kearah danau "sorry, seperti nya saya terlalu cepat untuk ingin memiliki kamu, saya sadar kalau kamu sangat polos jadi mungkin saya harus bersabar lagi "

Tiba-tiba wajah nyonya Fanya mendekati leherku "Saya semakin menyukai mu karena saya adalah yang pertama untuk kamu"

Kugigit bibir bawahku kuat-kuat saat bibir nyonya Fanya menempel dileherku bahkan kurasakan lidah tidak bertulang milik nyonya Fanya bermain di leherku "saya mencintai mu, sangat mencintaimu Asha"

Nyonya Fanya menggenggam tanganku dengan lembut dan erat "jangan takut, percayalah padaku ...semuanya akan baik-baik saja"

Wajahku menoleh kearah nyonya Fanya dan pandangan kami saling bertemu satu sama lain, nyonya Fanya seolah-olah ingin mengunci mataku dengan pandangannya dan tak lama kemudian kulihat bibirnya tersungging manis

Punctured by Thorns (Completed)Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ